Amazing Place with Affordable Price and PERFRCT Taste...
Spaghetti All Amatri, taste to price ratio : 9.5/10 Price : Rp.82.000 I liked it very much, i don't think it needed another salt or pepper... taste so good... Will come back for More....
Costole Di Maiale Con Mele, Taste To Price Ratio : 8.5/10 Price : Rp.160.000 You got 2 Of the Pork Chop in 1 plate, Taste okay for me, i had better, the sauce is Pretty nice, the meat is tender and juicy but a little small that why you get 2 of em...
Complimentary Garlic Bread... It was given for free for me... I Liked it so much... This is one of the best Garlic Bread i liked... Not because its free, but it is taste good, we can taste the salt, the garlic, everything... I give 9/10 with price Rp.37.000 if you buy it...
And Yeah, i LIKED SPARKLING WATER.... Taste the same but i like this one...
I Recommend the place for Dating, Hanging Out, Meeting Probably
Got a lot of space OUTDOOR and INDOOR
Gotta Came Back to Taste another dish 🔥🔥🔥
And I happened to meet the Owner, Chef Mario De Carlini, a cool guys with amazing experiance in culinary world, he walkthrough me with every menu, with what should i have... And iam NOT dissapointed...
Cheers and...
Read moreGood treat and fun time! 🇮🇹🍝
Another authentic scrumptious carbonara, it was a great meal for a carbonara purist like myself. I personally would’ve preferred the bacon to be substituted with guanciale but the bacon did a a wonderful job anyway. It was less creamy (not in a bad or good way, just neutral) than Jon & Lou’s, a carbonara spaghetti I think is one of the best in the Jabodetabek area. Two distinct dishes with their own charms.
The margherita pizza was alright, the portion was for one person and if I wasn’t so full, I think I would’ve gotten another pizza.
I didn’t order the calamari risotto (?) for me but I had a lil taste and it was surprisingly homey and flavorful.
Tiramisu and the complementary bread was the GOAT tho. Tiramisu tasted amazing although Tia thinks there were hints of egg white flavors. The complentary bread was warm and soft, with the vinegar+oil combo I was just taught, it was heavenly and mouthwatering for a ravenous man.
🏞️ Location was stunning! Taman Budaya has developed significantly since I last visitied and Giuliani, although a bit on the sidelines in terms of positioning, was still located nicely...
Read moreSetelah dr Jungleland kami memutuskan utk mencari camilan. Kami memilih tempat ini karena mendadak ingin pizza.
Pas tiba, pengaturan ruang dan sikap pekerjanya seperti tempat makan biasa saja. Pas sdh memesan, baru terlihat mereka ingin menerapkan casual dining.
MAKANAN Kami pesan pizza Campagnola yang terdiri dr tomat, mozarela, jamur, salami, dan bawang putih. Dan Penne Quatro Formaggi, pasta dgn saus krim dr olahan campuran keju seperti gorgonzola dan dgn daging asap sapi, aslinya ham, tp kami minta diganti sapi.
Untuk pizza teksturnya mengeripik. Cocok bagi penggemar pizza yg dekat dgn standar aslinya. Jika terbiasa dgn pizza tebal, boleh jadi kurang cocok. Zaitunnya cukup lewah. Bagi sebagian org ini akan nikmat, sebagian org terlalu berminyak.
Untuk pennenya creamy. Tekstur aldente. Paduan beberapa kejunya menambah kegurihan. Daging sapinya kering lembut.
KESAN KESELURUHAN Ketika saya memutuskan datang ke tempat ini tidak terbayang bahwa ini merupakan resto casual dining. Tp pas sampai dan setelah memesan, terlihat ini casual dining. Itu bisa dilihat dgn standar mereka yang menyuguhkan amuse bouche. Juga persiapan mereka mengatur alat makan. Sayangnya, jika memang hendak casual dining, pekerja masih jauh dari sigap. Kinerja pekerja seperti restoran biasa. Ini terlihat ketika saya datang, saya ke bagian washtafel dulu utk merapikan pakaian karena kehujanan dari area parkir ke tempat ini. Washtafelnya di depan/luar restoran sisi kiri. Di sana ada dua orang yg sdg merokok. Ternyata itu pekerja. Lain waktu sehabis makan, saya ke washtafel, di sana ada 3 orang yg duduk merokok. Ternyata pekerja. Tentu tak soal jika mereka duduk di sana. Yg jd soal, mereka tdk memedulikan kehadiran tamu. Jika tempat duduk tsb, kebetulan di washtafel ada tempat duduk, jika itu utk keperluan pelanggan, pekerja tentu mengutamakan kebutuhan pelanggan. Apalgi jika ingin menjadikan tempat ini casual dining. Belum meja makan di dalam berkesan jati belanda. Juga tumpukan piring dan gelas kotor yg ditaro di atas bar depan kursi bar. Jika ditaro di sana segera diangkat tdk soal. Tp barang kotor tsb nongkrong lama di bar. Jelas itu akan mengganggu kenyamanan tamu di bar.
Selain itu, penamaan/pengategorian menu juga membingungkan. Sehingga buat orang yg belum terbiasa, akan kesulitan menentukan starter, appetizer, main course, dan dessert. Juga utk pilihan steaknya hanya ditulis kategori "Meal". Dan, tdk ada lasagna. Ini agak jarang ditemukan perkara restoran Italia tdk menyediakan lasagna.
Buat saya jadinya nanggung sebenarnya resto ini mau mengedepankan hospitality atau sekadar jd warung pizza biasa.
Secara umum dgn cara sajian dan bahan baku yang digunakan, tempat ini harganya terjangkau. Jika ingin menikmati sajian ala casual dining dgn harga terjangkau, tempat ini bisa dijadikan pilihan, terlepas kesiapan pekerjanya dalam hospitality. O, iya, jgn khawatir, pramusajinya ramah.
CATATAN KHUSUS Untuk pelanggan Muslim, bisa memastikan dgn bertanya dulu ke tempat alat ini apa alat masak di tempat ini dijadikan satu dgn alat masak yang menggunakan bahan babi. Yang jelas, mereka bisa mengganti pilihan menu yang ada babinya dgn...
Read more