HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Masjid Jamik Kota Bengkulu — Attraction in Bengkulu

Name
Masjid Jamik Kota Bengkulu
Description
Nearby attractions
MASJID AGUNG AT-TAQWA
57X5+WJV, Jl. Soekarno Hatta, Anggut Atas, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu 28128, Indonesia
Berendo Kota Bengkulu
6725+393, Anggut Atas, Ratu Samban, Bengkulu City, Bengkulu, Indonesia
Nearby restaurants
Pondok Sate Madura Pak Liha
Jl. Jendral. Sudirman, RT.3RW/RW.1, Pintu Batu, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38114, Indonesia
Restoran Sederhana Masakan Padang
Jl. M.T. Haryono No.6, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38114, Indonesia
Papuk Mamuk
Jl. Letkol Iskandar No.80, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38118, Indonesia
RM Lesehan Waroeng Bambu si Kabayan
6756+36G, Tlk, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38114, Indonesia
Lesehan 123 Jamik Bengkulu
6746+VCC, Pintu Batu, Teluk Segara, Bengkulu City, Bengkulu 38115, Indonesia
Rm.alas daun by 123
Jl. Letkol Iskandar, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
Kabayan 91 Bengkulu
6756+373, Jl. Jendral. Sudirman, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
Sri Solo Restaurant
6747+7CQ, Kebun Gerand, Ratu Samban, Bengkulu City, Bengkulu 38114, Indonesia
Tumpeng mama
Jl. Letkol Iskandar No.2 no. 47, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38114, Indonesia
Kenzea culinary
Jl. Jendral. Sudirman kelurahan No.13, RW.rt3, Pintu Batu, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38114, Indonesia
Nearby hotels
Splash Hotel Bengkulu
Jl. Jendral. Sudirman No.48, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38114, Indonesia
OYO 1669 Hotel Vista Syariah
Jl. M.T. Haryono No.15-16, Bajak, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38119, Indonesia
Sinar Sport Hotel
6737+7G4, Jl. Letjend Suprapto No.378, Anggut Dalam, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu 38222, Indonesia
Cordela Inn Bengkulu
Jl. Jendral. Sudirman No.57, Tengah Padang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38113, Indonesia
SUPER OYO 1865 Hotel Ss Syariah
Jl. M.T. Haryono No.16, Bajak, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38118, Indonesia
ARYA HOTEL
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.48, Kebun Ros, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38113, Indonesia
Innes Hotel Bengkulu
Jl. Cendrawasih No.03, Ps. Melintang, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38115, Indonesia
Reddoorz Syariah @ Hotel Grand Mentari
Jl. Jawa No.RT 12, Suka Merindu, Kec. Sungai Serut, Kota Bengkulu, Bengkulu 38115, Indonesia
Hotel Grand Atlet Bengkulu
Stadion Semarak, Jl. Cendana Kelurahan No.5, Sawah Lebar Baru, Ratu Agung, Bengkulu City, Bengkulu 38222, Indonesia
RedDoorz near Jalan Soeprapto Bengkulu
Jl. Mayor Salim Batubara No.1, Kebun Ros, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38177, Indonesia
Related posts
Keywords
Masjid Jamik Kota Bengkulu tourism.Masjid Jamik Kota Bengkulu hotels.Masjid Jamik Kota Bengkulu bed and breakfast. flights to Masjid Jamik Kota Bengkulu.Masjid Jamik Kota Bengkulu attractions.Masjid Jamik Kota Bengkulu restaurants.Masjid Jamik Kota Bengkulu travel.Masjid Jamik Kota Bengkulu travel guide.Masjid Jamik Kota Bengkulu travel blog.Masjid Jamik Kota Bengkulu pictures.Masjid Jamik Kota Bengkulu photos.Masjid Jamik Kota Bengkulu travel tips.Masjid Jamik Kota Bengkulu maps.Masjid Jamik Kota Bengkulu things to do.
Masjid Jamik Kota Bengkulu things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Masjid Jamik Kota Bengkulu
IndonesiaBengkuluBengkuluMasjid Jamik Kota Bengkulu

