HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Masjid Cheng Hoo — Attraction in Batam City

Name
Masjid Cheng Hoo
Description
Nearby attractions
THE ILLUSION
Golden city blok K no 4-5-6 batam, Tj. Buntung, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444, Indonesia
Taman Pantai Golden Prawn
526V+22Q, Unnamed Rd, Tj. Buntung, Bengkong, Tj. Buntung, Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444, Indonesia
Nearby restaurants
Ikan Bakar Pondok Ciung - Bengkong
Komplek Ruko Golden City Blok C No.9, Tanjung Buntung, Bengkong, Batam City, Riau Islands, Indonesia
TOPOKKI
Ruko Golden City, Jl. Golden Prawn No.8, Bengkong Laut, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444, Indonesia
Loka Bistro
Pertokoan Salmon 5 No1-3 Golden Prawn, Ruko Salmon 5 Golden Prawn No.1, Bengkong laut, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29458, Indonesia
Ikan Bakar Pondok Rasa
Ruko, Jl. Golden City Residence No.15 Blok S, RW.dan 12, Tanjung Buntung, Bengkong, Batam City, Riau Islands 29444, Indonesia
Golden Prawn 933
525P+XV9, Jl. Golden Prawn, Tj. Buntung, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29458, Indonesia
De'Sands Cafe and Restaurant
Jl. Golden City Residence, Tj. Buntung, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29444, Indonesia
Golden Prawn 555
526P+7WM, Tanjung Buntung, Bengkong, Batam City, Riau Islands, Indonesia
Koche Bistro & Kitchen (Batam)
Golden City, Blok E, No. 4,/5, Lantai Dasar, Bengkong Laut, Kota Batam, Kepulauan Riau 29458, Indonesia
Wake House Cafe & Ski
Tanjung Buntung, Bengkong, Batam City, Riau Islands, Indonesia
Warung mie Aceh abadi jaya
Di belakang mesjid istiqomah, Bengkong abadi 2, Kota Batam, Kepulauan Riau 29458, Indonesia
Nearby hotels
The Golden Bay Hotel
527M+P88, Jl. Golden City Residence, Tj. Buntung, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
RedDoorz Plus Near Gold Coast Ferry Terminal Batam
Komplek golden city, Blk. H No.3,4,5, Kota Batam, Kepulauan Riau 29453, Indonesia
Golden View Hotel
Jl. Bengkong Laut, Tj. Buntung, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29433, Indonesia
Woda Villa & Spa
Jl. Bengkong Laut, Tj. Buntung, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29433, Indonesia
SleepRest @ Golden Prima
Perum, Golden Prima No.29 Blok I, Bengkong Laut, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29459, Indonesia
RedDoorz near Pantai Coastarina Batam
Jl. Bengkong Laut Golden City No. 1, Tanjung Buntung Batu Ampar, Tj. Buntung, Kec. Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau 29453, Indonesia
Related posts
Keywords
Masjid Cheng Hoo tourism.Masjid Cheng Hoo hotels.Masjid Cheng Hoo bed and breakfast. flights to Masjid Cheng Hoo.Masjid Cheng Hoo attractions.Masjid Cheng Hoo restaurants.Masjid Cheng Hoo travel.Masjid Cheng Hoo travel guide.Masjid Cheng Hoo travel blog.Masjid Cheng Hoo pictures.Masjid Cheng Hoo photos.Masjid Cheng Hoo travel tips.Masjid Cheng Hoo maps.Masjid Cheng Hoo things to do.
Masjid Cheng Hoo things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Masjid Cheng Hoo
IndonesiaRiau IslandsBatam CityMasjid Cheng Hoo

Basic Info

Masjid Cheng Hoo

528Q+9H7, Tanjung Buntung, Bengkong, Batam City, Riau Islands 29444, Indonesia
4.7(513)
Open 24 hours
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Scenic
Family friendly
Accessibility
attractions: THE ILLUSION, Taman Pantai Golden Prawn, restaurants: Ikan Bakar Pondok Ciung - Bengkong, TOPOKKI, Loka Bistro, Ikan Bakar Pondok Rasa, Golden Prawn 933, De'Sands Cafe and Restaurant, Golden Prawn 555, Koche Bistro & Kitchen (Batam), Wake House Cafe & Ski, Warung mie Aceh abadi jaya
logoLearn more insights from Wanderboat AI.

