You need to climb a steep wooden ladder to the "museum". At the entrance a middle-aged woman in yellow polo-shirt said she was a tour guide. Upon asking she told me the ticket counter is upstairs and the ticket price is 5k.
After I went up I saw no one in the ticket counter. The place was dark. There are no English description of the exhibits, and even the descriptions in local language are very brief. The exhibits are cramped inside windows and look like tools of the indigenous people. The museum is small and it seems in less than 5 minutes you will go through every. I have no interest to visit further.
At the meantime the "tour guide" was turning on the lights and going behind the desk which seemed to be the ticket counter. I'm very confused about her role as this isn't the way a normal museum operates. Seeing me going she asked me if I can pay her when I even didn't buy a ticket or go further inside.
I'm not sure how this place operates. But you can try to pay the tour guide and see what...
Read moreIf you want to learn about the culture and history of Simalungun, one of sub-ethnic in North Sumatra, Indonesia, you should visit this museum. The museum itself is a rarely found traditional house of Simalungun, and inside you could see and learn about antiques household item of this tribe. It is located in the city center of Pematangsiantar. Almost everyday there's traditional dance workshop, especially for the youth, so you could learn together too despite of your age or background. No ticketing as far as I...
Read moreHari ini berkesempatan mengunjungi salah 1 situs di Pematang Siantar, yakni Musim Simalungun. Musium ini dibangun sekitar tahun 1938 oleh 7 Raja dari Suku Batak Simalungun.
Di sini disimpan senjata, alat2 rumah tangga, pakaian adat dari para raja saat itu. Ada juga naskah kuno yg ditulis di atas lembaran kayu dan bambu krn saat itu belum ada kertas.
Musiumnya masih berbentuk rumah panggung. Mayan tinggi, tangganya juga curam. Utk naik dan turun kita bisa berpegangan dengan tambang yg tergantung pada tangganya.
Sebetulnya bagus sekali keberadaan musium ini. Sejarah bisa tetap terkenang. Tapi sayang, sepertinya perawatannya kurang. Dan pasti karena masalah dana. Di beberapa titik sudah mulai bocor. Lemari2 pajangan juga sudah kusam dan terkesan kotor. Barang2nya pun sudah jauh dari kesan enak dilihat 🤭. Mungkin perlu support dari Pemerintah Pusat.
Tidak ada area parkir. Jadi jika ke musium ini mobil diparkir di pinggir jalan. Note : Sebaiknya kalau menggunakan maps, kita mencarinya adalah "Polres Pematang Siantar" karena tadi saat kami cari "Musium Simalungun", kami diarahkan melalui gang sempit yg berada tepat di samping musium ini. Gangnya sepertinya bukan ut jalan mobil, karena banyak motor yg parkir di samping gang ini dan mobil perlu super duper hati2. Belum lagi pakai bonus diomeli pengemudi motor di belakang kita yg terhambat oleh mobil kita. Duh mak !! 🙈
Medio Pematang...
Read more