Basic Info

Masjid Jamik Kota Bengkulu

6756+3X2, Jl. Letjend Suprapto, Tengah Padang, Kec. Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu 38222, Indonesia
4.8(1.3K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Accessibility
attractions: MASJID AGUNG AT-TAQWA, Berendo Kota Bengkulu, restaurants: Pondok Sate Madura Pak Liha, Restoran Sederhana Masakan Padang, Papuk Mamuk, RM Lesehan Waroeng Bambu si Kabayan, Lesehan 123 Jamik Bengkulu, Rm.alas daun by 123, Kabayan 91 Bengkulu, Sri Solo Restaurant, Tumpeng mama, Kenzea culinary
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Bengkulu
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Bengkulu
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Bengkulu
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Masjid Jamik Kota Bengkulu

MASJID AGUNG AT-TAQWA

Berendo Kota Bengkulu

MASJID AGUNG AT-TAQWA

MASJID AGUNG AT-TAQWA

4.8

(1.2K)

Open 24 hours
Click for details
Berendo Kota Bengkulu

Berendo Kota Bengkulu

4.7

(152)

Open until 12:00 AM
Click for details

Nearby restaurants of Masjid Jamik Kota Bengkulu

Pondok Sate Madura Pak Liha

Restoran Sederhana Masakan Padang

Papuk Mamuk

RM Lesehan Waroeng Bambu si Kabayan

Lesehan 123 Jamik Bengkulu

Rm.alas daun by 123

Kabayan 91 Bengkulu

Sri Solo Restaurant

Tumpeng mama

Kenzea culinary

Pondok Sate Madura Pak Liha

Pondok Sate Madura Pak Liha

4.3

(526)

Click for details
Restoran Sederhana Masakan Padang

Restoran Sederhana Masakan Padang

4.4

(267)

Click for details
Papuk Mamuk

Papuk Mamuk

4.3

(482)

Click for details
RM Lesehan Waroeng Bambu si Kabayan

RM Lesehan Waroeng Bambu si Kabayan

4.2

(353)