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Batam City
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Batam City
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Batam City
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Masjid Cheng Hoo

THE ILLUSION

Taman Pantai Golden Prawn

THE ILLUSION

THE ILLUSION

4.4

(313)

Closed
Click for details
Taman Pantai Golden Prawn

Taman Pantai Golden Prawn

4.3

(133)

Open 24 hours
Click for details

Things to do nearby

Singapore Street Food & Night Tour
Singapore Street Food & Night Tour
Thu, Dec 11 • 6:00 PM
059817, Singapore
View details
Learn Chinese tea appreciation
Learn Chinese tea appreciation
Thu, Dec 11 • 2:00 PM
160134, Singapore
View details
Michelin & Local Hawker Food Tour
Michelin & Local Hawker Food Tour
Fri, Dec 12 • 9:30 AM
059413, Singapore
View details

Nearby restaurants of Masjid Cheng Hoo

Ikan Bakar Pondok Ciung - Bengkong

TOPOKKI

Loka Bistro

Ikan Bakar Pondok Rasa

Golden Prawn 933

De'Sands Cafe and Restaurant

Golden Prawn 555

Koche Bistro & Kitchen (Batam)

Wake House Cafe & Ski

Warung mie Aceh abadi jaya

Ikan Bakar Pondok Ciung - Bengkong

Ikan Bakar Pondok Ciung - Bengkong

4.6

(95)

Closed
Click for details
TOPOKKI

TOPOKKI

4.5

(59)

Click for details
Loka Bistro

Loka Bistro

4.8

(397)

Click for details
Ikan Bakar Pondok Rasa

Ikan Bakar Pondok Rasa

5.0

(5)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Masjid Cheng Hoo

4.7
(513)
avatar
5.0
6y

Masjid Muhammad Cheng Ho, Spot Destinasi Wisata Favorit Kota Batam (Kepulauan Riau, Indonesia)

Sekilas kalau diperhatikan dari jauh, Anda akan menyangka ini merupakan sebuah Klenteng dengan warna merah khas emasnya yang mendominasi bangunan ini serta bentuk atapnya yang menyerupai pagoda memang menggiring pikiran kita untuk berkata kalau bangunan ini adalah sebuah klenteng.

Perhatikan pada papan hitam yang tergantung tepat dibawah atapnya, mendekat dan coba lihatlah tulisan bertinta emas di papan tersebut yang berbunyi “Masjid Muhammad Cheng Ho”. Tepat dibawah tulisan latin tersebut, juga tertulis nama masjid ini yang digoreskan dalam bahasa mandarin.

Begitu orang beranggapan saat pertama sekali memandang bangunan itu. Tapi tulisan lafaz Allah yang berada di atas pagoda segi 8 ini yang akan menyadarkan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah Masjid, yang terletak di lokasi wisata umum Golden Prawn (di dalam kawasan Golden City) Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Kota Batam.

Merah dalam budaya Cina merupakan lambang dari keberuntungan dan warna Emas sendiri mewakili Yin dan Yang.

Bangunan yang bergaya arsitektur khas Tirai bambu Cina ini lengkap dengan berbagai ornamennya, berpadu indah dengan rangkaian kaligrafi huruf-huruf Arab. Masjid ini ternyata tidak hanya menjadi tempat wisata religi tetapi juga Wisata Budaya.

