Depot Pak Pangat Lotus Regency, Rawon Legendaris Surabaya
Siapa yang tidak kenal Rawon, salah satu makanan khas kota Surabaya. Makanan berkuah coklat kehitaman dengan lauk olahan daging sapi yang biasa disajikan dengan nasi (nasi campur maupun terpisah).
Rawon jadi makanan andalan arek-arek Suroboyo karena bisa dikatakan tersedia hampir selama 24 jam, mulai dari pagi hingga malam hari. Jadi rawon bisa dijadikan menu sarapan, makan siang maupun makan malam. Rawon mudah ditemukan di seluruh area Surabaya, dan salah satu yang sudah cukup melegenda dan terkenal karena kelezatannya adalah Depot Rawon Pak Pangat.
Berpusat di Darmo Trade Center (DTC) Wonokromo, Surabaya, Rawon Pak Pangat juga memiliki dua cabang yaitu di Ruko Lotus Regency, Jalan Ketintang Baru Selatan I, Gayungan dan Ruko Delta Sari, Waru, Sidoarjo. Namun, yang selalu menjadi favorit saya adalah yang terletak di Ruko Lotus Regency Ketintang Baru karena tempatnya nyaman dan bersih meskipun terletak di ruko yang minimalis.
Jika rawon-rawon kebanyakan daging sapinya disajikan berupa empal ataupun potongan daging, maka di Rawon Pak Pangat dagingnya disajikan berupa empal suwir dan daging krengsengan. Menu inilah yang membedakan Rawon Pak Pangat dengan rawon-rawon lainnya.
Ada 3 varian menu rawon yang disajikan, yaitu terdiri dari Nasi Rawon Suwir (nasi putih, empal suwir, dan kuah rawon), Nasi Rawon Krengsengan (nasi putih, empal suwir, krengsengan, dan kuah rawon), dan Nasi Rawon Campur (nasi putih, empal suwir, krengsengan, bali tahu, dan kuah rawon). Sementara bagi yang menginginkan menu bukan rawon, tersedia Nasi Krengsengan (nasi putih, empal suwir dan krengsengan) dan Nasi Campur (nasi putih, empal suwir, krengsengan dan bali tahu).
Kelima varian menu tersebut bisa dinikmati dengan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp 28.000,- saja (harga per bulan Oktober 2021) untuk kesemua menu. Salah satu menu rawon yang cukup unik di depot ini adalah rawon krengsengan karena memadukan antara krengsengan dan rawon.
Untuk masalah cita rasa, Rawon Pak Pangat memang sudah terkenal kelezatannya. Empal suwir mirip abon namun dengan tekstur yang lebih kasar yang menjadi ciri khas menu Rawon Pak Pangat, membuat menu ini banyak digemari penikmat kuliner. Selain itu krengsengan dagingnya dengan bumbu yang kental dan ada sedikit cita rasa petis juga enak banget. Untuk kuah rawonnya enak banget, cukup ringan dan segar jadi dijamin ketagihan sih, apalagi buat yang doyan makan rawon. Secara umum cita rasa makanan di Rawon Pak Pangat ini ratingnya 8,5/10.
Kesemua menu makanan di Rawon Pak Pangat ini memang sudah terkenal enak dan cocok di lidah banyak orang. Tidak heran kalau tempatnya cukup ramai apalagi jika di jam-jam tertentu. Sebagai pelengkap menikmati nasi rawon yang sangat lezat disantap panas-panas, tersedia beberapa varian kerupuk. Sedangkan minuman terdapat pilihan diantaranya adalah es jeruk/jeruk anget, es teh/teh...
Read moreHmm... average taste 😐, meat texture weren't tender like how rawon suppose to be, and the soup taste weren't really strong, it taste a bit sweet. I ordered a bottle of es beras kencur, salted egg, and a plate of rawon campur. It was all cost me around IDR 37.000. A plate of rawon campur consist of marinated rawon meat & potatoes, sambal, empal, tempe,tahu, bean sprout and shreded meat.
About the beras kencur... yucks🤮 i didn't like it at all, it was the first and the last time i tried that beverage, the taste doesn't fit with my food appetite.
Moving on, services in this place were in average level, i clearly seen that waiters in here are not trained at all. In addition the parking...
Read morePersonal opinion this one is far from Rawon that I expected. The broth is clear - usually Rawon are thick and oily. I swear to you Rawon broth is supposed to be rich of Kluwek. This one is too watery.
I couldn't find tender meat or fatty part. Instead they use something like "abon" and it tastes sweet. For the love of god I don't expect sweet taste in Rawon mdf.
What make it worst they add potato! and sweet gravy 🤢🤮. But they said this is the best Rawon in town and they said Rawon coming from Surabaya. Jakarta version is much more better.
Sorry but I need to say the...
Read more