Rasa rawon Gajah Mada kurang cocok untuk keluarga kami. Kuahnya tidak terlalu pekat hitam, asin, dan cenderung seperti semur? Agak bingung mendeskripsikan rasanya. Saya sering membuat rawon sendiri di rumah dan rasa disini tidak lebih enak dari buatan saya bagi selera keluarga kami.
Tapi, ini bukan berarti tidak enak secara umum ya, buktinya memang banyak artis yang fotonya sudah makan disana. Ketika kami kesana tidak terlalu ramai, ada sekitar 4 kelompok yang makan.
Pelayanannya ramah, harganya ya sesuai harga rawon dengan kualitas demikian. Potongan daging kecil untuk rawon kuah daging basah. Kita bisa beli nasi+kuah rawon saja. Rawon empal, rawon paru, dll. Jadi, nasi + kuah rawon terpisah..
Bagian yang paling membuat kesal adalah parkir siluman! Ibu-ibu, ga pakai rompi parkir, awalnya ga kelihatan, parkir motor kita atur sendiri, parkir ga ramai, nyebrang ga dibantuin, bayarnya 3.000/motor. Fiuh.. Di Surabaya, wajarnya masih 2.000 untuk motor untuk parkir luar. Bukan nominal seberapanya, tapi pelayanan parkir dengan juteknya membuat tempat makan ini cukup sekali didatangi.
Rating: O, cukup tahu dan...
Read moreJust happened to pass by and see this rawon place to eat. It attracted my attention since rawon is one of my local favourite food. The place is outdoor. When I saw the menu, I realized they don't Have rawon with pieces of meat inside. Instead they replaced with empal(fried beef), tongue (lidah) and salted egg. That is not as expected. The taste is...
Read moreHere we can eat authentic Surabaya's meal Rawon as street food but still with comfort place to seat and enjoy the food. Offering many kind of rawon with extra toping if we want to. The taste of rawon is light...not too oily or fatty, meat is tender so easy to...
Read more