$$

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Posts

Choirul AnwarChoirul Anwar
Masjid Jamik Bengkulu Dirancang Presiden Soekarno Berdiri kokoh dan anggurt di tengah jantung kota Bengkulu bangunan monumental religius ini terjepit di antara pohon rindang berumur ratusan tahun. Sosok besar Ir. Soekarno menjadi perancang masjid ini tidak dapat dipisahkan dari keberadaan masjid bersejarah di Bumi Raflesia ini. Masjid Jamik Bengkulu ini, menurut catatan sejarah, pada mulanya berdiri di Kelurahan Bajak, yakni di sekitar lokasi makam pahlawar nasional Sentot Alibasyah Prawiradirja (panglima perang laskar PangeranDiponegoro). Kemudian, sekitar awal abad ke-18 dipindahkar. ke lokasi sekarang di Jalan Soeprapto. Masjid Jamik Bengkulu ini pada abad ke-19 bentuknya sangat sederhana. Pada saat itu hanya menggunakan bahan atau material dar. kayu, beratapkan daun rumbia, dan memiliki lantai yang sangat sederhana pula. Karena itu, jika musim hujan tiba, seringkali daerah sekitar masjid ini menjadi becek dan kotor. Pada masa pergerakan, sekitar awal tahun 1930-an, Gubemur Jenderal De Jonge mengeluarkan kebijakan baru dalam bidang politik la menjalankan sistem politik yang lebih reaksioner terhadap kaum pergerakan, yaitu larangan berkumpul dan melakukan rapat. Kepada siapa yang melanggar peraturan tersebut akan diancam hukuman buang. Ir. Soekarno, salah satu tokoh pergerakan pada waktu itu terkena peraturan gubemur jenderal tersebut. Ia dianggap melanggar peraturan karena mengadakan rapat di kota Bandung pada tahun 1930. Maka, ia bersama keluarga menjalani hukuman buang. Mulanya Bung Kamo dibuang di Flores (Endeh), sebelum akhimya menjalani sisa-sisa hari di Bumi Raflesia ini sekitar tahun 1938. Kiranya nasib tokoh karismatik ini telah digariskan di daerah ini dengan cara menjadi guru pada sekolah Muhammadiyah. Karena melihat situasi dan animo masyarakat setempat yang mendambakan hadimya sebuah masjid yang megah, maka sebagai seorang arsitek ia mewujudkan impian masyarakat Bengkulu dalam bentuk Masjid Jamik Bengkulu, seperti yang dapat Anda saksikan hari ini. Menurut catatan yang ada, dana pertama pembangunan masjid ini didapat dari swadaya masyarakat, sedangkan material bangunannya didatangkan dari Desa Air Dingin, Kabupaten Rejang Lebong dan Ketahun di Kabupaten Bengkulu Utara. Sampai saat ini, masjid ini sudah tiga kali mengalami renovasi. Bung Karno sebagai arsitek masjid ini tidak mengubah total struktur bangunan masjid yang ada. Sebagian yang lama tetap di- pertahankan, seperti dinding, hanya ditinggikan 2 meter. Juga lantai ditinggikan lagi 30 cm. Adapun yang dirancang Bung Karno adalah bagian atap dan tiang-tiang masjid. Ciri khas masjid jami’ ini adalah atapnya yang berbentuk dan bertingkat tiga yang melambangkan: iman, Islam, dan ihsan. Masjid ini memadukan corak Jawa dan Sumatra. Selain itu, pada bagian-bagiar tertentu masjid ini tampak oleh mata seperti pilar-pilar dengan ukirar ayat-ayat suci atau pahatan-pahatan yang berbentuk sulur-sulur di bagian atasnya dan dicat wama kuning mas gading, Indah sekali. Masjid monumental ini terdiri atas tiga bangunan inti yang saline menyatu, yaitu bangunan inti, serambi, dan tempat wudhu. Bangunar inti berukuran 14,65 x 14,65 m dengan pintu masuk yang berjumlah tig; buah. Di dalam bangunan inti terdapat mihrab (tempat imam) dengar ukuran lebar 1,60 m dan panjang 2,50 m. Di bagian kanan mihrab terdapat mimbar yang terbuat dari pasang- an batu dengan gaya Istambul dan diberi atap kubah yang berjumlar dua buah. Kubah tersebut terbuat dari seng aluminium dengan empat anak tangga. Bangunan serambi berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 11,46 x 7,58 m. Banghnan serambi ini ditopang oleh sebuah tiane (saka) berbentuk segi delapan dan dicat kuning. Di luar serambi ini ada beduk yang berdiameter 80 cm. Bangunan tempat wudhu berbentuk empat persegi panjang, ukuran 8,80 x 5,55 m terbuat dari pasanganbatu dengan fondasi batu karang.
Rendra Regen RaisRendra Regen Rais
Foto bersejarah ini memperlihatkan Masjid Jamik di Bengkulu, yang pada saat itu sudah menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat setempat. Diambil sekitar tahun 1905, foto ini menunjukkan bangunan masjid yang memiliki arsitektur khas dengan sentuhan pengaruh Eropa dan lokal. Tampak sebuah pintu gerbang yang dikenal sebagai pintu batu, meskipun bangunan fisiknya kini sudah tidak ada lagi. Nama pintu batu tetap melekat dalam ingatan masyarakat Bengkulu, menjadi bagian dari warisan sejarah yang tak lekang oleh waktu. Masjid Jamik sendiri mengalami perubahan besar ketika dipugar oleh Bung Karno selama masa pengasingannya di Bengkulu pada tahun 1938. Pemberian perhatian terhadap masjid ini mencerminkan visi Bung Karno akan pentingnya penguatan identitas keagamaan dan budaya di tengah suasana kolonial. Renovasi yang dilakukan tidak hanya memperindah bangunan, tetapi juga menunjukkan ikatan antara pemimpin dan masyarakat setempat. Perubahan bentuk masjid ini memberikan sentuhan baru yang lebih megah, meskipun tetap mempertahankan karakteristik tradisional. Meskipun foto ini diambil lebih dari seabad yang lalu, ia tetap menyimpan makna yang mendalam tentang sejarah Bengkulu dan peran penting Masjid Jamik dalam kehidupan sosial dan keagamaan di kota ini. Melalui foto ini, kita dapat melihat gambaran masa lalu Bengkulu, tempat di mana arsitektur kolonial dan pengaruh budaya lokal bersatu, serta kenangan akan perubahan yang dibawa oleh Bung Karno untuk masyarakatnya. Foto ini tidak hanya menjadi bukti visual, tetapi juga merupakan saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah kota Bengkulu.
Taufik WIDJAJATaufik WIDJAJA
This historic mosque is an architectural masterpiece by the First President of the Republic of Indonesia, the Proclaimer of Indonesian Independence, Ir. Soekarno during his exile in Bengkulu. The mosque which has Javanese and Sumatran architectural styles has been declared a cultural heritage building. This mosque was once a small building known as 'Surau Lamo'. In the early 18th century the location was moved to its present location. In 1938 Ir. Soekarno helped the people of Bengkulu to design the architecture of this mosque.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Bengkulu