Masjid Muhammad Cheng Ho ini tidak memiliki kubah seperti layaknya masjid pada umumnya. Kubahnya digantikan dengan atap segi 8 yang menyerupai sebuah pagoda. Bukan tanpa alasan dipilihnya atap segi 8 tersebut. Bentuk segi 8 ini dalam bahasa Tionghoa berarti Pat Kwa yang artinya kejayaan atau keberuntungan. Bentuk atapnya yang menyerupai sarang laba-laba ini juga ingin mengingatkan akan kisah Nabi Muhammad yang lolos dari kejaran kaum Quraish karena bersembunyi di dalam Goa Tsur saat itu. Sarang Laba-laba yang besar melindungi keberadaan Nabi Muhammad.

Dibagian depan, terdapat kaligrafi berwarna putih yang terukir elok dalam lingkaran emas dengan latar berwarna merah yang diletakkan di tembok bagian kiri dan kanan Masjid. Komposisi yang seimbang antara kedua kaligrafi tersebut mulai dari warna hingga penempatan melambangkan hadirnya sebuah keseimbangan.

Dalam masjid warna merah masih tetap mendominasi meskipun kuantitasnya mulai berkurang. Terlihat hanya tempat dimana Imam melantunkan Adzan lah yang berwarna merah penuh. Langit-langit dan lantai kini dikuasai oleh warna putih, warna yang melambangkan kesucian. Keberadaan sebuah Chandelier yang menggantung di bagian tengah dalam masjid ini semakin menambah keanggunan masjid.

Meskipun Masjid Muhammad Cheng Ho Batam ini dibangun di atas tanah seluas 80×80 Meter, namun luas bangunannya sendiri hanya 20×30 Meter saja. Kapasitas masjid ini pun sekitar 200 orang lebih.

Sebuah catatan yang ditempelkan di dinding bangunan kedua di sebelah masjid diuraikan sekilas sejarah Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho adalah laksmana laut yang datang dari negeri Tiongkok. Dia dipercaya memimpin ekspedisi pelayaran dengan membawa lebih kurang 27 ribu anak buah menuju Indonesia. Hal ini terjadi tujuh kali dalam kurun waktu tahun 1416. Kedatangan Laksamana Cheng Ho disambut baik oleh para raja-raja dan penduduk Indonesia saat itu.

Objek wisata Masjid Muhammad Cheng Ho di kota Batam ini setiap hari ada aja yang datang baik wisatawan lokal maupun mancanegara, seperti dari India, Malaysia, Singapura dan bahkan pernah ada dari Myanmar. Masjid ini diresmikan pada 21 Februari 2015 oleh Menteri Pariwisata dan Menteri Bidang Kemaritiman.

Akses menuju lokasi Masjid ini bisa ditempuh dari bandara dengan menggunakan kendaraan taksi sekitar 30 menit perjalanan.

Sedangkan dari Nagoya, Batam Center, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Mengunjungi lokasi tersebut tidak...

