HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Masjid Agung Al-Jami Pekalongan — Attraction in Central Java

Name
Masjid Agung Al-Jami Pekalongan
Description
Nearby attractions
Alun-Alun Kota Pekalongan
Jl. Nusantara Jl. Alun-Alun Utara, Keputran, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51111, Indonesia
Sorogenen Public Park
Jl. Teratai No.84-90, Poncol, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51122, Indonesia
Kampung wisata batik pesindon
4M7C+PXG, Pesindon Gg. 2 No.12, Kergon, Kec. Pekalongan Bar., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51113, Indonesia
Nearby restaurants
Garang Asem H. Masduki
Kompleks Travel, Jl. Alun-Alun Utara, Keputran, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51128, Indonesia
SEA FOOD Bang Amin
Jl. Hayam Wuruk No.188, Sampangan, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51127, Indonesia
SushiKun Pekalongan
Jl. Nusantara No.1, Keputran, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51128, Indonesia
Khisan resto
4M5G+79J, Keputran, Pekalongan Timur, Pekalongan City, Central Java, Indonesia
Delitopia Pekalongan
Jl. Nusantara, Jl. Nusantara No.5Keputran, Keputran, Kec. Pekalongan Plaza Pekalongan, FC 01-02, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51128, Indonesia
Mbah Gobres
Jl. Sulawesi No.62, Kergon, Kec. Pekalongan Bar., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51113, Indonesia
Bukhori Express
Jl. Hayam Wuruk No.148, Sampangan, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51119, Indonesia
Dolce de Felice
Ground Floor - Plaza, Keputran, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51128, Indonesia
Teras Bali
Jl. H. Agus Salim No.51, Poncol, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51129, Indonesia
Jade Restoran
Jl. H. Agus Salim No.82, Poncol, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51122, Indonesia
Nearby hotels
KHAS Pekalongan Hotel
Jl. DR. Cipto Mangunkusumo No. 24, Sugihwaras, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51125, Indonesia
Namira Syariah Hotel
Jl. DR. Cipto Mangunkusomo No.70, Poncol, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51122, Indonesia
The Sidji Hotel
Jl. DR. Cipto Mangunkusomo No.66, Poncol, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51122, Indonesia
Nirwana Hotel
Jalan Dokter Wahidin No.11, Poncol, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51101, Indonesia
Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center
Jl. Imam Bonjol No.53, Pabean, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51146, Indonesia
Zara Syariah Guesthouse
Jl. Progo Gg. 4 No.1, Kraton Lor, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51145, Indonesia
Binumar Syariah Hotel
Jl. H. Agus Salim No.28, Klego, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51124, Indonesia
Super OYO 92437 Wahidin Guesthouse
Jalan Dokter Wahidin Jl. Alun-Alun Utara No.3, Noyontaan, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51122, Indonesia
Related posts
Keywords
Masjid Agung Al-Jami Pekalongan tourism.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan hotels.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan bed and breakfast. flights to Masjid Agung Al-Jami Pekalongan.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan attractions.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan restaurants.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan travel.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan travel guide.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan travel blog.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan pictures.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan photos.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan travel tips.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan maps.Masjid Agung Al-Jami Pekalongan things to do.
Masjid Agung Al-Jami Pekalongan things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Masjid Agung Al-Jami Pekalongan
IndonesiaCentral JavaMasjid Agung Al-Jami Pekalongan

Basic Info

Masjid Agung Al-Jami Pekalongan

Jalan. KH. Wahid Hasyim No.17, RW.6, Kauman, Kec. Pekalongan Tim., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51127, Indonesia
4.8(1.9K)
Open until 12:00 AM
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Accessibility
attractions: Alun-Alun Kota Pekalongan, Sorogenen Public Park, Kampung wisata batik pesindon, restaurants: Garang Asem H. Masduki, SEA FOOD Bang Amin, SushiKun Pekalongan, Khisan resto, Delitopia Pekalongan, Mbah Gobres, Bukhori Express, Dolce de Felice, Teras Bali, Jade Restoran
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Open hoursSee all hours
MonOpen 24 hoursOpen

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Masjid Agung Al-Jami Pekalongan

Alun-Alun Kota Pekalongan

Sorogenen Public Park

Kampung wisata batik pesindon

Alun-Alun Kota Pekalongan

Alun-Alun Kota Pekalongan

4.5

(2.9K)

Open 24 hours
Click for details
Sorogenen Public Park

Sorogenen Public Park

4.1

(425)