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Masjid Jamik Bengkulu Dirancang Presiden Soekarno Berdiri kokoh dan anggurt di tengah jantung kota Bengkulu bangunan monumental religius ini terjepit di antara pohon rindang berumur ratusan tahun. Sosok besar Ir. Soekarno menjadi perancang masjid ini tidak dapat dipisahkan dari keberadaan masjid bersejarah di Bumi Raflesia ini. Masjid Jamik Bengkulu ini, menurut catatan sejarah, pada mulanya berdiri di Kelurahan Bajak, yakni di sekitar lokasi makam pahlawar nasional Sentot Alibasyah Prawiradirja (panglima perang laskar PangeranDiponegoro). Kemudian, sekitar awal abad ke-18 dipindahkar. ke lokasi sekarang di Jalan Soeprapto. Masjid Jamik Bengkulu ini pada abad ke-19 bentuknya sangat sederhana. Pada saat itu hanya menggunakan bahan atau material dar. kayu, beratapkan daun rumbia, dan memiliki lantai yang sangat sederhana pula. Karena itu, jika musim hujan tiba, seringkali daerah sekitar masjid ini menjadi becek dan kotor. Pada masa pergerakan, sekitar awal tahun 1930-an, Gubemur Jenderal De Jonge mengeluarkan kebijakan baru dalam bidang politik la menjalankan sistem politik yang lebih reaksioner terhadap kaum pergerakan, yaitu larangan berkumpul dan melakukan rapat. Kepada siapa yang melanggar peraturan tersebut akan diancam hukuman buang. Ir. Soekarno, salah satu tokoh pergerakan pada waktu itu terkena peraturan gubemur jenderal tersebut. Ia dianggap melanggar peraturan karena mengadakan rapat di kota Bandung pada tahun 1930. Maka, ia bersama keluarga menjalani hukuman buang. Mulanya Bung Kamo dibuang di Flores (Endeh), sebelum akhimya menjalani sisa-sisa hari di Bumi Raflesia ini sekitar tahun 1938. Kiranya nasib tokoh karismatik ini telah digariskan di daerah ini dengan cara menjadi guru pada sekolah Muhammadiyah. Karena melihat situasi dan animo masyarakat setempat yang mendambakan hadimya sebuah masjid yang megah, maka sebagai seorang arsitek ia mewujudkan impian masyarakat Bengkulu dalam bentuk Masjid Jamik Bengkulu, seperti yang dapat Anda saksikan hari ini. Menurut catatan yang ada, dana pertama pembangunan masjid ini didapat dari swadaya masyarakat, sedangkan material bangunannya didatangkan dari Desa Air Dingin, Kabupaten Rejang Lebong dan Ketahun di Kabupaten Bengkulu Utara. Sampai saat ini, masjid ini sudah tiga kali mengalami renovasi. Bung Karno sebagai arsitek masjid ini tidak mengubah total struktur bangunan masjid yang ada. Sebagian yang lama tetap di- pertahankan, seperti dinding, hanya ditinggikan 2 meter. Juga lantai ditinggikan lagi 30 cm. Adapun yang dirancang Bung Karno adalah bagian atap dan tiang-tiang masjid. Ciri khas masjid jami’ ini adalah atapnya yang berbentuk dan bertingkat tiga yang melambangkan: iman, Islam, dan ihsan. Masjid ini memadukan corak Jawa dan Sumatra. Selain itu, pada bagian-bagiar tertentu masjid ini tampak oleh mata seperti pilar-pilar dengan ukirar ayat-ayat suci atau pahatan-pahatan yang berbentuk sulur-sulur di bagian atasnya dan dicat wama kuning mas gading, Indah sekali. Masjid monumental ini terdiri atas tiga bangunan inti yang saline menyatu, yaitu bangunan inti, serambi, dan tempat wudhu. Bangunar inti berukuran 14,65 x 14,65 m dengan pintu masuk yang berjumlah tig; buah. Di dalam bangunan inti terdapat mihrab (tempat imam) dengar ukuran lebar 1,60 m dan panjang 2,50 m. Di bagian kanan mihrab terdapat mimbar yang terbuat dari pasang- an batu dengan gaya Istambul dan diberi atap kubah yang berjumlar dua buah. Kubah tersebut terbuat dari seng aluminium dengan empat anak tangga. Bangunan serambi berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 11,46 x 7,58 m. Banghnan serambi ini ditopang oleh sebuah tiane (saka) berbentuk segi delapan dan dicat kuning. Di luar serambi ini ada beduk yang berdiameter 80 cm. Bangunan tempat wudhu berbentuk empat persegi panjang, ukuran 8,80 x 5,55 m terbuat dari pasanganbatu dengan fondasi batu karang.
Choirul Anwar