   Read more
avatar
5.0
2y

Masjid yang diukir dengan seni Tionghoa, pertama kali sholat di mesjid ini aku menangis berkali-kali, pasalnya aku transit di Batam dan nginap di Hotel Golden Bay, menjelang magrib aku berpikir hendak sholat di mesjid, lalu mencari Mesjid terdekat di google map. Langsung muncul mesjid ini, aku langsung bergegas menemukan mesjid ini dengan mudah, masya Allah. Aku jamaah perempuan yang tiba kala itu. Jadi aku langsung saja cligak-cligug berjalan di teras mesjid samping tempat jamaah perempuan. Seorang lelaki tampan berkulit putih memakai baju kaus putih muncul dihadapanku, spontan dia berkata "tidak boleh pakai sepatu di teras mesjid" katanya, "maaf" jawabku menyesal. "Dimana tempat wudhu wanita?" Sambungku, lalu beliau menunjuk kearah belakang mesjid, aku mengangguk. Setelah aku ke tempat wudhu Azan, mulai di kumandangkan, kemudian aku masuk mesjid memakai mukena bersiap-siap hendak sholat berjamaah, setelah iqomah sang imam maju ke depan Dan mengatakan shaf.... Menanyakan jamaah harus mengisi shaf dengan benar, sekali lagi sang imam mengatakan shaf, kali ini beliau memandang kearah jamaah, memastikan kalau shaf jamaah sudah benar, lalu sang imam memandah kearah jamaah perempuan, kala itu kain pembatas ke tempat sholat perempuan belum ada, lalu beliau memandang ku, aku juga memandang beliau, Masha Allah. Imamnya lelaki muda yang tadi menegurku di teras mesjid. Kemudian beliau memalingkan wajahnya menghadap kiblat, sholat berjamaah di mulai. Setelah selesai sholat aku tidak langsung pulang aku Masih sholat sunat Alhasil ketika aku keluar mesjid bertepatan dengan sang imam muda keluar mesjid juga, kami kembali berpas-pasan di teras, menyadari itu aku, beliau langsung masuk ke rumah samping samping mesjid. Yang aku yakini sebagai tempat tinggal sang imam. Kejadian itu terjadi pada Januari 2020. Pada Maret 2023 aku Pergi lagi ke Batam dan tinggal di Batam sekitar satu bulan dan aku berkali-kali sholat di mesjid ini. Mesjid nya bersih, khas dengan warna merah dan kubah mesjid dengan pagoda, pohon mangga depan mesjid sudah mulai besar, parking mesti di luar...

