Martabak Haji Abdul Rozak berdiri sejak 7 Juli 1947...atau lebih dikenal martabak HAR. Beliau Haji Abdul Rozak meninggal dunia tahun 2001. Siapa yang tidak kenal dengan Martabak HAR, salah satu makanan khas di kota Palembang perpaduan dengan martabak telor di tambah dengan kuah kari kental dan di tambah lagi dengan irisan cabe yang dicampur dengan kecap sebagai penyedap. Tetapi siapakah HAR itu sendiri yang sering terpampang fotonya di dalam warung, Berdiri sejak tanggal 7 Juli 1947 toko martabak har yang pertama kali di Jl, Jendral Sudirman di dekat masjid Agung dan air mancur ini dulunya didirikan oleh Haji Abdul Rozak (seorang pedagang keturunan India yang kemudian menikah dengan perempuan asli Palembang) untuk resep martabak HAR sendiri pertama kali diciptakan dan diracik oleh saudaranya sendiri yaitu Haji Abdul Rahman. Keduanya sama-sama memiliki inisial HAR. Haji Abdul Rozak sendiri sudah wafat sejak tahun 2001 silam. Martabak buatan beliau yang terkenal di penjuru nusantara...Syahdan, Haji Abdul Rozak lahir di Kampung Chu Kunu, Madras, India, pada 1903. Pada usia 22 tahun, ia merantau ke Singapura. Tiga tahun kemudian, HAR meneruskan nasibnya ke Palembang. Di sini dia ber- dagang es dan rokok dengan gerobak dorong. Kejujuran dan ketekunan- nya menarik perhatian Haji Asaari, mertua mantan Panglima Daerah Militer Sriwijaya, Bambang Utoyo...HAR dijadikan anak angkat. Nasibnya makin baik ketika ia menikah dengan Nayu Husnah, anak perempuan H. Ahmad, wiraswastawan kaya di Palembang. Tapi, HAR tak ingin bergantung di kocek mertua. Dengan modal sekadarnya, dia membuka toko kain. Karena tak kunjung maju, pada 1947 HAR membuka warung martabak, penganan khas kampungnya dulu. Untuk modal usaha, dia menjual sepeda Fongers kesayangannya, seharga lima ringgit. Orang Palembang kemudian menjulukinya "martabak Elite", karena dijual di dekat Bioskop Elite. Usaha ini makin maju setelah Abdurrahman, adik kandung HAR, datang dari Madras untuk ikut membantu. Tiga tahun berdagang martabak, HAR melakukan "diver- sifikasi". Bumbu kari yang khas sebagai "Sauce'nyaDia memasok barang-barang kebutuhan Pertamina dan PT Pupuk Sriwijaya. Lancar. Namun, HAR tak melupakan masa kecilnya yang repot. Keuntungan menjual martabak dia bagikan kepada fakir miskin di Palembang. Pada bulan Ramadhan, dia menyantuni ribuan kaum duafa di rumah limasnya di Jalan Jenderal Sudirman. Setiap tamu disuguhi sebungkus nasi dan uang tunai Rp 5.000. Di luar bulan puasa, kesibukan serupa berlangsung tiap Jumat. Sekarang tokonya sudah menyebar sampai ke setiap jalan utama di kota ini salah satu penyebabnya adalah mereka dulu adalah pegawai martabak HAR ini sehingga lama kelamaan mereka membuka sendiri warung martabak HAR juga, tidak hanya sebatas Palembang saja di Jakarta beberapa tempat sudah menjual Martabak yang mengusung “Trade...
Read moreRumah Makan ini berdiri pada tanggal 07 Agustus 1947. Pendiri Rumah Makan HAR Palembang adalah Bapak H. Abdul Rozaq yang merupakan warga negara Hindia yang merantau ke wilayah Palembang. Ia merupakan saudagar kaya nomor satu di Palembang. Awal mulanya Bapak H. Abdul Rozaq hanya berdagang batu es di Jalan Kebumen. Setelah beberapa tahun dagangannya mulai laris ia mulai merambah ke dunia bisnis Roti chanai. Dari yang dulunya hanya memakai gerobak berganti warteg dengaan ukuran minim. Dari bisnis roti chanai tersebut beliau mulai membuka warung makan yang lebih besar lagi. Yaitu martabak HAR. Setelah reformasi PT. HAR sangat terkenal di wilayah palembang. Begitu juga dengan bapak H. Abdul Rozaq. Perusahaannya semakin banyak di lirik para kontraktor besar. Namun sayangnya perusahaan tersebut hanya bertahan beberapa tahun, disebabkan Bapak H. Abdul Rozaq semakin tua dan kesulitan menangani usahanya sendiri. Semakin hari kondisi kesehatan Bapak H. Abdul Rozaq semakin menurun, maka PT. HAR semakin sulit terkendali. Tepat pada pada tahun 2001 Bapak H. Abdul Rozaq menutup usianya di umur 91 tahun. Lalu usaha Rumah Makan HAR diteruskan oleh putranya yaitu Bapak H. Abu Bakar Rozaq. Namun sayangnya tidak ada yang mau mengelola PT. HAR tersebut, akibatnya satu tahun setelah kematian Bapak H. Abdul Rozaq PT. HAR tutup secara massal dan berganti nama menjadi Rumah Makan HAR yang merupakan cabang dari Rumah Makan HAR Di Jalan Jendral Sudirman. Akhirnya yang tersisa dari usaha Bapak H. Abdul Rozaq hanya Rumah makan saja. Hingga saat ini nama Rumah makan HAR tetap harum. Cita rasa dari masakan tersebut tetap sama dari awal mula ia berdiri dan sudah memiliki 8 cabang di wilayah Palembang. Diantaranya; Rumah Makan HAR Di Jalan Kebumen, Rumah Makan HAR Cabang Sudirman, Rumah Makan HAR Cabang Atmo, Rumah Makan HAR Simpang Sekip, Rumah Makan Har Cabang Km. 7, Rumah makan HAR Cabang International Plaza (IP), Rumah Makan HAR Cabang Palembang Square (PS), dan Rumah makan HAR...
Read moreOne of the food you don't want to miss on your visit to Palembang. This restaurant only serves egg martabak. An Indian style martabak with curry soup to pour on top of it. This martabak is so famous that every egg martabak will be called martabak har. So, please try the real Martabak Har here for your own sake. Don't say you have visited Palembang if you haven't eaten Martabak Har. As a bonus, in front of the store also sell pempek lenggang and tunu. You have to...
Read more