Prasasti Batutulis (Aksara Sunda Baku: ᮕᮢᮞᮞ᮪ᮒᮤ ᮘᮒᮥᮒᮥᮜᮤᮞ᮪) terletak di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Kompleks Prasasti Batutulis memiliki luas 17 x 15 meter. Prasasti Batutulis dianggap terletak di situs ibu kota Pajajaran dan masih in situ, yakni masih terletak di lokasi aslinya dan menjadi nama desa lokasi situs ini.[1] Batu Prasasti dan benda-benda lain peninggalan Kerajaan Sunda terdapat dalam komplek ini. Pada batu ini berukir kalimat-kalimat dalam bahasa dan aksara Sunda Kuno. Prasasti ini berangka tahun 1455 Saka (1533 Masehi).
Isi Prasasti Sunting
Wangna pun ini sakakala, prebu ratu purane pun, diwastu diya wingaran prebu guru dewataprana di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu haji di pakwan pajajaran seri sang ratu dewata pun ya nu nyusuk na pakwan diva anak rahyang dewa niskala sa(ng) sida mokta dimguna tiga i(n) cu rahyang niskala-niskala wastu ka(n) cana sa(ng) sida mokta ka nusalarang ya siya ni nyiyan sakakala gugunungan ngabalay nyiyan samida, nyiyan sa(ng)h yang talaga rena mahawijaya, ya siya, o o i saka, panca pandawa e(m) ban bumi Terjemahan Sunting
Terjemahan bebasnya kira-kira sebagai berikut.
Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana, dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan. Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang. Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida[2], membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka "Panca Pandawa...
Read moreSebagai "sipaling bogor" dari dulu selalu penasaran banget sama prasasti batutulis
Sebagai salah satu bukti peninggalan pajajaran yang masih tersisa, pastinya wajib banget untuk dikunjungi.
Tapi sayangnya, selama ini cuman bisa lewat lewat aja tanpa berani masuk kedalam karena ya memang terlihat sepi, gada loket atau apapun itu yang bisa menarik orang buat datang.
Alhamdulillah 15 juni 2024 kemaren akhirnya berkesempatan buat berkunjung kesana, bersama temen temen dari Bogor Historical Walk. Kalau tanpa bhw, rasa rasanya saya gakan kesampean juga buat bisa masuk ke area prasasti.
Semoga kedepannya bisa dikelola lebih baik dan "niat" sih, saya yakin sebenernya banyak orang yang mau berkunjung/tertarik tapi sungkan karena area prasastinya di...
Read morePernah baca, diera Belanda masih bercokol dimari. Waktu Bogor masih belum dinamakan buintenzorg. Bogor masih dalam bentuk hutan belantara dan penuh kabut Arkeolog dari Belanda yang namanya lupa (kebetulan belum sempat kenalan) mereka berekspresi kemari untuk mencari bekas kerajaan Padjajaran, disaat mereka sampai di area ini. Mereka menemukan sarang harimau dan salah satu dari tim, diserang oleh si maung. Dan mungkin salah satu penyebab munculnya mitos prabu Siliwangi menjadi maung atau macan adalah fenomena yang ditemukan sarang macan di area batu tulis ini. Dan sedikit tau info, prabu Siliwangi ini bukan nama orang melainkan gelar atau jabatan, orangnya ada 9 orang yang mengenakan gelar tersebut
Mohon maaf, boleh koreksinya. Memang...
Read more