Open 24 hours
Click for details
Kampung wisata batik pesindon

Kampung wisata batik pesindon

4.2

(9)

Open 24 hours
Click for details

Nearby restaurants of Masjid Agung Al-Jami Pekalongan

Garang Asem H. Masduki

SEA FOOD Bang Amin

SushiKun Pekalongan

Khisan resto

Delitopia Pekalongan

Mbah Gobres

Bukhori Express

Dolce de Felice

Teras Bali

Jade Restoran

Garang Asem H. Masduki

Garang Asem H. Masduki

4.4

(1.1K)

$$

Click for details
SEA FOOD Bang Amin

SEA FOOD Bang Amin

4.5

(369)

Click for details
SushiKun Pekalongan

SushiKun Pekalongan

4.8

(728)

Click for details
Khisan resto

Khisan resto

4.8

(73)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Posts

ian keikaiian keikai
Di jantung Kota Pekalongan, tepat di sebelah barat alun-alun, berdiri sebuah bangunan megah yang telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu. Masjid Agung Al-Jami’ Pekalongan, begitu namanya, bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol kejayaan Islam yang telah berdiri kokoh sejak tahun 1852. Dibangun atas prakarsa Raden Ario Wirio Tumenggung Adi Negoro, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan bagi masyarakat setempat. Dari generasi ke generasi, lantunan azan terus menggema dari menara masjid, memanggil umat untuk bersujud dalam keheningan. Keunikan Masjid Agung Al-Jami’ terletak pada arsitekturnya yang memadukan gaya Jawa dan Arab. Kubahnya berbentuk joglo, khas rumah tradisional Jawa, sementara unsur Arab terlihat jelas di serambi yang terbuka dan anggun. Di dalamnya, delapan tiang kayu kokoh berdiri menopang struktur utama, berpadu dengan 22 tiang beton yang menambah kesan megah. Keistimewaan lain terletak pada atap kayunya yang dibuat tanpa sambungan—sebuah bukti kepiawaian para pengrajin masa lalu. Seiring waktu, masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tempat berkumpulnya para santri, ulama, dan masyarakat yang ingin mendalami ilmu agama. Tahun 1933 menjadi titik penting dalam sejarah masjid ini. Sebuah menara setinggi 27 meter didirikan, hadiah dari Sayyid Husein bin Ahmad bin Syahab. Untuk mencapai puncaknya, seseorang harus menaiki 99 anak tangga yang berputar—melambangkan 99 nama Allah yang suci. Dari atas menara, mata bisa menatap luasnya Kota Pekalongan, seakan menyaksikan peradaban yang terus berkembang di bawah naungan masjid ini. Meski telah mengalami beberapa renovasi, Masjid Agung Al-Jami’ tetap mempertahankan keasliannya, berdiri anggun sebagai warisan budaya dan spiritual yang tak ternilai. Setiap sudutnya menyimpan kisah, setiap lantunannya mengandung doa, dan setiap hembusan angin yang berdesir di serambinya membawa ketenangan bagi siapa pun yang singgah.
Setyawan AntonSetyawan Anton
Masjid Agung Kauman Pekalongan adalah sebuah masjid di Pekalongan Jawa Tengah. Lokasi masjid ini berada di alun alun kota Pekalongan. Masjid peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Meskipun telah dibangun beberapa Masjid baru yang tak kalah megahnya, namun Masjid Agung Kauman ini tetap tak tergantikan sebagai simbol islami warga Pekalongan. Kegiatan Saat Ramadhan masjid ini selalu ramai dengan orang yang akan berbuka puasa, panitia masjid agung selalu menyediakan ta’jil untuk berbuka mulai dari makanan ataupun minuman dengan total ta’jil lebih dari 200 buah. Sembari menunggu berbuka kami selalu ada kajian islami selain diadakannya tarawih berjamaah yang terkadang dihadiri oleh wali kota atau wakil wali kota Pekalongan. Kegiatan keagamaan saat malam ahad ada pengajian sehabis taraweh, ada pula khataman al-qu’ran, dan pembagian zakat fitrah saat Idul fitri tiba. Tradisi unik saat bulan Ramadan terdapat dua jamaah salat tarawih dengan jumlah rakaat berbeda. Satu sisi, ada satu jamaah salat tarawih dengan 23 rakaat. Satunya jamaah salat tarawih 11 rakaat. Kebiasaan unik itu bisa jadi hanya ada di Masjid Jami Kota Pekalongan di wilayah pantura, bahkan Indonesia. Kendati beda rakaat, bukan alasan untuk tidak menjaga ukhuwah islamiyah. Mereka tetap rukun, saling menghormati, dan menghargai. Sebelum salat tarawih, kedua golongan itu salat isya berjamaah dengan satu imam. Salat tarawih dimulai bersama-sama. Usai rakaat kedelapan, sebagian keluar dari shaf, kemudian mundur membentuk shaf sendiri di belakang. Selanjutnya mereka melaksanakan salat witir tiga rakaat.Usai salat witir, jamaah itu turun dari masjid. Sementara, jamaah sebelumnya tetap melanjutkan salat tarawih hingga 23 rakaat, termasuk salat witir. Tradisi itu sudah berjalan sejak dulu.
KamilKamil
Was here for a marriage matrimony of a relative. The mosque is big, nice, and historical. The terrace is just spacious to hold gatherings or events. It is an active mosque having sholat berjamaah 5 times a day. You do not need to buy a ticket to enter this mosque.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Di jantung Kota Pekalongan, tepat di sebelah barat alun-alun, berdiri sebuah bangunan megah yang telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu. Masjid Agung Al-Jami’ Pekalongan, begitu namanya, bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol kejayaan Islam yang telah berdiri kokoh sejak tahun 1852. Dibangun atas prakarsa Raden Ario Wirio Tumenggung Adi Negoro, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan bagi masyarakat setempat. Dari generasi ke generasi, lantunan azan terus menggema dari menara masjid, memanggil umat untuk bersujud dalam keheningan. Keunikan Masjid Agung Al-Jami’ terletak pada arsitekturnya yang memadukan gaya Jawa dan Arab. Kubahnya berbentuk joglo, khas rumah tradisional Jawa, sementara unsur Arab terlihat jelas di serambi yang terbuka dan anggun. Di dalamnya, delapan tiang kayu kokoh berdiri menopang struktur utama, berpadu dengan 22 tiang beton yang menambah kesan megah. Keistimewaan lain terletak pada atap kayunya yang dibuat tanpa sambungan—sebuah bukti kepiawaian para pengrajin masa lalu. Seiring waktu, masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tempat berkumpulnya para santri, ulama, dan masyarakat yang ingin mendalami ilmu agama. Tahun 1933 menjadi titik penting dalam sejarah masjid ini. Sebuah menara setinggi 27 meter didirikan, hadiah dari Sayyid Husein bin Ahmad bin Syahab. Untuk mencapai puncaknya, seseorang harus menaiki 99 anak tangga yang berputar—melambangkan 99 nama Allah yang suci. Dari atas menara, mata bisa menatap luasnya Kota Pekalongan, seakan menyaksikan peradaban yang terus berkembang di bawah naungan masjid ini. Meski telah mengalami beberapa renovasi, Masjid Agung Al-Jami’ tetap mempertahankan keasliannya, berdiri anggun sebagai warisan budaya dan spiritual yang tak ternilai. Setiap sudutnya menyimpan kisah, setiap lantunannya mengandung doa, dan setiap hembusan angin yang berdesir di serambinya membawa ketenangan bagi siapa pun yang singgah.
ian keikai

