Kedai Bubur Ayam Bunda, yg beralamat di Jl Pulau Laut Banjarmasin, adalah pelopor Trend Bubur Ayam sampai malam, yg biasanya hanya dijual pada jam sarapan pagi saja. Saya adalah anak sulung dari 4 sdr. Sejarah berdirinya Kedai Bubur Ayam Bunda, pada th 1998 dimulai dg Ibu Saya (Hj. PONITI) yg di bantu saya dengan adik saya jualan jagung bakar, kemudian bubur kacang hijau & ronde, lalu baru jualan bubur ayam dengan resep seadanya / otodidak, dengan omset masih kecil, lalu dengan segala kendala dan masalahnya dan jatuh bangun mulai berkembang. Untuk mendongkrak omset dengan diam-diam sambil menangani pekerjaan instalasi listrik, Saya membikin kartu nama dan fotocopy saya taruh di ATM Bank yg ada di bjm setiap minggu, kemudian teman teman di AKLI menyarankan di masukkan koran, kemudian saya merayu alm Abah (Bpk Nelson-Iskandar Z) yg waktu itu asalnya tidak setuju ibu jualan, dg pengaruhnya di Ktr AKLI sa'at itu untuk memasukkan di koran. Akhirnya beliau mau dan menyuruh seorang wartawan yg ada di AKLI, kebetulan waktu itu Wartawannya adalah mbak Narti dari Kalimantan Post, pada halaman Opini. dan kebetulan yg di wawancara Ibu Saya dg Adik saya Lilik Utami yg sekarang buka Kedai Bunda Flamboyan, di Kayu Tangi. setelah itu besoknya langsung warung ramai. akhirnya & berjalannya waktu jadilah Kedai BUBUR AYAM BUNDA seperti sekarang, yg menunya super lengkap Bubur, ayam grg, soto, cines food dll. juga Nasi Kotak. Dan sekarangpun Saya juga telah membuka sendiri (KEDAI BUBUR AYAM BUNDA) di (Jl Ratu Jaleha komp Kihajar Dewantara seberang RS Sari Mulia). dengan (menu yg sama, juga Nasi Kotak dan Tumpeng. ) Jadi Kedai Bubur Ayam Bunda untuk sa'at ini cuma ada tiga lokasi : Kedai Bubur Ayam Bunda (Pusatnya/Induknya) di Jl. Pulau Laut Banjarmasin. Kedai Bunda Flamboyan , di Jl. Flamboyan Kayu Tangi Banjarmasin. KEDAI BUBUR AYAM BUNDA, di Jl. Ratu Jaleha komp Kihajar Dewantara Banjarmasin. Jadi Belum ada / tidak ada cabang yg lain selain yg tersebut di atas. bila ada yg lain...
Read moreMakanannya enak dan memuaskan, kebetulan kemarin saya makan gado-gado.
Sayangnya di tempat ini masih banyak kekurangan dan mungkin bisa jadi perbaikan kedepannya, seperti suasana area makan yang menurut saya cukup gelap dan maaf agak kotor, yang mungkin dikarenakan material dan warna yang tidak cocok pada desain dan sepertinya juga telah usang. Area atas mungkin bisa ditambahkan plafon agar kesannya bersih, keramik-keramik juga bisa diganti dengan warna/ motif yang polos, dan meja kursi bisa diseragamkan warnanya agar kesannya luas.
Selain dari hal desain, servis pelayan sepertinya juga harus diperbaiki. Ada 1 pelayan pria yang menyajikan makanan menurut saya kurang sopan dan kesannya acuh, tidak ada interaksi pembicaraan/ pasif, hp saya juga ketindihan nampan makanan dia tidak perduli 😂, hal sepele tapi sering orang lalai.
2 hal kekurangan tadi mungkin bisa ditingkatkan lagi, karena saya tahu Kedai Bunda ini adalah tempat makan yang sudah cukup lama dan besar, bahkan mempunyai cabang. Jadi ya, sayang aja kalau hal tersebut bisa merusak citra,...
Read moreSarapan berdua sama anak di sini untuk pertama dan mungkin terakhir. Order bubur tanpa masalah. Makanan dan minuman enak.
Mood baik saya berubah karena saat mau bayar: Kasir ngobrol sama pelayan di meja kasir. Lihat saya mau bayar, mereka cuma melirik dan melanjutkan ngobrol. Saya duduk menunggu karena mungkin obrolan penting. Ada customer datang langsung kasih nota di tengah2 mereka dan langsung dilayani transaksinya oleh kasir satunya yg saya baru tau keberadaannya. Saya mulai jengkel. Karena saya merasa dicuekin, langsung saya kasih nota saya di atas meja kasir di depan mereka ngobrol. Nota saya jatuh ke lantai karena angin di depan pelayan, si pelayanan cuma liat dan cuek. Akhirnya anak saya yg ambil. Baru deh bisa bayar
Wow luar biasa sekali orang mau bayar aja dicuekin
*baca review yg lain, kasirnya memang bermasalah dari lebih 1 tahun yll..tapi tidak...
Read more