Choirul Anwar

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Bengkulu

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Foto bersejarah ini memperlihatkan Masjid Jamik di Bengkulu, yang pada saat itu sudah menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat setempat. Diambil sekitar tahun 1905, foto ini menunjukkan bangunan masjid yang memiliki arsitektur khas dengan sentuhan pengaruh Eropa dan lokal. Tampak sebuah pintu gerbang yang dikenal sebagai pintu batu, meskipun bangunan fisiknya kini sudah tidak ada lagi. Nama pintu batu tetap melekat dalam ingatan masyarakat Bengkulu, menjadi bagian dari warisan sejarah yang tak lekang oleh waktu. Masjid Jamik sendiri mengalami perubahan besar ketika dipugar oleh Bung Karno selama masa pengasingannya di Bengkulu pada tahun 1938. Pemberian perhatian terhadap masjid ini mencerminkan visi Bung Karno akan pentingnya penguatan identitas keagamaan dan budaya di tengah suasana kolonial. Renovasi yang dilakukan tidak hanya memperindah bangunan, tetapi juga menunjukkan ikatan antara pemimpin dan masyarakat setempat. Perubahan bentuk masjid ini memberikan sentuhan baru yang lebih megah, meskipun tetap mempertahankan karakteristik tradisional. Meskipun foto ini diambil lebih dari seabad yang lalu, ia tetap menyimpan makna yang mendalam tentang sejarah Bengkulu dan peran penting Masjid Jamik dalam kehidupan sosial dan keagamaan di kota ini. Melalui foto ini, kita dapat melihat gambaran masa lalu Bengkulu, tempat di mana arsitektur kolonial dan pengaruh budaya lokal bersatu, serta kenangan akan perubahan yang dibawa oleh Bung Karno untuk masyarakatnya. Foto ini tidak hanya menjadi bukti visual, tetapi juga merupakan saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah kota Bengkulu.
Rendra Regen Rais

