Pertama kali tahu ada museum UNY itu tahun 2021 ketika aku mengambil almet di auditorium terus keliling lingkungan kampus tapi baru terlaksana ketika aku menjadi mahasiswa semester akhir yang bolak balik ke digilib dan akhirnya memutuskan untuk masuk karena penasaran banget apa isinya.
Aku berkunjung bersama seorang temanku setelah dia mengurus berkas wisuda, ketika kami masuk petugas meminta kami mengeluarkan KTM dan menulis daftar hadir. Kami disambut dengan cukup ramah. Ketika masuk kami berpapasan dengan rombongan dari kampus lain yang sedang study wisata.
Di dalam museum aku lihat sejarah berdirinya UNY yang dulunya adalah kampus pedagogik UGM lalu IKIP dan terakhir menjadi UNY. Kami melihat tokoh-tokoh bersejarah UNY salah satunya Prof. Sugiyono yang sekarang buku-bukunya sedang aku nikmati untuk bahan skripsiku. Selain itu kami juga melihat seperti batu, lukisan, buku, ruang amphiteater, dll. Cukup komplit dan worth it juga...
Read moreMuseum ini terletak di kampus pusat UNY, di depan digital library UNY, di samping kiri foodcourt. Masuk ke sini tidak dipungut biaya, kita hanya diminta menulis nama dan asal kita. Saat ingin menelusuri museum ini, kita dikasih pilihan oleh petugas museum untuk ditemani atau berjalan sendiri. Jika ditemani, kita akan banyak mendapatkan informasi oleh petugas. Namun jika kita memilih untuk berjalan sendiri, mungkin kita akan menerka nerka mengenai hal hal yang kita temui di dalam museum.. Penjelasan disetiap benda yang dipajang memang ada..namun tidak sedetail cerita yang disampaikan oleh petugas. Di bagian dalam juga ada outdoor, cocok untuk bersantai sambil mengerjakan tugas kuliah, karena suasanya benar...
Read moreLokasi strategis, deket parkir terpadu. Tempatnya nyaman. Kurang banyak space buat duduk, sih. Mahasiswa UNY gratis, umum dan alumni bayar 10k sudah dapat pendamping, apa sih namanya, tour guide? Masa tour guide. Ya itu lah. Ada 5 galeri, galeri pertama sejarah UNY, galeri selanjutnya artefak-artefak. Ada berbagai arca juga. Galeri terakhir ada kelas zaman dulu. Koleksi lengkap sih, lumayan nostalgia masa-masa zaman dulu (saya belum lahir, sih). Ada galeri lukisan juga (aneh banget). Nyesel main kesini, soalnya kenapa ga dari dulu pas masih kuliah biar gratis? Minimal sekali seumur kuliah lah mahasiswa UNY...
Read more