   Read more
avatar
5.0
7y

Quiet masjid (at shubuh prayer) near market. Its design maybe influenced by chinese (obviously), javanese and malayan architecture. A very nice masjid, indeed. I had opportunity to have shubuh prayer there and it was nice, although not many jamaah, as in my photo upload. In one section they wrote that visitor should dress properly. Well, maybe those visitors just thought that the masjid is just some simple tourist attraction, but it is not. It is a masjid that meant to be served as tourist...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Edie Nurdy - View Sudut BatamEdie Nurdy - View Sudut Batam
Masjid Muhammad Cheng Ho, Spot Destinasi Wisata Favorit Kota Batam (Kepulauan Riau, Indonesia) Sekilas kalau diperhatikan dari jauh, Anda akan menyangka ini merupakan sebuah Klenteng dengan warna merah khas emasnya yang mendominasi bangunan ini serta bentuk atapnya yang menyerupai pagoda memang menggiring pikiran kita untuk berkata kalau bangunan ini adalah sebuah klenteng. Perhatikan pada papan hitam yang tergantung tepat dibawah atapnya, mendekat dan coba lihatlah tulisan bertinta emas di papan tersebut yang berbunyi “Masjid Muhammad Cheng Ho”. Tepat dibawah tulisan latin tersebut, juga tertulis nama masjid ini yang digoreskan dalam bahasa mandarin. Begitu orang beranggapan saat pertama sekali memandang bangunan itu. Tapi tulisan lafaz Allah yang berada di atas pagoda segi 8 ini yang akan menyadarkan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah Masjid, yang terletak di lokasi wisata umum Golden Prawn (di dalam kawasan Golden City) Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Merah dalam budaya Cina merupakan lambang dari keberuntungan dan warna Emas sendiri mewakili Yin dan Yang. Bangunan yang bergaya arsitektur khas Tirai bambu Cina ini lengkap dengan berbagai ornamennya, berpadu indah dengan rangkaian kaligrafi huruf-huruf Arab. Masjid ini ternyata tidak hanya menjadi tempat wisata religi tetapi juga Wisata Budaya. Masjid Muhammad Cheng Ho ini tidak memiliki kubah seperti layaknya masjid pada umumnya. Kubahnya digantikan dengan atap segi 8 yang menyerupai sebuah pagoda. Bukan tanpa alasan dipilihnya atap segi 8 tersebut. Bentuk segi 8 ini dalam bahasa Tionghoa berarti Pat Kwa yang artinya kejayaan atau keberuntungan. Bentuk atapnya yang menyerupai sarang laba-laba ini juga ingin mengingatkan akan kisah Nabi Muhammad yang lolos dari kejaran kaum Quraish karena bersembunyi di dalam Goa Tsur saat itu. Sarang Laba-laba yang besar melindungi keberadaan Nabi Muhammad. Dibagian depan, terdapat kaligrafi berwarna putih yang terukir elok dalam lingkaran emas dengan latar berwarna merah yang diletakkan di tembok bagian kiri dan kanan Masjid. Komposisi yang seimbang antara kedua kaligrafi tersebut mulai dari warna hingga penempatan melambangkan hadirnya sebuah keseimbangan. Dalam masjid warna merah masih tetap mendominasi meskipun kuantitasnya mulai berkurang. Terlihat hanya tempat dimana Imam melantunkan Adzan lah yang berwarna merah penuh. Langit-langit dan lantai kini dikuasai oleh warna putih, warna yang melambangkan kesucian. Keberadaan sebuah Chandelier yang menggantung di bagian tengah dalam masjid ini semakin menambah keanggunan masjid. Meskipun Masjid Muhammad Cheng Ho Batam ini dibangun di atas tanah seluas 80×80 Meter, namun luas bangunannya sendiri hanya 20×30 Meter saja. Kapasitas masjid ini pun sekitar 200 orang lebih. Sebuah catatan yang ditempelkan di dinding bangunan kedua di sebelah masjid diuraikan sekilas sejarah Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho adalah laksmana laut yang datang dari negeri Tiongkok. Dia dipercaya memimpin ekspedisi pelayaran dengan membawa lebih kurang 27 ribu anak buah menuju Indonesia. Hal ini terjadi tujuh kali dalam kurun waktu tahun 1416. Kedatangan Laksamana Cheng Ho disambut baik oleh para raja-raja dan penduduk Indonesia saat itu. Objek wisata Masjid Muhammad Cheng Ho di kota Batam ini setiap hari ada aja yang datang baik wisatawan lokal maupun mancanegara, seperti dari India, Malaysia, Singapura dan bahkan pernah ada dari Myanmar. Masjid ini diresmikan pada 21 Februari 2015 oleh Menteri Pariwisata dan Menteri Bidang Kemaritiman. Akses menuju lokasi Masjid ini bisa ditempuh dari bandara dengan menggunakan kendaraan taksi sekitar 30 menit perjalanan. Sedangkan dari Nagoya, Batam Center, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Mengunjungi lokasi tersebut tidak dikenakan biaya.
