A homage mini museum for local artist, so it might not really suitable for foreigners, though if you want to learn drawing in a day, you can try to visit.
Located in a narrow and busy street, the place will be hard to miss from the road since it has a big statue of the artist at the side road. It is the artist's private home with some parts are converted into museum to commemorate his works. Tino Sidin is a local artist well-know in the late 80's to early 90's for appearing in the national television channel. His program was a simple drawing show for kids but super popular, kids sent their drawing from all over the country in wish for being showed during the last minutes of the show. He would teach kids to draw easily with step by step instructions and gave positive feedback throughout the show. For him, all drawing is good, none is so-so let alone bad.
When you enter the front side of the house/museum, you will be met with the in house museum educator that will welcome you. Then you can write on the guest book and pay the ticket. If you are students, the price will be different. By the time I visited, regular ticket is 10k and student's is 5k.
You can venture around the museum but be careful since it is still part of someone's house (the late artist youngest daughter lives in the house). The second floor contains more artworks and if you're lucky, you can see the museum's students' artworks as well. FYI, they open drawing classes for kids.
At the end of the tour, the educator will let you sit on a mat and play a documentary about the artist. Then, you can learn to draw Tino Sidin style from the only remaining episode of the show (since made before the digital era, other episodes are ruined by mold and or missing from inventory T.T )
Tips: Though it is a small museum, people come from all over Indonesia especially those who grew up during the artist's TV program. So come early to avoid crowd since the place is small and will be packed just by coming in a group of 10. No parking area is provided. If you go by motorbikes, you can park in front of the front door but usually the house owner parks her car there. If you go by car, you can only park on the street side (a very busy one). The artist's artworks are mostly prohibited from documentation along with the only remaining episode. So, please...
Read moreDibuka oleh Prof. Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI) pada 4 Oktober 2014. Setelah bertahun-tahun menjadi ide, Taman Tino Sidin akhirnya terealisasikan di rumah Pak Tino di Jalan Tino Sidin 297, Kadipiro, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Taman Tino Sidin adalah tetenger atau museum kecil sosok pribadi Pak Tino melalui pendokumentasian karya lukis, sketsa, memorabilia, buku dan arsip-arsip pribadi. Dari Taman Tino Sidin inilah cita-cita, semangat dan kegembiraan Pak Tino akan pengembangan kreativitas khususnya bagi anak-anak dimulai. Dari Taman ini kata-kata ‘Ya... Bagus!’, ‘Teruskan, Jangan Takut-takut!’ dan garis lurus dan garis lengkung kembali didengungkan untuk menginspirasi anak-anak untuk ‘Gemar Menggambar’ tanpa rasa takut, bebas berimajinasi dan penuh suka cita. Menurut arsitek Yoshi Fajar Kresno Murti, Taman Tino Sidin mensinergikan antara fungsi rumah tinggal, museum dan ruang publik; dan didesain dengan konsep yang cair, hangat, multifungsi dan menginspirasi. Museum ini dirancang dengan mengindahkan iklim tropis, ruangan dengan sirkulasi udara yang terus berganti dan jendela yang banyak sehingga cahaya dapat menerangi dengan bebas dan hemat energi listrik. Penggunaan bata ekspos dan kayu menyajikan estetika yang menarik, sederhana tetapi sangat nyaman sebagai tempat berkreasi dan rekreasi. Tanpa merubah desain asli tempat tinggal Pak Tino maka kenangan, semangat dan harapan beliau dapat terus dilestarikan. Penambahan galeri pamer karya dan memorabilia di bagian selatan bangunan adalah sebagai tetenger warisan seni beliau. Terpampang sketsa-sketsa, lukisan, hingga barang pribadi bahkan testemoni dari para sahabat, murid dan pejabat. Sedangkan di bagian utara terdapat ruang multi guna yang dapat menjadi galeri pamer, ruang pelatihan, ruang seni sekaligus sanggar menggambar anak-anak yang dapat pula sebagai tempat sarasehan dan diskusi yang nyaman bagi segala komunitas seni dan sosial. Galeri pamer ini juga dapat difungsikan untuk memajang karya para perupa anak-anak maupun seniman secara umum. Dalam pengembangan selanjutnya Taman Tino Sidin juga akan dilengkapi dengan fasilitas audio visual dan perpustakaan sehingga dapat menjadi sumber informasi dan edukasi bagi anak-anak...
Read moreMuseum Taman Tino Sidin dibuka oleh Prof. Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI) pada 4 Oktober 2014. Museum ini terletak di rumah Pak Tino di Jalan Tino Sidin 297, Kadipiro, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Museum ini dibangun tanpa merubah desain asli dari rumah tinggal Pak Tino Sidin,hanya menambah beberapa ruangan yang dijadikan sebagai sanggar dan perpustakaan.
Museum Tino Sidin menyimpan memorabilia Tino Sidin mulai dari koleksi baretnya yang khas, kacamata, cat, kuas yang pernah ia gunakan. Museum ini juga menampilkan karya lukis, sketsa, memorabilia, buku, dan arisp-arsip pribadi.
Museum ini juga menampilkan koleksi foto-foto, kliping media massa, surat-surat pribadi, testimoni, para sahabat dan murid beliau, selebaran peristiwa, sertifikat maupun penghargaan yang pernah diterimanya.
Jam Buka Museum
Setiap hari, pukul 09.00 - 16.00 WIB
Untuk rombongan dipersilahkan reservasi terlebih dahulu
Sayangnya jika rombongan parkir bus agak jauh, jadi sistemnya penumpang diturunkan di depan museum lalu ditinggal oleh bus Sering ada pameran juga silahkan cek di instagramnya untuk info...
Read more