HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Museum of Textile — Attraction in Jakarta

Name
Museum of Textile
Description
Nearby attractions
Nearby restaurants
Restoran Al Hilal
Jl. K.S. Tubun Gg. Lurah No.17A 4, RT.4/RW.2, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260, Indonesia
AFRICAN FOOD CENTER NWANYI NNEWI JAKARTA
Jl. K.S. Tubun No.2B, RT.1/RW.3, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11410, Indonesia
HFC Happy Fried Chicken
jalan Jatibaru Nomor 95 Jatibaru Raya Tanah Abang, Jl. Jatibaru Raya No.95, RT.2/RW.1, Kp. Bali, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250, Indonesia
Sate Ayam Madura .p.warno
No., Jl. K.S. Tubun Blok Lurah No.40, RT.4/RW.2, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260, Indonesia
Rumah Makan Padang Bundo
Jalan Ks Tubun I Kota Bambu No 03, RT.2/RW.3, Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, DKI Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11420, Indonesia
Warung Lumpia Kak Heni
Jl. Jati Petamburan I Gg. IV No.15 6, RT.6/RW.1, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260, Indonesia
Food Court Tanah Abang Blok A
Ps. Regional Tanah Abang, Jl. K.H. Mas Mansyur No.25 Blk. A Lt. 8, Kp. Bali, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250, Indonesia
Cafe Merdeka
2, Jl. Kota Bambu Raya No.31, RT.3/RW.6, Kota Bambu Sel., Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11420, Indonesia
KAPITAN LIM
Jl. H. Fachrudin No.82A, Kp. Bali, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250, Indonesia
Cafe deLima
Jl. KS Tubun IIC No.12, RT.2/RW.1, Slipi, Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11410, Indonesia
Nearby hotels
Hotel Alma
Jl. K.S. Tubun No.10A, RT.6/RW.6, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11420, Indonesia
N1 Hotel Tanah Abang
Jl. K.S. Tubun No.3 2, RT.2/RW.1, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260, Indonesia
Hotel Kalisma
Jl. K.S. Tubun No.15 17, RT.2/RW.1, Petamburan, Tanah Abang, Central Jakarta City, Jakarta 10260, Indonesia
Hotel Gani
Jl. K.S. Tubun No.9A, RT.2/RW.1, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260, Indonesia
RedDoorz Near Stasiun Tanah Abang
Jalan Ks. Tubun Raya No. 34A, Kota Bambu Selatan, Palmerah, RT.8, RW.2, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11420, Indonesia
Hotel Alamanda
4, Jl. K.S. Tubun No.47 4, RT.4/RW.2, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11410, Indonesia
Hotel Mustika Tanah Abang
Jl. Jati Bunder No.1C 12, RT.3/RW.9, Kb. Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10240, Indonesia
Wir Hotel
Jl. K.S. Tubun No.49, RT.4/RW.2, Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10260, Indonesia
Graha Bimo sakti
Jl. K.S. Tubun No.34A, RT.8/RW.2, Kota Bambu Sel., Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11420, Indonesia
ibis Styles Jakarta Tanah Abang
Jl. H. Fachrudin No.22, Kp. Bali, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10250, Indonesia
Related posts
Keywords
Museum of Textile tourism.Museum of Textile hotels.Museum of Textile bed and breakfast. flights to Museum of Textile.Museum of Textile attractions.Museum of Textile restaurants.Museum of Textile travel.Museum of Textile travel guide.Museum of Textile travel blog.Museum of Textile pictures.Museum of Textile photos.Museum of Textile travel tips.Museum of Textile maps.Museum of Textile things to do.
Museum of Textile things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Museum of Textile
IndonesiaJakartaMuseum of Textile

Basic Info

Museum of Textile

Jl. K.S. Tubun No 2-4, Kota Bambu Sel., Kec. Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11420, Indonesia
4.5(1.4K)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Family friendly
Accessibility
attractions: , restaurants: Restoran Al Hilal, AFRICAN FOOD CENTER NWANYI NNEWI JAKARTA, HFC Happy Fried Chicken, Sate Ayam Madura .p.warno, Rumah Makan Padang Bundo, Warung Lumpia Kak Heni, Food Court Tanah Abang Blok A, Cafe Merdeka, KAPITAN LIM, Cafe deLima
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Phone
+62 21 5606613

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Jakarta
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Things to do nearby