Armita AdamArmita Adam
Masjid yang diukir dengan seni Tionghoa, pertama kali sholat di mesjid ini aku menangis berkali-kali, pasalnya aku transit di Batam dan nginap di Hotel Golden Bay, menjelang magrib aku berpikir hendak sholat di mesjid, lalu mencari Mesjid terdekat di google map. Langsung muncul mesjid ini, aku langsung bergegas menemukan mesjid ini dengan mudah, masya Allah. Aku jamaah perempuan yang tiba kala itu. Jadi aku langsung saja cligak-cligug berjalan di teras mesjid samping tempat jamaah perempuan. Seorang lelaki tampan berkulit putih memakai baju kaus putih muncul dihadapanku, spontan dia berkata "tidak boleh pakai sepatu di teras mesjid" katanya, "maaf" jawabku menyesal. "Dimana tempat wudhu wanita?" Sambungku, lalu beliau menunjuk kearah belakang mesjid, aku mengangguk. Setelah aku ke tempat wudhu Azan, mulai di kumandangkan, kemudian aku masuk mesjid memakai mukena bersiap-siap hendak sholat berjamaah, setelah iqomah sang imam maju ke depan Dan mengatakan shaf.... Menanyakan jamaah harus mengisi shaf dengan benar, sekali lagi sang imam mengatakan shaf, kali ini beliau memandang kearah jamaah, memastikan kalau shaf jamaah sudah benar, lalu sang imam memandah kearah jamaah perempuan, kala itu kain pembatas ke tempat sholat perempuan belum ada, lalu beliau memandang ku, aku juga memandang beliau, Masha Allah. Imamnya lelaki muda yang tadi menegurku di teras mesjid. Kemudian beliau memalingkan wajahnya menghadap kiblat, sholat berjamaah di mulai. Setelah selesai sholat aku tidak langsung pulang aku Masih sholat sunat Alhasil ketika aku keluar mesjid bertepatan dengan sang imam muda keluar mesjid juga, kami kembali berpas-pasan di teras, menyadari itu aku, beliau langsung masuk ke rumah samping samping mesjid. Yang aku yakini sebagai tempat tinggal sang imam. Kejadian itu terjadi pada Januari 2020. Pada Maret 2023 aku Pergi lagi ke Batam dan tinggal di Batam sekitar satu bulan dan aku berkali-kali sholat di mesjid ini. Mesjid nya bersih, khas dengan warna merah dan kubah mesjid dengan pagoda, pohon mangga depan mesjid sudah mulai besar, parking mesti di luar halaman mesjid.
Neo KhaidarNeo Khaidar
Masjid yang unik secara kasat mata ini, masjid motif cina, tentu saja unik, ala-ala cina. Sebab sejauh ini masjid orientasinya ala2 timur tengah-an, yang memiliki kubah dan menara. Walau tidak semua masjid di indonesia khas kubah dan menara bercirikan timur-tengahan. Banyak masjid yang mencirikan kekhasan daerah, yang tentu saja arsiteknya tidak mengkopi timur-tengah. Namun sangat wajar terjadi bila arsitek masjid mengkiblat di timur tengah, karena memang dari sana juga asal-usul agama. Masjid pecinan, selalu menjadi daya tarik tersendiri, warna yang menyala dan desain yang berbeda dari masjid kebanyakan menjadi identitas tersendiri. Tak jarang masjid ini menjadi destinasi wisata rohani yang layak didatangi (walau hanya numpang foto lalu dibagi), toh sebagaimana fungsinya masjid, akan tetap selayaknya masjid. Bacaan yang dibaca masih bahasa arab, gerakan yang digerakan tatkala salat masih seperti itu saja, bilan pun ada yang membedakan ialah tempat. Yang membedakan adalah masjidnya, tentu saja orang2nya juga: ada musafir dan ada penduduk setempat. Dan sudah pasti, di zaman selfi dan poto-poto ini, bila berkunjung ke masjid pecinan ini, hampir dipastikan ia akan foto: malah kadang niatnya itu ngibadah lalu foto-foto.
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Batam City

