The worst restaurant I eat in sukabumi I found this restaurant when I search recommended restauramt in sukabumi city. But what i found and saw is not good as I read it. The taste was not delicious, the porridge was plain. They sold gorengan like risol and it's too oily. And the worst thing was so many cat wandering around in the restaurant while customer eat. And the waitress hold it, carry the cat and give him food and water from the bowl the same that they used for customer. OMG. So the bowl i used is the same with the cat's bowl. Who knows after they give food and drink for the cat and they give it to customer. I hope the restaurant aware and improve the quality and the cleanliness of the...
Read moreHari ke-2 di Sukabumi setelah hari pertama mencoba kuliner Ayam Bunut. Mencari kuliner yang paling terkenal di Sukabumi kembali, jatuhlah pilihan ke Bubur Ayam Bunut dengan ekspektasi Bubut Ayam dengan kroket yang sangat khas di Sukabumi.
Kami datang di hari Jum'at siang pukul 12.30 WIB sampai di lokasi restoran dengan parkiran di pinggir jalan samping restoran, kami cek pintu gerbang restoran tertutup sehingga kami kira sedang tutup. Kami putuskan tanya ke warung kaki lima di seberangnya, kami dapat info ternyata pegawai sedang sholat Jum'at karena rata-rata pegawainya laki-laki dan kami diminta untuk menunggu di dalam karena memang masih buka sambil menunggu pegawai selesai sholat Jum'at.
Setelah beberapa saat, pegawai datang dan pintu restoran dibuka. Lalu kami bergegas masuk karena sudah banyak tamu restoran yang menunggu juga. Kami dapat antrian yang pertama dan langsung ke kasir untuk pesan makanan. Setelah melihat menu, kami memesan 2 bubur ayam, 1 nasi sop iga dan 1 nasi sayam cabe ijo. Kami ingin pesan kroket yang khas dengan bubur ayam Sukabumi, namun sayang kroket dan cakue sudah habis serta sate-satean seperti sate telur puyuh, sate usus dan sate ati ampela juga sudah habis. Dan kami diberitahu oleh kasir, nasi putih tinggal 2 porsi, jadi sangat pas sekali dengan pesanan kami.
Setelah menunggu, pesanan datang lalu kami coba bubur ayamnya, suapan pertama kami rasakan tidak ada yang spesial dengan bubur ini. Sama dengan bubur ayam yang sering kami makan dan temui di Jakarta. Mungkin karena tidak dipadu dengan kroket yang sangat khas dengan bubur ayam Sukabumi itu.
Tapi untuk yang penasaran dengan bubur ayam Sukabumi, boleh dicoba untuk mengobati penasaran itu serta sudah jauh-jauh ke Sukabumu kurang afdol kalau tidak mencobanya. Kalau nanti ke Sukabumi lagi, apakah mau untuk kembali? Rasanya tidak, mungkin akan coba kuliner lain atau bubur ayam...
Read morePelayanannya benar2 tidak profesional dan mengecewakan padahal ini adalah tempat makan yg sudah lama buka sehingga seharusnya sudah paham bagaimana etika dalam melayani pelanggan.saya datang, pesan dan membayar lebih dulu, tiba2 pelayan dtg memberitahu beberapa item makanan yg saya pesan dan sudah saya bayar habis. sementara meja di sebelah yg datang dan memesan beberapa saat setelah saya dilayani terlebih dahulu dan mendapatkan item makanan yg disampaikan pelayan kepada saya bahwa item tsb sudah habis.pada saat saya mengajukan komplain, hanya pelayan yg menerima komplain saya itupun tanpa permintaan maaf sementara pengelola atau pemilik tempat makan sama sekali tidak datang menunjukan itikad baik untuk meminta maaf atau menawarkan compliment atas kelalaian dalam pelayanan yg telah diberikan melainkan hanya duduk melihat saya komplain dari balik meja kasir.bahkan hingga saya selesai makan, uang yg telah saya bayarkan untuk pesanan yg tidak datang, tidak juga dikembalikan.sungguh pelayanan yg sangat buruk dan mengecewakan!seharusnya sebagai salah satu tempat makan yg legendaris di sukabumi, pelayanan yg diberikan harus lebih menunjukan hospitality dan kearifan lokal warga sukabumi yg biasanya santun dan ramah.semoga apa yg saya sampaikan ini bisa menjadi bahan perbaikan untuk pelayanan pelanggan ke depannya.siapapun pelanggan yg dtg dia berhak untuk mendapatkan pelayanan yg terbaik, penyampaian yg santun dan ramah krn hal tsb tidaklah sulit dan mahal.ibarat bahasa sunda “amis ku basa...
Read more