Masjid Muhammad Cheng Ho, Spot Destinasi Wisata Favorit Kota Batam (Kepulauan Riau, Indonesia)
Sekilas kalau diperhatikan dari jauh, Anda akan menyangka ini merupakan sebuah Klenteng dengan warna merah khas emasnya yang mendominasi bangunan ini serta bentuk atapnya yang menyerupai pagoda memang menggiring pikiran kita untuk berkata kalau bangunan ini adalah sebuah klenteng.
Perhatikan pada papan hitam yang tergantung tepat dibawah atapnya, mendekat dan coba lihatlah tulisan bertinta emas di papan tersebut yang berbunyi “Masjid Muhammad Cheng Ho”. Tepat dibawah tulisan latin tersebut, juga tertulis nama masjid ini yang digoreskan dalam bahasa mandarin.
Begitu orang beranggapan saat pertama sekali memandang bangunan itu. Tapi tulisan lafaz Allah yang berada di atas pagoda segi 8 ini yang akan menyadarkan bahwa bangunan tersebut adalah sebuah Masjid, yang terletak di lokasi wisata umum Golden Prawn (di dalam kawasan Golden City) Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Kota Batam.
Merah dalam budaya Cina merupakan lambang dari keberuntungan dan warna Emas sendiri mewakili Yin dan Yang.
Bangunan yang bergaya arsitektur khas Tirai bambu Cina ini lengkap dengan berbagai ornamennya, berpadu indah dengan rangkaian kaligrafi huruf-huruf Arab. Masjid ini ternyata tidak hanya menjadi tempat wisata religi tetapi juga Wisata Budaya.
Masjid Muhammad Cheng Ho ini tidak memiliki kubah seperti layaknya masjid pada umumnya. Kubahnya digantikan dengan atap segi 8 yang menyerupai sebuah pagoda. Bukan tanpa alasan dipilihnya atap segi 8 tersebut. Bentuk segi 8 ini dalam bahasa Tionghoa berarti Pat Kwa yang artinya kejayaan atau keberuntungan. Bentuk atapnya yang menyerupai sarang laba-laba ini juga ingin mengingatkan akan kisah Nabi Muhammad yang lolos dari kejaran kaum Quraish karena bersembunyi di dalam Goa Tsur saat itu. Sarang Laba-laba yang besar melindungi keberadaan Nabi Muhammad.
Dibagian depan, terdapat kaligrafi berwarna putih yang terukir elok dalam lingkaran emas dengan latar berwarna merah yang diletakkan di tembok bagian kiri dan kanan Masjid. Komposisi yang seimbang antara kedua kaligrafi tersebut mulai dari warna hingga penempatan melambangkan hadirnya sebuah keseimbangan.
Dalam masjid warna merah masih tetap mendominasi meskipun kuantitasnya mulai berkurang. Terlihat hanya tempat dimana Imam melantunkan Adzan lah yang berwarna merah penuh. Langit-langit dan lantai kini dikuasai oleh warna putih, warna yang melambangkan kesucian. Keberadaan sebuah Chandelier yang menggantung di bagian tengah dalam masjid ini semakin menambah keanggunan masjid.
Meskipun Masjid Muhammad Cheng Ho Batam ini dibangun di atas tanah seluas 80×80 Meter, namun luas bangunannya sendiri hanya 20×30 Meter saja. Kapasitas masjid ini pun sekitar 200 orang lebih.
Sebuah catatan yang ditempelkan di dinding bangunan kedua di sebelah masjid diuraikan sekilas sejarah Laksamana Cheng Ho. Laksamana Cheng Ho adalah laksmana laut yang datang dari negeri Tiongkok. Dia dipercaya memimpin ekspedisi pelayaran dengan membawa lebih kurang 27 ribu anak buah menuju Indonesia. Hal ini terjadi tujuh kali dalam kurun waktu tahun 1416. Kedatangan Laksamana Cheng Ho disambut baik oleh para raja-raja dan penduduk Indonesia saat itu.
Objek wisata Masjid Muhammad Cheng Ho di kota Batam ini setiap hari ada aja yang datang baik wisatawan lokal maupun mancanegara, seperti dari India, Malaysia, Singapura dan bahkan pernah ada dari Myanmar. Masjid ini diresmikan pada 21 Februari 2015 oleh Menteri Pariwisata dan Menteri Bidang Kemaritiman.
Akses menuju lokasi Masjid ini bisa ditempuh dari bandara dengan menggunakan kendaraan taksi sekitar 30 menit perjalanan.
Sedangkan dari Nagoya, Batam Center, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Mengunjungi lokasi tersebut tidak...
Read moreMasjid yang diukir dengan seni Tionghoa, pertama kali sholat di mesjid ini aku menangis berkali-kali, pasalnya aku transit di Batam dan nginap di Hotel Golden Bay, menjelang magrib aku berpikir hendak sholat di mesjid, lalu mencari Mesjid terdekat di google map. Langsung muncul mesjid ini, aku langsung bergegas menemukan mesjid ini dengan mudah, masya Allah. Aku jamaah perempuan yang tiba kala itu. Jadi aku langsung saja cligak-cligug berjalan di teras mesjid samping tempat jamaah perempuan. Seorang lelaki tampan berkulit putih memakai baju kaus putih muncul dihadapanku, spontan dia berkata "tidak boleh pakai sepatu di teras mesjid" katanya, "maaf" jawabku menyesal. "Dimana tempat wudhu wanita?" Sambungku, lalu beliau menunjuk kearah belakang mesjid, aku mengangguk. Setelah aku ke tempat wudhu Azan, mulai di kumandangkan, kemudian aku masuk mesjid memakai mukena bersiap-siap hendak sholat berjamaah, setelah iqomah sang imam maju ke depan Dan mengatakan shaf.... Menanyakan jamaah harus mengisi shaf dengan benar, sekali lagi sang imam mengatakan shaf, kali ini beliau memandang kearah jamaah, memastikan kalau shaf jamaah sudah benar, lalu sang imam memandah kearah jamaah perempuan, kala itu kain pembatas ke tempat sholat perempuan belum ada, lalu beliau memandang ku, aku juga memandang beliau, Masha Allah. Imamnya lelaki muda yang tadi menegurku di teras mesjid. Kemudian beliau memalingkan wajahnya menghadap kiblat, sholat berjamaah di mulai. Setelah selesai sholat aku tidak langsung pulang aku Masih sholat sunat Alhasil ketika aku keluar mesjid bertepatan dengan sang imam muda keluar mesjid juga, kami kembali berpas-pasan di teras, menyadari itu aku, beliau langsung masuk ke rumah samping samping mesjid. Yang aku yakini sebagai tempat tinggal sang imam. Kejadian itu terjadi pada Januari 2020. Pada Maret 2023 aku Pergi lagi ke Batam dan tinggal di Batam sekitar satu bulan dan aku berkali-kali sholat di mesjid ini. Mesjid nya bersih, khas dengan warna merah dan kubah mesjid dengan pagoda, pohon mangga depan mesjid sudah mulai besar, parking mesti di luar...
Read moreQuiet masjid (at shubuh prayer) near market. Its design maybe influenced by chinese (obviously), javanese and malayan architecture. A very nice masjid, indeed. I had opportunity to have shubuh prayer there and it was nice, although not many jamaah, as in my photo upload. In one section they wrote that visitor should dress properly. Well, maybe those visitors just thought that the masjid is just some simple tourist attraction, but it is not. It is a masjid that meant to be served as tourist...
Read more