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Masjid Muhammad Cheng Ho, Spot Destinasi Wisata Favorit Kota Batam (Kepulauan Riau, Indonesia) Sekilas kalau diperhatikan dari jauh, Anda akan menyangka ini merupakan sebuah Klenteng dengan warna merah khas emasnya yang mendominasi bangunan ini serta bentuk atapnya yang menyerupai pagoda memang menggiring pikiran kita untuk berkata kalau bangunan ini adalah sebuah klenteng. Perhatikan pada papan hitam yang tergantung tepat dibawah atapnya, mendekat dan coba lihatlah tulisan bertinta emas di papan tersebut yang berbunyi “Masjid Muhammad Cheng Ho”. Tepat dibawah tulisan latin tersebut, juga tertulis nama masjid ini yang digoreskan dalam bahasa mandarin. Begitu orang beranggapan saat pertama sekali memandang bangunan itu. Tapi tulisan lafaz Allah yang berada di atas pagoda segi 8 ini yang akan menyadarkan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah Masjid, yang terletak di lokasi wisata umum Golden Prawn (di dalam kawasan Golden City) Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Merah dalam budaya Cina merupakan lambang dari keberuntungan dan warna Emas sendiri mewakili Yin dan Yang. Bangunan yang bergaya arsitektur khas Tirai bambu Cina ini lengkap dengan berbagai ornamennya, berpadu indah dengan rangkaian kaligrafi huruf-huruf Arab. Masjid ini ternyata tidak hanya menjadi tempat wisata religi tetapi juga Wisata Budaya. Masjid Muhammad Cheng Ho ini tidak memiliki kubah seperti layaknya masjid pada umumnya. Kubahnya digantikan dengan atap segi 8 yang menyerupai sebuah pagoda. Bukan tanpa alasan dipilihnya atap segi 8 tersebut. Bentuk segi 8 ini dalam bahasa Tionghoa berarti Pat Kwa yang artinya kejayaan atau keberuntungan. Bentuk atapnya yang menyerupai sarang laba-laba ini juga ingin mengingatkan akan kisah Nabi Muhammad yang lolos dari kejaran kaum Quraish karena bersembunyi di dalam Goa Tsur saat itu. Sarang Laba-laba yang besar melindungi keberadaan Nabi Muhammad. Dibagian depan, terdapat kaligrafi berwarna putih yang terukir elok dalam lingkaran emas dengan latar berwarna merah yang diletakkan di tembok bagian kiri dan kanan Masjid. Komposisi yang seimbang antara kedua kaligrafi tersebut mulai dari warna hingga penempatan melambangkan hadirnya sebuah keseimbangan. Dalam masjid warna merah masih tetap mendominasi meskipun kuantitasnya mulai berkurang. Terlihat hanya tempat dimana Imam melantunkan Adzan lah yang berwarna merah penuh. Langit-langit dan lantai kini dikuasai oleh warna putih, warna yang melambangkan kesucian. Keberadaan sebuah Chandelier yang menggantung di bagian tengah dalam masjid ini semakin menambah keanggunan masjid. Meskipun Masjid Muhammad Cheng Ho Batam ini dibangun di atas tanah seluas 80×80 Meter, namun luas bangunannya sendiri hanya 20×30 Meter saja. Kapasitas masjid ini pun sekitar 200 orang lebih. Sebuah catatan yang ditempelkan di dinding bangunan kedua di sebelah masjid diuraikan sekilas sejarah Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho adalah laksmana laut yang datang dari negeri Tiongkok. Dia dipercaya memimpin ekspedisi pelayaran dengan membawa lebih kurang 27 ribu anak buah menuju Indonesia. Hal ini terjadi tujuh kali dalam kurun waktu tahun 1416. Kedatangan Laksamana Cheng Ho disambut baik oleh para raja-raja dan penduduk Indonesia saat itu. Objek wisata Masjid Muhammad Cheng Ho di kota Batam ini setiap hari ada aja yang datang baik wisatawan lokal maupun mancanegara, seperti dari India, Malaysia, Singapura dan bahkan pernah ada dari Myanmar. Masjid ini diresmikan pada 21 Februari 2015 oleh Menteri Pariwisata dan Menteri Bidang Kemaritiman. Akses menuju lokasi Masjid ini bisa ditempuh dari bandara dengan menggunakan kendaraan taksi sekitar 30 menit perjalanan. Sedangkan dari Nagoya, Batam Center, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Mengunjungi lokasi tersebut tidak dikenakan biaya.
Edie Nurdy - View Sudut Batam