Rendra Regen Rais

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Bengkulu

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

This historic mosque is an architectural masterpiece by the First President of the Republic of Indonesia, the Proclaimer of Indonesian Independence, Ir. Soekarno during his exile in Bengkulu. The mosque which has Javanese and Sumatran architectural styles has been declared a cultural heritage building. This mosque was once a small building known as 'Surau Lamo'. In the early 18th century the location was moved to its present location. In 1938 Ir. Soekarno helped the people of Bengkulu to design the architecture of this mosque.
Taufik WIDJAJA

Taufik WIDJAJA

See more posts
See more posts

Reviews of Masjid Jamik Kota Bengkulu

4.8
(1,289)
avatar
5.0
7y

Masjid Jamik Bengkulu Dirancang Presiden Soekarno Berdiri kokoh dan anggurt di tengah jantung kota Bengkulu bangunan monumental religius ini terjepit di antara pohon rindang berumur ratusan tahun. Sosok besar Ir. Soekarno menjadi perancang masjid ini tidak dapat dipisahkan dari keberadaan masjid bersejarah di Bumi Raflesia ini.

Masjid Jamik Bengkulu ini, menurut catatan sejarah, pada mulanya berdiri di Kelurahan Bajak, yakni di sekitar lokasi makam pahlawar nasional Sentot Alibasyah Prawiradirja (panglima perang laskar PangeranDiponegoro). Kemudian, sekitar awal abad ke-18 dipindahkar. ke lokasi sekarang di Jalan Soeprapto.

Masjid Jamik Bengkulu ini pada abad ke-19 bentuknya sangat sederhana. Pada saat itu hanya menggunakan bahan atau material dar. kayu, beratapkan daun rumbia, dan memiliki lantai yang sangat sederhana pula. Karena itu, jika musim hujan tiba, seringkali daerah sekitar masjid ini menjadi becek dan kotor.

Pada masa pergerakan, sekitar awal tahun 1930-an, Gubemur Jenderal De Jonge mengeluarkan kebijakan baru dalam bidang politik la menjalankan sistem politik yang lebih reaksioner terhadap kaum pergerakan, yaitu larangan berkumpul dan melakukan rapat. Kepada siapa yang melanggar peraturan tersebut akan diancam hukuman buang.

Ir. Soekarno, salah satu tokoh pergerakan pada waktu itu terkena peraturan gubemur jenderal tersebut. Ia dianggap melanggar peraturan karena mengadakan rapat di kota Bandung pada tahun 1930. Maka, ia bersama keluarga menjalani hukuman buang. Mulanya Bung Kamo dibuang di Flores (Endeh), sebelum akhimya menjalani sisa-sisa hari di Bumi Raflesia ini sekitar tahun 1938. Kiranya nasib tokoh karismatik ini telah digariskan di daerah ini dengan cara menjadi guru pada sekolah Muhammadiyah.

Karena melihat situasi dan animo masyarakat setempat yang mendambakan hadimya sebuah masjid yang megah, maka sebagai seorang arsitek ia mewujudkan impian masyarakat Bengkulu dalam bentuk Masjid Jamik Bengkulu, seperti yang dapat Anda saksikan hari ini.

Menurut catatan yang ada, dana pertama pembangunan masjid ini didapat dari swadaya masyarakat, sedangkan material bangunannya didatangkan dari Desa Air Dingin, Kabupaten Rejang Lebong dan Ketahun di Kabupaten Bengkulu Utara. Sampai saat ini, masjid ini sudah tiga kali mengalami renovasi.

Bung Karno sebagai arsitek masjid ini tidak mengubah total struktur bangunan masjid yang ada. Sebagian yang lama tetap di- pertahankan, seperti dinding, hanya ditinggikan 2 meter. Juga lantai ditinggikan lagi 30 cm. Adapun yang dirancang Bung Karno adalah bagian atap dan tiang-tiang masjid.

