Museum PETA di dirikan pada 14 November 1993 dengan peletekan batu pertama oleh wakil presiden RI yaitu Umar Widahadikusumah dan di resmikan oleh Presiden RI Soeharto pada 18 Desember 1995.
Museum Pembela Tanah Air (Museum PETA) di dirikan dengan tujuan untuk memberikan penghargaan kepada mantan tentara PETA atas kontribusinya dalam pendirian bangsa dan negara.
Museum PETA memiliki 2 ruangan yaitu ruang kanan dan ruang kiri yang memiliki 14 diorama dengan masing-masing penjelasan yang sudah tertera di masing-masing diorama dengan tambahan informasi bisa di lakukan scan barcode melalui google. Koleksi yang ada di Museum tersebut terdiri atas relief atau monumen (menceritakan awal terbentuknya tentara PETA dan terjadinya pertempuran tentara PETA melawan penjajah), patung, perlengkapan perang, meriam dan senjata lainnya. Monumen yang ada di museum ini berupa patung Soedirman dan Supriyadi.
Museum PETA terletak di Bogor juga di lengkapi dengan Masjid Jenderal Besar Sudirman yang berada tepat di samping museum. Jadi sangat mempermudah melaksanakan ibadah bagi pengunjung muslim.
Aku berkunjung pada Hari Minggu, kata petugas yang berjaga mengatakan Museum buka Senin-Minggu (Free Tiket Masuk).Namun di kenakan Rp. 10.000/orang untuk biaya administrasi. Untuk rombongan (minimal 25 orang) yang mau melakukan kunjungan, bisa reservasi terlebih dahulu via telfon yaa..
Hal yang boleh dan ga boleh di lakukan saat kunjungan sama seperti kunjungan ke museum biasanya, tidak boleh makan dam minum di dalam museum, tidak boleh membawa senjata tajam dan lainnya. Di perkenankan mengambil gambar dalam bentuk foto dan tidak di perbolehkan mengambil video.
Tempatnya nyaman, bersih, sejuk. Di bagian belakang ada monumen dan taman yang cukup sejuk untuk santai sambil baca buku atau sekedar berbincang dengan kerabat. Untuk kalian yang sekitaran Bogor yang gabut weekendnya di rumah aja boleh banget nih mampir ke Museum PETA, bisa bareng keluarga, sahabat atau museum date juga oke nih heheh
Enjoy...
Read moreThe building which functions as a museum was built in 1745 by KNIL that inspired using English building style. In 1943 the building was used as a training center for homeland troops, although it was still under Japanese control. The construction of the PETA Museum began on November 14, 1993 with the laying of the first stone by the Vice President of the Republic of Indonesia who is also an elder of YAPETA, namely Umar Wirahadikusumah. The construction took approximately 2 years and was inaugurated by the President of the Republic of Indonesia, Soeharto, on...
Read moreDi dalam museum nggak boleh video (termasuk pakai hape sekalipun), bolehnya foto-foto, kalau mau ambil video butuh surat izin.
Ada dua gedung diorama: 1) pra-kemerdekaan, dan 2) pasca-kemerdekaan. Selain ruang diorama, ada lorong dengan relief tokoh2 PETA (lorong ini yang membagi antara bangunan gedung diorama 1 & 2), dan area patung Jenderal Sudirman di halaman luar. Museumnya terletak di kompleks tempat tinggal TNI, jadi di belakang patung Jenderal Sudirman ini sudah mess tentara.
Tiket nggak ada, tapi ada biaya kebersihan (?) Rp10.000. Nanti bakal diantar ke kantor dalamnya buat bayar. Dapet brosur kertas warna pink soal museumnya.
Ke sini waktu ada anak PKL yang lagi praktik, jadi lumayan sekalian ada tour guide buat ngejelasin setiap diorama dan objek yang ada. Tour guide-nya asyik dan mau banyak ngejelasin walau ditanya-tanya banyak hal.
Setiap diorama punya teks keterangan dwibahasa, ada bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, buat ngejelasin peristiwa yang digambarkan.
Fun fact:
Diorama dan susunan2nya masih orisinal sejak pertama kali dibangun. Jadi kesannya memang "tua".
Setiap diorama ini dikasih audio yang bisa dimainkan. Ada sakelar warna putih di bagian bawah (bisa coba tanya tour guide). Tapi audionya panjang sih, jadi nggak sempet dengerin sampai habis, dan kualitasnya juga kurang bagus. Kembali lagi, karena susunan diorama ini memang masih dipertahankan dari zaman sejak pertama kali dibangun.
Nah, dulu, harus masukin koin buat muter audio, ada lubang koin kecil tipis (sepertinya uang zaman dulu?) di permukaan depan dioramanya. Tapi kalau sekarang tinggal tekan sakelar...