Explore Jakartas layers
Explore Jakartas layers
Sat, Dec 6 • 8:00 AM
Menteng, Jakarta, 10350, Indonesia
View details
Jakarta Social and Political Walk
Jakarta Social and Political Walk
Sat, Dec 6 • 3:00 PM
Sawah Besar, Jakarta, 10710, Indonesia
View details
Batik Story: Craft Your Own Piece
Batik Story: Craft Your Own Piece
Sat, Dec 6 • 10:00 AM
Kaum Jakarta Menteng, Jakarta, 10310, Indonesia
View details

Nearby restaurants of Museum of Textile

Restoran Al Hilal

AFRICAN FOOD CENTER NWANYI NNEWI JAKARTA

HFC Happy Fried Chicken

Sate Ayam Madura .p.warno

Rumah Makan Padang Bundo

Warung Lumpia Kak Heni

Food Court Tanah Abang Blok A

Cafe Merdeka

KAPITAN LIM

Cafe deLima

Restoran Al Hilal

Restoran Al Hilal

4.2

(92)

Click for details
AFRICAN FOOD CENTER NWANYI NNEWI JAKARTA

AFRICAN FOOD CENTER NWANYI NNEWI JAKARTA

4.5

(155)

Click for details
HFC Happy Fried Chicken

HFC Happy Fried Chicken

4.7

(5)

Click for details
Sate Ayam Madura .p.warno

Sate Ayam Madura .p.warno

4.4

(10)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Museum of Textile

4.5
(1,406)
avatar
5.0
29w

Location: Quite near to Tanah Abang. If you're using public transportation, get off at the Tanah Abang station and continue with minivan Jaklingko and get off at right in front of the museum (you can also walk, since it's not far from the train station, but since the sidewalk is so messy and crowded I wouldn't recommend it).

Fee: quite cheap. Adult local tourist is charged 10K IDR on weekdays and 15K IDR on weekend. For international tourist, they charge 50K for weekend and weekdays.

Ambience: Very serene, quiet, peaceful and might I say this museum is underrated. You can explore their main exhibition hall where they display most Indonesian textile collections or go to the Batik Gallery to see batik from all around indonesia. Typically there are not many visitors here even in the weekend so it's perfect if you want explore all their exhibitions.

Interesting activity: there is a batik workshop at the museum where you can experience making your own batik and bring your craft home. The fee is 50k (for both locals and international tourist) and you'll be taught by the staff from A to Z. I'd say this is most interesting part of the museum and it's really worth to try.

They close at 3pm so make sure you come early if you wanna try making your own batik as it takes at...

   Read more
avatar
5.0
5y

Museum Textile. This is a museum of textiles but not a museum of all kinds of textile, this museum is dominated by batik from ages. This museum is located in Jl. Ks. Tubun No.2-4, Palmerah area, West Jakarta. Activities in this museum are 3 big categories, as a museum of batik with beautiful batik collections inclusive of the types of pattern batik from many places in Indonesia, the batik stamp devices, all things related to batik. A second category is a place for batik workshop where anyone can come to learn batik and practicing how to make batik from zero to mastering how to make batik clothes. Start from designing, transferring a design into a chemical treated cloth as the base of batik then start writing the batik using a liquid wax following the pattern, then continue with coloring the batik, sox it in the fixing agent for color. Then flush it and dry it naturally. Then the last category is a function room to hold cultural events, exhibitions, education related to batik and textile.

This is a nice place to learn and know Batik. Forget not there're a cafe, canteen and souvenir shops sell batik and other craft...

   Read more
avatar
5.0
6y

Museum Tekstil merupakan sebuah cagar budaya yang secara khusus mengumpulkan, mengawetkan, serta memamerkan karya-karya seni yang berkaitan dengan pertekstilan Indonesia. Bertempat di Jalan Aipda K.S. Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, museum ini secara resmi dibuka pada tanggal 28 Juli 1976 dan berdiri dengan menempati gedung tua di atas areal seluas 16.410 meter persegi. Dalam sejarahnya, gedung yang digunakan sebagai museum ini dahulu merupakan rumah pribadi seorang warga keturunan Perancis yang hidup di abad ke-19. Namun gedung ini kemudian dijual pada seorang anggota konsulat Turki bernama Abdul Aziz Al Musawi Al Katiri. Pada tahun 1942, gedung ini dijual lagi kepada orang yang bernama Karel Cristian Cruq. Tidak begitu lama, gedung ini pun beralihtangan lagi dan dijadikan Markas Besar Barisan Keamanan Rakyat (BKR) pada saat menjelang kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, kepemilikan gedung ini dipegang oleh seseorang yang bernama Lie Sion Phin. Setelah beberapa kali beralih kepemilikan dan beralih fungsi, akhirnya pada tahun 1975, gedung ini diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan dijadikan sebagai Museum Tekstil. Peresmian Museum Tekstil dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 28 Juni 1976.