ian keikai

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Masjid Agung Kauman Pekalongan adalah sebuah masjid di Pekalongan Jawa Tengah. Lokasi masjid ini berada di alun alun kota Pekalongan. Masjid peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Meskipun telah dibangun beberapa Masjid baru yang tak kalah megahnya, namun Masjid Agung Kauman ini tetap tak tergantikan sebagai simbol islami warga Pekalongan. Kegiatan Saat Ramadhan masjid ini selalu ramai dengan orang yang akan berbuka puasa, panitia masjid agung selalu menyediakan ta’jil untuk berbuka mulai dari makanan ataupun minuman dengan total ta’jil lebih dari 200 buah. Sembari menunggu berbuka kami selalu ada kajian islami selain diadakannya tarawih berjamaah yang terkadang dihadiri oleh wali kota atau wakil wali kota Pekalongan. Kegiatan keagamaan saat malam ahad ada pengajian sehabis taraweh, ada pula khataman al-qu’ran, dan pembagian zakat fitrah saat Idul fitri tiba. Tradisi unik saat bulan Ramadan terdapat dua jamaah salat tarawih dengan jumlah rakaat berbeda. Satu sisi, ada satu jamaah salat tarawih dengan 23 rakaat. Satunya jamaah salat tarawih 11 rakaat. Kebiasaan unik itu bisa jadi hanya ada di Masjid Jami Kota Pekalongan di wilayah pantura, bahkan Indonesia. Kendati beda rakaat, bukan alasan untuk tidak menjaga ukhuwah islamiyah. Mereka tetap rukun, saling menghormati, dan menghargai. Sebelum salat tarawih, kedua golongan itu salat isya berjamaah dengan satu imam. Salat tarawih dimulai bersama-sama. Usai rakaat kedelapan, sebagian keluar dari shaf, kemudian mundur membentuk shaf sendiri di belakang. Selanjutnya mereka melaksanakan salat witir tiga rakaat.Usai salat witir, jamaah itu turun dari masjid. Sementara, jamaah sebelumnya tetap melanjutkan salat tarawih hingga 23 rakaat, termasuk salat witir. Tradisi itu sudah berjalan sejak dulu.
Setyawan Anton