Ciri khas masjid jami’ ini adalah atapnya yang berbentuk dan bertingkat tiga yang melambangkan: iman, Islam, dan ihsan. Masjid ini memadukan corak Jawa dan Sumatra. Selain itu, pada bagian-bagiar tertentu masjid ini tampak oleh mata seperti pilar-pilar dengan ukirar ayat-ayat suci atau pahatan-pahatan yang berbentuk sulur-sulur di bagian atasnya dan dicat wama kuning mas gading, Indah sekali.

Masjid monumental ini terdiri atas tiga bangunan inti yang saline menyatu, yaitu bangunan inti, serambi, dan tempat wudhu. Bangunar inti berukuran 14,65 x 14,65 m dengan pintu masuk yang berjumlah tig; buah. Di dalam bangunan inti terdapat mihrab (tempat imam) dengar ukuran lebar 1,60 m dan panjang 2,50 m.

Di bagian kanan mihrab terdapat mimbar yang terbuat dari pasang- an batu dengan gaya Istambul dan diberi atap kubah yang berjumlar dua buah. Kubah tersebut terbuat dari seng aluminium dengan empat anak tangga.

Bangunan serambi berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 11,46 x 7,58 m. Banghnan serambi ini ditopang oleh sebuah tiane (saka) berbentuk segi delapan dan dicat kuning. Di luar serambi ini ada beduk yang berdiameter 80 cm. Bangunan tempat wudhu berbentuk empat persegi panjang, ukuran 8,80 x 5,55 m terbuat dari pasanganbatu dengan fondasi...

   Read more
avatar
4.0
9y

From 1939 to 1942 Bengkulu was a home-in-domestic-exile for the Indonesian nationalist leader Soekarno who later became the first president of Indonesia. During his imprisonment by the Dutch in Bengkulu, Soekarno, who was an architect, redesigned and renovated an old simple mosque (which established in 18th century) which later known as Masjid Jamik (Jamik Mosque). The mosque is frequently associated with the figure of Soekarno. The best time to visit the mosque is during Friday afternoon prayers, when the entire building is filled with people. The people who pray at the mosque are easygoing and hospitable to visitors. Now, it is a noted landmark and a historic site in the city. No entrance fee. #Letsguide...

   Read more
avatar
5.0
2y

Foto bersejarah ini memperlihatkan Masjid Jamik di Bengkulu, yang pada saat itu sudah menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat setempat. Diambil sekitar tahun 1905, foto ini menunjukkan bangunan masjid yang memiliki arsitektur khas dengan sentuhan pengaruh Eropa dan lokal. Tampak sebuah pintu gerbang yang dikenal sebagai pintu batu, meskipun bangunan fisiknya kini sudah tidak ada lagi. Nama pintu batu tetap melekat dalam ingatan masyarakat Bengkulu, menjadi bagian dari warisan sejarah yang tak lekang oleh waktu.

Masjid Jamik sendiri mengalami perubahan besar ketika dipugar oleh Bung Karno selama masa pengasingannya di Bengkulu pada tahun 1938. Pemberian perhatian terhadap masjid ini mencerminkan visi Bung Karno akan pentingnya penguatan identitas keagamaan dan budaya di tengah suasana kolonial. Renovasi yang dilakukan tidak hanya memperindah bangunan, tetapi juga menunjukkan ikatan antara pemimpin dan masyarakat setempat. Perubahan bentuk masjid ini memberikan sentuhan baru yang lebih megah, meskipun tetap mempertahankan karakteristik tradisional.

Meskipun foto ini diambil lebih dari seabad yang lalu, ia tetap menyimpan makna yang mendalam tentang sejarah Bengkulu dan peran penting Masjid Jamik dalam kehidupan sosial dan keagamaan di kota ini. Melalui foto ini, kita dapat melihat gambaran masa lalu Bengkulu, tempat di mana arsitektur kolonial dan pengaruh budaya lokal bersatu, serta kenangan akan perubahan yang dibawa oleh Bung Karno untuk masyarakatnya. Foto ini tidak hanya menjadi bukti visual, tetapi juga merupakan saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next