Sebagai sebuah museum tekstil terbesar di Indonesia, museum ini mempunyai koleksi-koleksi yang terhitung banyak, yakni sekitar 1.000 buah. Keistimewaan museum ini terletak pada koleksi-koleksinya yang kebanyakan merupakan koleksi tekstil tradisional Indonesia. Koleksi-koleksi tersebut dikelompokkan dalam empat bagian, yakni koleksi kain tenun, koleksi kain batik, koleksi peralatan, dan koleksi campuran. Wisatawan yang berkunjung ke museum ini dapat menyaksikan aneka kain batik bermotif geometris sederhana hingga yang bermotif rumit, seperti batik Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Palembang, Madura, dan Riau. Selain itu, wisatawan juga dapat menyaksikan bendera Keraton Cirebon yang merupakan koleksi pilihan, karena usianya yang paling tua. Bendera itu terbuat dari bahan kapas berupa batik tulis yang berhias kaligrafi Arab. Bendera mirip plakat itu konon merupakan peninggalan bersejarah dari tahun 1776 M yang sangat disakralkan di Istana Cirebon. Pada saat itu bendera tersebut sering dipakai sebagai simbol syiar Islam.

Selain memamerkan koleksi pertekstilan, di museum ini juga terdapat sebuah taman di halaman belakang yang diberi nama Taman Pewarna Alam. Taman seluas 2.000 meter persegi ini berisi pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam. Penanaman pohon-pohon itu bertujuan mendidik masyarakat agar mengenal dan mengetahui pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam. Keistimewaan lainnya yang terdapat di museum ini adalah kursus membatik. Kursus ini dilaksanakan bersamaan dengan hari-hari buka museum. Kursus membuat batik ini dilaksanakan di sebuah bangunan yang terletak di halaman paling belakang Museum Tekstil. Bangunan ini bergaya rumah panggung lebar yang tak mempunyai sekat di dalamnya. Semua bahan bangunannya terbuat dari kayu dengan cat berwarna coklat tua. Di ruangan ini tidak terdapat pendingin ruangan (AC), karena telah terdapat beberapa jendela yang mengelilingi ruangan untuk mengalirkan...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Reyhana VaniaReyhana Vania
Location: Quite near to Tanah Abang. If you're using public transportation, get off at the Tanah Abang station and continue with minivan Jaklingko and get off at right in front of the museum (you can also walk, since it's not far from the train station, but since the sidewalk is so messy and crowded I wouldn't recommend it). Fee: quite cheap. Adult local tourist is charged 10K IDR on weekdays and 15K IDR on weekend. For international tourist, they charge 50K for weekend and weekdays. Ambience: Very serene, quiet, peaceful and might I say this museum is underrated. You can explore their main exhibition hall where they display most Indonesian textile collections or go to the Batik Gallery to see batik from all around indonesia. Typically there are not many visitors here even in the weekend so it's perfect if you want explore all their exhibitions. Interesting activity: there is a batik workshop at the museum where you can experience making your own batik and bring your craft home. The fee is 50k (for both locals and international tourist) and you'll be taught by the staff from A to Z. I'd say this is most interesting part of the museum and it's really worth to try. They close at 3pm so make sure you come early if you wanna try making your own batik as it takes at least an hour.
Anthony BachtiarAnthony Bachtiar
Museum Textile. This is a museum of textiles but not a museum of all kinds of textile, this museum is dominated by batik from ages. This museum is located in Jl. Ks. Tubun No.2-4, Palmerah area, West Jakarta. Activities in this museum are 3 big categories, as a museum of batik with beautiful batik collections inclusive of the types of pattern batik from many places in Indonesia, the batik stamp devices, all things related to batik. A second category is a place for batik workshop where anyone can come to learn batik and practicing how to make batik from zero to mastering how to make batik clothes. Start from designing, transferring a design into a chemical treated cloth as the base of batik then start writing the batik using a liquid wax following the pattern, then continue with coloring the batik, sox it in the fixing agent for color. Then flush it and dry it naturally. Then the last category is a function room to hold cultural events, exhibitions, education related to batik and textile. This is a nice place to learn and know Batik. Forget not there're a cafe, canteen and souvenir shops sell batik and other craft made from batik.
Yuta OkotsuYuta Okotsu