Setyawan Anton

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Was here for a marriage matrimony of a relative. The mosque is big, nice, and historical. The terrace is just spacious to hold gatherings or events. It is an active mosque having sholat berjamaah 5 times a day. You do not need to buy a ticket to enter this mosque.
Kamil

Kamil

See more posts
See more posts

Reviews of Masjid Agung Al-Jami Pekalongan

4.8
(1,901)
avatar
5.0
6y

terletak di  Jl. KH. Wahid Hasyim, Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah.

Sejarah Masjid Agung Al Jami

Nama masjid ini sebelumnya adalah Masjid Besar Pekalongan, yang berubah menjadi Masjid Agung Al Jami Pekalongan pada tahun 1968 atas saran Habib Ali bin Ahmad Al Atas.

Halaman Masjid Agung Al Jami Pekalongan dengan serambi masjid berada di sebelah kiri, dan menara masjid di pojok sana. Masjid ini dibangun oleh Raden Arjo Wirijo Tumenggung Adinegoro,bupati Pekalongan ketiga, pada 1852 M. Saat itu masjid berukuran 35×35 meter dengan sembilan pintu besar, duabelas jendela, ruang imam dan kubah untuk khatib.

Menara Masjid Agung Al Jami Pekalongan setinggi 27 meter itu selesai dibangun pada bulan Januari 1933 M, yang dibiayai seluruhnya oleh Sayyid Husein bin Ahmad bin Syahab. Ada 99 anak tangga berputar yang harus didaki untuk menuju ke puncak menara. Ketika menara dibangun memang lift belum lagi populer, tidak seperti ketika Masjid Agung Jawa Tengah dibuat.

'); }());

Ruang utama Masjid Agung Al Jami Pekalongan dengan pilar-pilar kayu dan ornamen yang masih asli, diperkuat 22 pilar beton penyangga. Lengkung di tengah adalah tempat imam, di sebelah kanan tempat khatib, dan lengkung kubah di kiri dibangun pada 3 Juni 1907 oleh Bupati Adipati Aryonotodirjo untuk tempat bupati saat shalat Jum’at dan shalat Hari Raya.

Bangunan Masjid Agung Al Jami

Masjid Agung Al Jami Pekalongan (tampak dari depan)

Gapura pada bagian tengah serambi Masjid Agung Al Jami Pekalongan berbentuk segi empat dengan menara dan kubah kecil di setiap pojoknya serta lubang masuk lengkung. Agak jauh di atas belakang terlihat puncak atap bangunan utama masjid yang berbentuk limasan tumpang. Arsitektur masjid ini menggabungkan gaya tradisional Jawa dengan gaya Timur Tengah.

Langit ruangan yang tinggi, dibantu dengan putaran kipas angin dalam jumlah banyak, membuat hawa di ruangan ini terasa cukup sejuk. Lantai keramik masjid yang biasanya sangat dingin telah tertutupi sebahagiannya dengan karpet sajadah warna dominan hijau dan ornamen putih.

Meskipun sudah jauh dari pusat pemerintahan, namun sekitar Masjid Agung Al Jami Pekalongan dan alun-alun tetap menjadi pusat keramaian dan tempat favorit pejalan. Itu karena di sisi utara alun-alun terdapat warung makan Garang Asem H. Masduki yang terkenal serta kuliner lainnya, sejumlah bank, serta di sisi Timur terdapat Plaza Pekalongan, lapangan tenis dan basket.

Diambil dari...

