Kesan pertama, TAKJUB! WOW! Preksu ternyata sudah berubah, jadi makin kekinian. Yap, kekinian bagi saya yg merupakan langganan Preksu Colombo tahun 2014-2016, jadi langganan karena nasi yang ambil sendiri dan es teh refillnya, juga karena karyawan preksu yg ontime masalah sholat. Kemarin, tepatnya hari Rabu 10 Juli 2024, saya beserta istri dan anak saya kembali mengunjungi Preksu Colombo. Niat saya ingin memenuhi tuntutan rasa lapar sekalian kembali bernostalgia ketika menjadi mahasiswa (Dulu, dalam seminggu bisa 3 atau 4 kali makan disini. Hahaha). Saat itu saya langsung menuju kedai Preksu di selatan jalan Colombo, ternyata disana dikhususkan untuk ojek online yg mau ambil pesanan, untuk dine in ada di utara jalan Colombo sebelah Baso Pa'jero. Saya langsung putar arah dan pindah ke kedai sebelah utara, kedai lama yang skrg kembali dipakai oleh Preksu. Ada 2 warung dalam 1 tempat, Nasgor TBK dan Preksu. Utk nasgor TBK mulai buka jam 2 siang, sesuai dengan tulisan yg ada disana. Ada beberapa hal yang berbeda jika dibandingkan dengan Preksu ketika saya kuliah, dengan Preksu hari ini. Dulu cara pesannya adalah, ambil menu, tulis menu, berikan menu yg sudah ditulis pada pelayan, dan tunggu pesanan datang, namun untuk nasi, bisa ambil sendiri ketika pesanan sudah datang. Preksu hari ini, sudah lebih prasmanan lagi, pelanggan diminta untuk ambil potongan ayam yg akan digeprek dari etalase yg tersedia di depan. Disana sudah tersedia terong goreng, jamur goreng, dan ayam goreng, ada juga saus keju, kremesan, dsb. Dari etalase tsb saya hanya ambil ayam goreng dan terong goreng, untuk nasi juga sudah ada nasi uduk yg juga prasmanan, dan nasi diletakkan disebelah etalase lauk pauk tadi. Selesai mengambil makanan yg diinginkan lanjut ke bagian penggeprekan, disana dikonfirmasi mau digeprek pakai sambel apa, dan mau minum apa, jika mau minum teh, pelanggan bisa ambil sendiri di dispenser yg tersedia, tapi adanya teh manis ya, dan kalo beruntung, isi dispenser masih hangat. Kemarin saya lagi pengen nyobain inovasi Preksu, digeprek pake sambel matah, dan dibagian penggeprekan inilah alasan saya kasih 4 bintang. Cara gepreknya beda dari yang dulu, ini kurang hancur (bisa diliat difoto). Setelah digeprek, pelanggan bisa bayar dikasir, lalu menikmati hidangan. Untuk harga 2 potong ayam dada, 1 potong sayap, 2 esteh, dan 3 porsi nasi hanya 51.000, ini bagi saya ga masalah. Overall, untuk value yg didapat sudah ok, dari harga, pun juga rasa, TAPIII bagi saya Preksu Colombo hari ini agak kehilangan identitasnya, bagi saya, Preksu adalah sebenar-benarnya ayam geprek, ayamnya beneran di geprek sampai hancur, tapi kemarin, masih kurang hancur, kini jadi seperti ayam geprek yang bertebaran di berbagai daerah, yang sekedar digeprek saja. Saya berharap Preksu bisa seperti dulu lagi, jadi seperti Preksu yang jadi andalan saya masa kuliah, tapi diatas semua itu, saya berharap Preksu semakin ramai dan bisa melegenda. Bagi saya Preksu Colombo bukan sekedar ayam geprek, Preksu Colombo adalah bagian dari kisah hidup saya, banyak cerita dan buah pikiran saya yang lahir di Preksu Colombo. Terima kasih Preksu...
Read moreThe best Ayam Geprek in town so far in my opinion. There were many seats available, semi-outdoor and semi-indoor. Unfortunately, there's no non-smoking area. Have met a few people who smoke under the fan, like seriously? Ample parking area for motorcycle, but there's no parking area for car. You can park your car in the Indomaret nearby. Sssh, you can also park your motorcycle there to avoid the parking fee haha. Affordable price, portion size was good and many variants of topping. An Ayam Geprek with rice and iced tea, Rp16.500. Oh, don't forget about free refill for iced tea and rice. Great place for lunch. I have been eating here since 2018, few times a week, I think there is a significantly decreasing quality of service. These past years, the waiters weren't as pleasant as before. Still this place is...
Read more7 tahun jdi pelanggan Preksu baru kali ini dibuat sangat kecewa karena tidak profesionalnya salah satu pegawainya. Papan nama yg dipakai kryawan tsb terdiri dari 2 suku kata, suku kata kedua adalah “TRI”. Ceritanya begini; stlah saya ngambil lauk pauk (nasi, ayam, saos mentai, dan jamur), lalu sya lgsung ke tmpat menggeprek, karyawan tsb langsung menggeprek tnpa menanyakan apapun ke saya, karena langganan.. saya inisiatif langsung menyebutkan jumlah cabe yg saya inginkan. Sesaat setelah menggeprek cabe dan ayam, si karyawan pun mulai mengoleskan saos mentai. Saya pun bilang “jamur nya juga di geprek ya mas”, nah disini si karyawan lgsung menatap tajam ke arah saya sktr 2-3 detik smbil ekspresinya mesem.. judes.. seakan tidak terima dgn permintaan sya tsb. Ketika menuangkan jamur krispi ke cobekan pun caranya dia agak kasar, sampai bbrpa bagian jamur krispi tsb tumpah ke meja yg agak kotor. Gongnya lagi adalah.. si karyawan memungut jamur krispi yg sudah tumpah itu ga pake sarung tangan dan memasukannya lagi ke cobekan trus lanjut menggeprek pesanan saya. Paham kan kenapa sekecewa itu? 1). Tidak profesional, ekspresi mesem dan judes, tidak menanyakan cabe berapa dan jamurnya digeprek atau tidak, 2). Memungut tumpahan jamur krispi dan memasukannya ke dalam cobekan, 3). Memungut tumpahan jamur krispi tanpa sarung tangan. Jdi ga selera buat makan sbnrnya, cuma karena ga sarapan dan belum mkn siang, akhirnya sya paksa dgn penuh harap ga bakal sakit perut, diare, atau gangguan pencernaan lainnya. Semoga bisa dievaluasi! Ciri karyawannya punya kumis dan...
Read more