Positif: bertahun-tahun mampir ke sini karyawan KFC permata hijau selalu ramah, sopan & profesional relatif bersih walau tempatnya sudah lama tidak direnovasi terpisah dengan foodcourt karena ada pintu sendiri kalau pesan lewat ojol selalu dapat potongan ayam yang dimau
Negatif: Sebenarnya semua KFC punya masalah yang sama. Karena kalau saya perhatikan SOP KFC untuk yang bertugas di kasir harus merangkap mengerjakan: menyapa pelanggan & menawarkan promo terkadang menunggu pelanggan linglung yang maju ke kasir padahal masih bingung mau pesan apa menawarkan menu lainnya menawarkan CD musik mengambil tray saji & mulai mengambil makanan, ayam, nasi, dll dari etalase menyiapkan minum/eskrim mengambil tissue menawarkan lagi ke pelanggan mau pesan apa menyelesaikan pembayaran kalau pakai kartu debit, memasukkan nomor kartu kembali ke kasir secara manual menyapa pelanggan selanjutnya...
Karena semua dilakukan satu orang, membuat KFC kadang terasa bukan seperti fastfood karena lamanya prosedur dan panjangnya antrian dibanding restoran fastfood lainnya. Kalo terpaksa masuk saat peak hour rasanya kayak antri sembako atau antri perpanjang SIM. Malah sebenarnya lebih cepat restoran padang dalam urusan take away.
Karena saya bertahun-tahun nyaman jajan di sini ya saya tetap kasih bintang 4, karena kesempurnaan bintang 5 hanyalah milik sang pencipta, yakni Tuhan...
Read moreKalau ngebahas rasa KFC kaenya biasa. Bisa bertahan di Indonesia selama puluhan tahun adalah bukti kalau franchise ini sangat disukai masyarakat kita. Yg gw suka dari gerai di ITC Permata Hijau ini adalah tempatnya yg cukup lega dan punya seating area dekat dg jendela2 kaca besar. Kalau beruntung duduk dekat jendela bisa lihat view yg lumayan 'ngota'😄. Menu yg biasa gw pesan adalah ayam goreng original paha atas. Udah itu aja, plus nasi atau french fries atau perkedel. Standar aja. Tp dari dulu memang ayam originalnya yg bikin jatuh cinta. Gw cuma berharap menu coleslaw bakal ada lagi atau salad lah, jd makan di sini bisa ga merasa terlalu bersalah. Pas gw baru masuk resto, gw lihat di beberapa meja masih ada sampah sisa makan pengunjung sebelumnya. Agak sedih sih. Bukan krn pegawainya malas tp masih ada pengunjung yg ga tau (atau masa bodoh?) dg kebijakan KFC yg baru, kaenya sejak sebelum pandemi sdh ditulis, bahwa setelah selesai makan harus membereskan sisa mkn dan membuangnya ke tempat sampah yg sdh disediakan, dan piring kotor ditaruh di atas rak. Sesimpel itu. Tp tetap aja ada yg bandel. Ga cuma di KFC, di beberapa resto cepat saji jg sdh memberlakukan kebijakan yg sama. Mungkin himbauan ini perlu ditulis lebih banyak dg huruf yg lebih...
Read moreSebenarnya paling malas kasih ulasan yg ga bagus di google. Tapi Karena tadi udah coba kasih tau karyawannya, jawabannya ngeyel banged. Niatku ngasih tau baik2 supaya bisa improve di dapur. Nasi uduknya kayak bubur, wanginya dapat nasi uduk, cuma teksturnya engga banged. Kebayangkan santen ketemu nasi tim bayi kek mana? Ketolongnya itu sama sambel bawangnya. Buang nasi ga boleh, untung sambel bawangnya bikin bisa ketelen nasi uduknya. Aku info, kalau masak nasi uduk itu metodenya siram agar nasi gak jadi bubur. Tapi ngeyel banged. Yaudah aku tulis aja disini semoga yg masak baca. Btw zaman masih di food court itu pelayannya ramah dan aku pernah komplen karena di kasih nasi keras. Dan itu langsung mohon maaf dan di ganti baru. Pas pindah kebawah orang2nya beda keknya bukan yg dulu di food court...
Read more