Museum Tekstil merupakan sebuah cagar budaya yang secara khusus mengumpulkan, mengawetkan, serta memamerkan karya-karya seni yang berkaitan dengan pertekstilan Indonesia. Bertempat di Jalan Aipda K.S. Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, museum ini secara resmi dibuka pada tanggal 28 Juli 1976 dan berdiri dengan menempati gedung tua di atas areal seluas 16.410 meter persegi. Dalam sejarahnya, gedung yang digunakan sebagai museum ini dahulu merupakan rumah pribadi seorang warga keturunan Perancis yang hidup di abad ke-19. Namun gedung ini kemudian dijual pada seorang anggota konsulat Turki bernama Abdul Aziz Al Musawi Al Katiri. Pada tahun 1942, gedung ini dijual lagi kepada orang yang bernama Karel Cristian Cruq. Tidak begitu lama, gedung ini pun beralihtangan lagi dan dijadikan Markas Besar Barisan Keamanan Rakyat (BKR) pada saat menjelang kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, kepemilikan gedung ini dipegang oleh seseorang yang bernama Lie Sion Phin. Setelah beberapa kali beralih kepemilikan dan beralih fungsi, akhirnya pada tahun 1975, gedung ini diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan dijadikan sebagai Museum Tekstil. Peresmian Museum Tekstil dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 28 Juni 1976. Sebagai sebuah museum tekstil terbesar di Indonesia, museum ini mempunyai koleksi-koleksi yang terhitung banyak, yakni sekitar 1.000 buah. Keistimewaan museum ini terletak pada koleksi-koleksinya yang kebanyakan merupakan koleksi tekstil tradisional Indonesia. Koleksi-koleksi tersebut dikelompokkan dalam empat bagian, yakni koleksi kain tenun, koleksi kain batik, koleksi peralatan, dan koleksi campuran. Wisatawan yang berkunjung ke museum ini dapat menyaksikan aneka kain batik bermotif geometris sederhana hingga yang bermotif rumit, seperti batik Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Palembang, Madura, dan Riau. Selain itu, wisatawan juga dapat menyaksikan bendera Keraton Cirebon yang merupakan koleksi pilihan, karena usianya yang paling tua. Bendera itu terbuat dari bahan kapas berupa batik tulis yang berhias kaligrafi Arab. Bendera mirip plakat itu konon merupakan peninggalan bersejarah dari tahun 1776 M yang sangat disakralkan di Istana Cirebon. Pada saat itu bendera tersebut sering dipakai sebagai simbol syiar Islam. Selain memamerkan koleksi pertekstilan, di museum ini juga terdapat sebuah taman di halaman belakang yang diberi nama Taman Pewarna Alam. Taman seluas 2.000 meter persegi ini berisi pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam. Penanaman pohon-pohon itu bertujuan mendidik masyarakat agar mengenal dan mengetahui pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam. Keistimewaan lainnya yang terdapat di museum ini adalah kursus membatik. Kursus ini dilaksanakan bersamaan dengan hari-hari buka museum. Kursus membuat batik ini dilaksanakan di sebuah bangunan yang terletak di halaman paling belakang Museum Tekstil. Bangunan ini bergaya rumah panggung lebar yang tak mempunyai sekat di dalamnya. Semua bahan bangunannya terbuat dari kayu dengan cat berwarna coklat tua. Di ruangan ini tidak terdapat pendingin ruangan (AC), karena telah terdapat beberapa jendela yang mengelilingi ruangan untuk mengalirkan udara segar.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Location: Quite near to Tanah Abang. If you're using public transportation, get off at the Tanah Abang station and continue with minivan Jaklingko and get off at right in front of the museum (you can also walk, since it's not far from the train station, but since the sidewalk is so messy and crowded I wouldn't recommend it). Fee: quite cheap. Adult local tourist is charged 10K IDR on weekdays and 15K IDR on weekend. For international tourist, they charge 50K for weekend and weekdays. Ambience: Very serene, quiet, peaceful and might I say this museum is underrated. You can explore their main exhibition hall where they display most Indonesian textile collections or go to the Batik Gallery to see batik from all around indonesia. Typically there are not many visitors here even in the weekend so it's perfect if you want explore all their exhibitions. Interesting activity: there is a batik workshop at the museum where you can experience making your own batik and bring your craft home. The fee is 50k (for both locals and international tourist) and you'll be taught by the staff from A to Z. I'd say this is most interesting part of the museum and it's really worth to try. They close at 3pm so make sure you come early if you wanna try making your own batik as it takes at least an hour.
Reyhana Vania