Edie Nurdy - View Sudut Batam

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Batam City

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Masjid yang diukir dengan seni Tionghoa, pertama kali sholat di mesjid ini aku menangis berkali-kali, pasalnya aku transit di Batam dan nginap di Hotel Golden Bay, menjelang magrib aku berpikir hendak sholat di mesjid, lalu mencari Mesjid terdekat di google map. Langsung muncul mesjid ini, aku langsung bergegas menemukan mesjid ini dengan mudah, masya Allah. Aku jamaah perempuan yang tiba kala itu. Jadi aku langsung saja cligak-cligug berjalan di teras mesjid samping tempat jamaah perempuan. Seorang lelaki tampan berkulit putih memakai baju kaus putih muncul dihadapanku, spontan dia berkata "tidak boleh pakai sepatu di teras mesjid" katanya, "maaf" jawabku menyesal. "Dimana tempat wudhu wanita?" Sambungku, lalu beliau menunjuk kearah belakang mesjid, aku mengangguk. Setelah aku ke tempat wudhu Azan, mulai di kumandangkan, kemudian aku masuk mesjid memakai mukena bersiap-siap hendak sholat berjamaah, setelah iqomah sang imam maju ke depan Dan mengatakan shaf.... Menanyakan jamaah harus mengisi shaf dengan benar, sekali lagi sang imam mengatakan shaf, kali ini beliau memandang kearah jamaah, memastikan kalau shaf jamaah sudah benar, lalu sang imam memandah kearah jamaah perempuan, kala itu kain pembatas ke tempat sholat perempuan belum ada, lalu beliau memandang ku, aku juga memandang beliau, Masha Allah. Imamnya lelaki muda yang tadi menegurku di teras mesjid. Kemudian beliau memalingkan wajahnya menghadap kiblat, sholat berjamaah di mulai. Setelah selesai sholat aku tidak langsung pulang aku Masih sholat sunat Alhasil ketika aku keluar mesjid bertepatan dengan sang imam muda keluar mesjid juga, kami kembali berpas-pasan di teras, menyadari itu aku, beliau langsung masuk ke rumah samping samping mesjid. Yang aku yakini sebagai tempat tinggal sang imam. Kejadian itu terjadi pada Januari 2020. Pada Maret 2023 aku Pergi lagi ke Batam dan tinggal di Batam sekitar satu bulan dan aku berkali-kali sholat di mesjid ini. Mesjid nya bersih, khas dengan warna merah dan kubah mesjid dengan pagoda, pohon mangga depan mesjid sudah mulai besar, parking mesti di luar halaman mesjid.
Armita Adam

Armita Adam

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Batam City

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Masjid yang unik secara kasat mata ini, masjid motif cina, tentu saja unik, ala-ala cina. Sebab sejauh ini masjid orientasinya ala2 timur tengah-an, yang memiliki kubah dan menara. Walau tidak semua masjid di indonesia khas kubah dan menara bercirikan timur-tengahan. Banyak masjid yang mencirikan kekhasan daerah, yang tentu saja arsiteknya tidak mengkopi timur-tengah. Namun sangat wajar terjadi bila arsitek masjid mengkiblat di timur tengah, karena memang dari sana juga asal-usul agama. Masjid pecinan, selalu menjadi daya tarik tersendiri, warna yang menyala dan desain yang berbeda dari masjid kebanyakan menjadi identitas tersendiri. Tak jarang masjid ini menjadi destinasi wisata rohani yang layak didatangi (walau hanya numpang foto lalu dibagi), toh sebagaimana fungsinya masjid, akan tetap selayaknya masjid. Bacaan yang dibaca masih bahasa arab, gerakan yang digerakan tatkala salat masih seperti itu saja, bilan pun ada yang membedakan ialah tempat. Yang membedakan adalah masjidnya, tentu saja orang2nya juga: ada musafir dan ada penduduk setempat. Dan sudah pasti, di zaman selfi dan poto-poto ini, bila berkunjung ke masjid pecinan ini, hampir dipastikan ia akan foto: malah kadang niatnya itu ngibadah lalu foto-foto.
Neo Khaidar

Neo Khaidar

See more posts
See more posts