Upon my visit to the Jogja National Museum, I was immediately struck by its strategic location in the heart of Yogyakarta, making it easily accessible to travelers. The museum’s proximity to other cultural landmarks adds to its allure, offering a convenient itinerary for those keen to explore the city’s rich heritage.
Accessibility and Amenities: The museum is well-serviced by public transportation, and for those driving, parking is readily available. The facilities are well-maintained, with clean restrooms and a visitor center that provides insightful information, enhancing the overall experience.
Architectural Beauty and Historical Significance: Housed in a building that once served as the First Indonesian Visual Art School, the museum’s architecture is a testament to its historical significance. The white-washed walls serve as a canvas for the vibrant artworks displayed within, creating a harmonious blend of past and present.
Cultural Aspects: The museum’s collection is a celebration of Indonesia’s contemporary art scene, showcasing works by local and international artists. Each piece tells a story, reflecting the nation’s cultural diversity and the dynamic nature of its artistic expressions.
Overall Experience: The visit to Jogja National Museum is an immersive journey through the creative minds of the artists. The exhibitions are thoughtfully curated, providing visitors with a deeper understanding of the cultural fabric that weaves together the Indonesian identity.
Recommendation: I wholeheartedly recommend the Jogja National Museum to travelers seeking to enrich their knowledge of Indonesian art and culture. Whether you’re an art aficionado or a curious explorer, the museum offers a captivating experience that should...
Read moreARTJOG merupakan pameran seni kontemporer yang diadakan secara tahunan di kota Yogyakarta dan biasanya berlangsung selama sebulan penuh dalam kisaran periode bulan Mei,Juni atau Juli setiap tahunnya. ARTJOG yang dianggap sebagai barometer seni kontemporer di Indonesia senantiasa menghadirkan pelaku seni dari berbagai kalangan baik dalam negeri dan luar negeri, dengan berbagai rupa karya seni mereka- mulai dari dua dimensi, tiga dimensi hingga karya performance art dan seni instalasi.
Dari tahun ke tahun ARTJOG tidak pernah sepi pengunjung, bahkan semakin tahun semakin banyak mengundang minat penikmat seni untuk sekedar melihat pameran atau bahkan turut andil dalam berpameran. ARTJOG pada mulanya merupakan bagian dari rangkaian event Festival Kesenian Yogya (FKY) yang diadakan secara tahunan. Kemudian pada tahun 2010 mulai berdiri sendiri dan menggunakan nama ARTJOG hingga sekarang. Kesuksesan ARTJOG bahkan membuahkan sebuah program pameran seni lainnya, Jogja Art Week, yang mengiring perhelatan ARTJOG itu sendiri. Jogja Art Week diadakan untuk menampung karya-karya seni yang tidak lolos seleksi dalam ARTJOG dan dipamerkan dalam ruang-ruang pamer di Yogyakarta.
ARTJOG diprakarsai oleh Heri Pemad, seorang art manager lulusan Seni Lukis ISI Yogyakarta yang mendirikan art managementnya di Yogyakarta pada tahun 2004. Hingga kini Heri Pemad masih menjabat sebagai CEO ARTJOG dengan menggandeng Bambang “Toko” Witjaksono sebagai kuratornya. Yogyakarta sebetulnya tidak pernah sepi dari pameran seni rupa di ruang-ruang pamer Yogyakarta. Namun, ARTJOG merupakan event seni yang selalu ditunggu masyarakat Indonesia dan pengunjung mancanegara. Aura magis ARTJOG semakin tahun semakin merasuki minat penikmat dan pecinta seni. Tidak hanya didatangi oleh para kolektor, pelaku dan penikmat seni – yang acapkali biasanya terjadi di pameran lain - melainkan masyarakat awam tak ragu dan justru bersemangat untuk ikut mengapresiasi karya-karya seni yang dipamerkan di ARTJOG. Baik dengan mencoba mengenal tiap karya yang dipamerkan dengan membaca tiap caption yang tertera di sekitar karya sambil menikmati sajian karya seni, memilih untuk melihat karya-karya seniman besar saja atau mungkin karya-karya seni yang tak biasa mereka jumpai dalam pameran seni, atau bahkan hanya sekedar mengambil foto untuk berselfie atau wefie.
MENGAPA ARTJOG?
Kesuksesan ARTJOG yang bisa dibilang fantastis dalam menyedot pengunjung dan menyajikan ruang pamer yang unik, artistik, nyaman dan ramah kunjung senantiasa mengundang decak kagum. Lalu mengapa ARTJOG berbeda dari yang lain?
Keistimewaan lain dari ARTJOG adalah bahwa event ini sangat well organized dengan adanya fringe untuk tur kuratorial, jumpa seniman, pertunjukan seni, bahkan diadakan pula tur sejarah ASRI ketika event bertempat di Jogja National Museum, yang dulunya merupakan sekolah seni ASRI, cikal bakal Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Selain itu untuk para kolektor seni disediakan program viewing di awal pameran sehingga mereka bisa dengan leluasa mengetahui harga dan mengenal karya dari para perupa dengan...
Read moreOne of many museums in Yogyakarta. Very typical for its contemporary exhibitions and the host of the Biennale Exhibitions and ArtJog for years.
Located not on the main road make this place a bit hard to find for non-locals. The street in front of the museum itself is a bit narrow that makes 2 cars passing on the opposite directions impossible (one should stop and let the other drive slowly). Fortunately, the museum parking area is very sufficient for many numbers of cars. It is easier to go there by motorcycle or pedicab or even by foot.
The main building is the largest of the area is on the front side. It is a 3-story building with some door-less smaller rooms. Behind it there is an open stage (though with roof) and a small roofed section for audience. Near the stage there is a small exhibition building that also has small offices. This small 2-story building is usually used by artists with small amount of artworks. Dont' be surprised if you find the 3 places each filled with...
Read more