Masjid Agung Cianjur, pertama kali dibangun oleh masyarakat Cianjur tahun 1810 M di atas tanah wakaf Ny. Raden Bodedar anak dari Kangjeng Dalem Sabiruddin yang merupakan Bupati Cianjur ke-4. (namun sayang nama-nama orang yang pertamakali membangunnya tidak tercatat). Semula ukurannya sangat kecil. Sekitar tahun 1820 M, pertamakali dilakukan perbaikan dan peluasan, sehingga ukurannya menjadi 20 x 20 m2 atau seluas 400 m2.
Perbaikan dan perluasan dilakukan oleh cucu Dalem Sabirudin yakni Penghulu Gede, Raden Muhammad Hoesein Bin Syekh Abdullah Rifai. Syekh Abdullah Rifai adalah anak dari Muhammad Hoesein yang berdarah Arab dan Banten dari keturunan Bayu Suryaningrat, beliau juga merupakan Penghulu Agung Pertama Cianjur sekaligus menantu dari Kanjeng Dalem Sabiruddin, beliau menikah dengan NYR Mojanegara Binti Dalem Sabirudin.
Dalam sejarahnya, tahun 1879, masjid ini pernah hancur akibat letusan Gunung Gede hingga bangunan luluh lantak. Dalam peristiwa tersebut merenggut korban yang cukup banyak, salah satunya adalah ulama Cianjur, R.H. Idris bin R.H. Muhyi (Ayah dari KRH Muhammad Nuh, seorang ulama besar Cianjur), yang bertempat tinggal di daerah kampung Kaum Kidul. Satu tahun setelah peristiwa letusan Gunung Gede (1880), Mesjid Agung Cianjur kembali dibangun oleh RH Soelaeman, yang pada waktu itu memegang posisi sebagai penghulu Agung bersama RH Ma’mun bin RH Hoessein atau lebih dikenal dengan nama Juragan Guru Waas, juga dibantu oleh masyarakat Cianjur.
Pada era Daendels (1808), Cianjur adalah kota yang masuk ke dalam rute De Grote Postweg atau lebih dikenal sebagai Jalan Raya Pos Anyer – Panarukan. Dari Batavia rute menuju Buitenzorg lalu ke Cianjur, sebelum dilanjutkan ke Bandung. Akses utama Jalan Raya Pos dari arah Puncak ke Cianjur melalui beberapa ruas jalan utama. Rute jalur tersebut di antaranya kini bernama Jl. Ir. H. Djuanda (Salakopi), Jl. Otista (Pasarean), Jl. Siti Jenab, Jl. Suroso (Bojongherang), dan Jl. Mangun Sarkoro (Jalan Raya). Nama-nama lama jalan tersebut belum terlacak.
Mungkin itu yang menjadi alasan mengapa Jl. Mangun Sarkoro lebih dikenal dengan sebutan Jalan Raya, yang sepertinya mengacu pada sebutan lama “Jalan Raya (Pos),” pada masa Daendels berkuasa. Di sisi kiri-kanan ruas jalan tersebut masih dapat dilihat beberapa bangunan dengan arsitektur kolonial Belanda dan Tionghoa. Masjid Agung Cianjur berlokasi di sisi Jl. Siti Jenab pada jalur pos Anyer-Panarukan, maka keberadaannya menjadi vital sebagai masjid utama penduduk muslim pribumi, maupun para pendatang yang melalui jalan Raya Pos saat singgah di Cianjur. Tepat di sisi selatan mesjid terdapat kantor pos Cianjur yang pernah menjadi kantor pos utama di wilayah Priangan.
Arsitektur paduan empat budaya. Jawa, Timur Tengah, Oriental dan Kolonial. Nuansa Jawa tampak dari atap yang yang berbentuk limasan 3 tingkat, atap tertinggi juga berfungsi sebagai kubah. Sementara frasa Timur Tengah dimunculkan lewat menara. Aura oriental tercium lewat atap menara yang melengkung seperti payung. Sentuhan kolonial terasa sekali pada beranda yang megah berbentuk kotak dengan pintu-pintu yang tinggi.
Masjid Agung Cianjur memiliki dua buah menara yang menjulang indah di kedua sisi bangunan. Kedua menara tersebut kian artistik karena memiliki dua buah atap seperti payung dengan dua tingkat. Dahulu, menara tersebut merupakan tempat para muadzin mengumandangkan lantunan adzan dengan suara yang sangat merdu. Memasuki area masjid, taman dengan aneka bunga berwarna-warni yang indah akan menyapa pengunjung. Di bagian depan masjid tampak lengkungan-lengkungan bercorak seni arsitektur Timur Tengah dan kedaerahan Indonesia. Keindahan corak arsitektural ini berpadu serasi dengan penggunaan batu alam yang dominan berwarna hijau di teras depan.
Pintu utama diberi nama Babus Marhamah (pintu ketentraman), samping kanan Babus Sakinah (pintu kedamaian atau kebahagiaan), dan samping kiri Babus Salam (pintu...
Read moreOne of landmarks in Cianjur which is very important for a muslims especially for them who lives in the capital of cianjur district area. This masjid has a unique architecture that has been renovated for so many times. Beside for use for daily prayers (5 times a day) for a muslim, in this masjid also held so many religius activities, like weekly jumu'ah prayer, islamic lecture, ied prayers, qurban, collecting zakat etc. This masjid has separation for women and men prayer place and now also have a bookstore and convenient store next to it that manage by the...
Read moreYang saya sukai dari mesjid agung Cianjur ini adalah mesjid ini adalah tempat ibadah kemudian mesjid ini besar pula
Saat saya berkunjung kesini waaw saya ga kaget sih karna udah tau ya cuman karna disini ada kolom ulasan ya saya akan memberikan ulasan tentang area ini.
Jadi...
Mesjid agung Cianjur ini merupakan salah satu mesjid terbesar di Cianjur dan dari mesjid ini juga kadang menjadi salah satu icon untuk daerah cianjur. Di mesjid ini anda bisa menunaikan ibadah solat, dan anda bisa berwudhu pula di tempat wudhu area mesjid ini. Namun jika secara detail saya tak menulisnya kayanya soalnya saya jarang memperhatikan itu. Seperti Jumlah keran tempat wudhu, jumlah barisan, atau luas bangunan, jumlah Kenteng dan lain sebagainnya. Yang artinya jumlah jumlah tersebut bukan jumlah yang mudah diingat. Berarti kebayang dong besarnya.
Namun hal yang harus diperhatikan disana adalah anda harus berhati hati terhadap alas kaki anda karna banyak sekali orang orang yang kehilangan sendal disana. Maka dari itu titipkanlah di tempat penitipan barang untuk mencegah kita dari kehilangan dan mencegah orang lain untuk berbuat dosa. Itu
Untuk saat ini tepat pada saat saya menulis ulasan ini, di area mesjid agung Cianjur terdapat banyak sekali penjual makanan Dan ada pula tukang parkir yang menjaga dan menertibkan kendaraan kita. Maka dari itu bisa dilihat keramaian yang ada di area mesjid agung Cianjur.
Selain dari itu tepat di area mesjid agung Cianjur ada alun alun Cianjur yang baru baru ini dibuat oleh pemerintah kabupaten Cianjur dimana area di sekitar wilayah ini makin ramai khususnya pada sore hari
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mesjid agung Cianjur adalah...
Read more