   Read more
avatar
3.0
42w

Di jantung Kota Pekalongan, tepat di sebelah barat alun-alun, berdiri sebuah bangunan megah yang telah menjadi saksi bisu perjalanan waktu. Masjid Agung Al-Jami’ Pekalongan, begitu namanya, bukan sekadar tempat ibadah, melainkan juga simbol kejayaan Islam yang telah berdiri kokoh sejak tahun 1852. Dibangun atas prakarsa Raden Ario Wirio Tumenggung Adi Negoro, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan kebudayaan bagi masyarakat setempat. Dari generasi ke generasi, lantunan azan terus menggema dari menara masjid, memanggil umat untuk bersujud dalam keheningan.

Keunikan Masjid Agung Al-Jami’ terletak pada arsitekturnya yang memadukan gaya Jawa dan Arab. Kubahnya berbentuk joglo, khas rumah tradisional Jawa, sementara unsur Arab terlihat jelas di serambi yang terbuka dan anggun. Di dalamnya, delapan tiang kayu kokoh berdiri menopang struktur utama, berpadu dengan 22 tiang beton yang menambah kesan megah. Keistimewaan lain terletak pada atap kayunya yang dibuat tanpa sambungan—sebuah bukti kepiawaian para pengrajin masa lalu. Seiring waktu, masjid ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tempat berkumpulnya para santri, ulama, dan masyarakat yang ingin mendalami ilmu agama.

Tahun 1933 menjadi titik penting dalam sejarah masjid ini. Sebuah menara setinggi 27 meter didirikan, hadiah dari Sayyid Husein bin Ahmad bin Syahab. Untuk mencapai puncaknya, seseorang harus menaiki 99 anak tangga yang berputar—melambangkan 99 nama Allah yang suci. Dari atas menara, mata bisa menatap luasnya Kota Pekalongan, seakan menyaksikan peradaban yang terus berkembang di bawah naungan masjid ini. Meski telah mengalami beberapa renovasi, Masjid Agung Al-Jami’ tetap mempertahankan keasliannya, berdiri anggun sebagai warisan budaya dan spiritual yang tak ternilai. Setiap sudutnya menyimpan kisah, setiap lantunannya mengandung doa, dan setiap hembusan angin yang berdesir di serambinya membawa ketenangan bagi siapa pun...

   Read more
avatar
5.0
6y

Masjid Agung Kauman Pekalongan adalah sebuah masjid di Pekalongan Jawa Tengah. Lokasi masjid ini berada di alun alun kota Pekalongan. Masjid peninggalan sejarah ini menjadi salah satu ciri khas Kota Pekalongan. Meskipun telah dibangun beberapa Masjid baru yang tak kalah megahnya, namun Masjid Agung Kauman ini tetap tak tergantikan sebagai simbol islami warga Pekalongan.

Kegiatan

Saat Ramadhan masjid ini selalu ramai dengan orang yang akan berbuka puasa, panitia masjid agung selalu menyediakan ta’jil untuk berbuka mulai dari makanan ataupun minuman dengan total ta’jil lebih dari 200 buah. Sembari menunggu berbuka kami selalu ada kajian islami selain diadakannya tarawih berjamaah yang terkadang dihadiri oleh wali kota atau wakil wali kota Pekalongan. Kegiatan keagamaan saat malam ahad ada pengajian sehabis taraweh, ada pula khataman al-qu’ran, dan pembagian zakat fitrah saat Idul fitri tiba.

Tradisi unik saat bulan Ramadan terdapat dua jamaah salat tarawih dengan jumlah rakaat berbeda. Satu sisi, ada satu jamaah salat tarawih dengan 23 rakaat. Satunya jamaah salat tarawih 11 rakaat. Kebiasaan unik itu bisa jadi hanya ada di Masjid Jami Kota Pekalongan di wilayah pantura, bahkan Indonesia. Kendati beda rakaat, bukan alasan untuk tidak menjaga ukhuwah islamiyah. Mereka tetap rukun, saling menghormati, dan menghargai. Sebelum salat tarawih, kedua golongan itu salat isya berjamaah dengan satu imam. Salat tarawih dimulai bersama-sama. Usai rakaat kedelapan, sebagian keluar dari shaf, kemudian mundur membentuk shaf sendiri di belakang. Selanjutnya mereka melaksanakan salat witir tiga rakaat.Usai salat witir, jamaah itu turun dari masjid. Sementara, jamaah sebelumnya tetap melanjutkan salat tarawih hingga 23 rakaat, termasuk salat witir. Tradisi itu sudah...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next