Reyhana Vania

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Museum Textile. This is a museum of textiles but not a museum of all kinds of textile, this museum is dominated by batik from ages. This museum is located in Jl. Ks. Tubun No.2-4, Palmerah area, West Jakarta. Activities in this museum are 3 big categories, as a museum of batik with beautiful batik collections inclusive of the types of pattern batik from many places in Indonesia, the batik stamp devices, all things related to batik. A second category is a place for batik workshop where anyone can come to learn batik and practicing how to make batik from zero to mastering how to make batik clothes. Start from designing, transferring a design into a chemical treated cloth as the base of batik then start writing the batik using a liquid wax following the pattern, then continue with coloring the batik, sox it in the fixing agent for color. Then flush it and dry it naturally. Then the last category is a function room to hold cultural events, exhibitions, education related to batik and textile. This is a nice place to learn and know Batik. Forget not there're a cafe, canteen and souvenir shops sell batik and other craft made from batik.
Anthony Bachtiar

Anthony Bachtiar

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Jakarta

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Museum Tekstil merupakan sebuah cagar budaya yang secara khusus mengumpulkan, mengawetkan, serta memamerkan karya-karya seni yang berkaitan dengan pertekstilan Indonesia. Bertempat di Jalan Aipda K.S. Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, museum ini secara resmi dibuka pada tanggal 28 Juli 1976 dan berdiri dengan menempati gedung tua di atas areal seluas 16.410 meter persegi. Dalam sejarahnya, gedung yang digunakan sebagai museum ini dahulu merupakan rumah pribadi seorang warga keturunan Perancis yang hidup di abad ke-19. Namun gedung ini kemudian dijual pada seorang anggota konsulat Turki bernama Abdul Aziz Al Musawi Al Katiri. Pada tahun 1942, gedung ini dijual lagi kepada orang yang bernama Karel Cristian Cruq. Tidak begitu lama, gedung ini pun beralihtangan lagi dan dijadikan Markas Besar Barisan Keamanan Rakyat (BKR) pada saat menjelang kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1947, kepemilikan gedung ini dipegang oleh seseorang yang bernama Lie Sion Phin. Setelah beberapa kali beralih kepemilikan dan beralih fungsi, akhirnya pada tahun 1975, gedung ini diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta dan dijadikan sebagai Museum Tekstil. Peresmian Museum Tekstil dilakukan oleh Ibu Tien Soeharto pada tanggal 28 Juni 1976. Sebagai sebuah museum tekstil terbesar di Indonesia, museum ini mempunyai koleksi-koleksi yang terhitung banyak, yakni sekitar 1.000 buah. Keistimewaan museum ini terletak pada koleksi-koleksinya yang kebanyakan merupakan koleksi tekstil tradisional Indonesia. Koleksi-koleksi tersebut dikelompokkan dalam empat bagian, yakni koleksi kain tenun, koleksi kain batik, koleksi peralatan, dan koleksi campuran. Wisatawan yang berkunjung ke museum ini dapat menyaksikan aneka kain batik bermotif geometris sederhana hingga yang bermotif rumit, seperti batik Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Palembang, Madura, dan Riau. Selain itu, wisatawan juga dapat menyaksikan bendera Keraton Cirebon yang merupakan koleksi pilihan, karena usianya yang paling tua. Bendera itu terbuat dari bahan kapas berupa batik tulis yang berhias kaligrafi Arab. Bendera mirip plakat itu konon merupakan peninggalan bersejarah dari tahun 1776 M yang sangat disakralkan di Istana Cirebon. Pada saat itu bendera tersebut sering dipakai sebagai simbol syiar Islam. Selain memamerkan koleksi pertekstilan, di museum ini juga terdapat sebuah taman di halaman belakang yang diberi nama Taman Pewarna Alam. Taman seluas 2.000 meter persegi ini berisi pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam. Penanaman pohon-pohon itu bertujuan mendidik masyarakat agar mengenal dan mengetahui pohon-pohon yang dapat digunakan sebagai bahan baku pewarna alam. Keistimewaan lainnya yang terdapat di museum ini adalah kursus membatik. Kursus ini dilaksanakan bersamaan dengan hari-hari buka museum. Kursus membuat batik ini dilaksanakan di sebuah bangunan yang terletak di halaman paling belakang Museum Tekstil. Bangunan ini bergaya rumah panggung lebar yang tak mempunyai sekat di dalamnya. Semua bahan bangunannya terbuat dari kayu dengan cat berwarna coklat tua. Di ruangan ini tidak terdapat pendingin ruangan (AC), karena telah terdapat beberapa jendela yang mengelilingi ruangan untuk mengalirkan udara segar.
Yuta Okotsu

Yuta Okotsu

See more posts
See more posts