Di tanggal 8 April 2024 Irfan sempat sholat Isya dan masjid Al Azhar, masjid yang berada di kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini adalah masjid yang termasuk cagar budaya nasional. Masjid Al Azhar berada di Lokasi yang strategis dekat dengan Kawasan bundaran senayan yang merupakan pusat bisnis dan perkantoran serta Kawasan Blok M yang merupakan Kawasan perbelanjaan modern yang ramai di masa nya. Untuk mencapai masjid Al Azhar bisa menggunakan MRT dan stasiun yang terdekat adalah stasiun MRT ASEAN dari sana hanya berjalan kaki beberapa menit dan sampai, yang paling dekat menggunakan bus transjakarta dan turun di halte transjakarta masjid Al Azhar Dari luar arsitektur masjid ini terdiri dari bangunan 2 lanti dengan kubah putih besar di tengahnya ciri khas masjid timur Tengah. Masjid Al-Azhar Jakarta Masjid dimiliki oleh Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar di mana tujuan awal didirikannya khusus untuk membangun masjid ini dan sekitarnya, masjid dibangun antara tahun 1953–1958. Awalnya masjid ini merupakan masjid terbesar di Jakarta saat itu, sebelum predikat masjid terbesar diambil alih oleh Masjid Istiqlal pada tahun 1978. Gagasan untuk membangun masjid dan sekolah di Kebayoran Baru diprakarsai oleh 14 orang tokoh partai Masyumi Baru. Di tanggal 7 April 1952, atas anjuran Menteri Sosial Indonesia Sjamsuddin Sutan Makmur, mereka mendirikan Yayasan Pesantren Islam yang akan menaungi masjid dan sekolah. Kementerian Agama menyediakan sedikit dana untuk mendukung pembangunan, sementara Gubernur Jakarta Sjamsuridjal menyumbangkan tanah seluas empat hektar di pinggiran Kebayoran Baru. Buya Hamka, seorang ulama Indonesia dan aktivis Islam, menyarankan agar sebuah masjid dibangun terlebih dahulu ketimbang sekolah; pembangunan masjid dimulai pada tanggal 19 November 1953 dan selesai pada tahun 1958. pada tahun 1959, Buya Hamka diminta menjadi imam besar masjid. Nama Al Azhar bermula Ketika pada tahun 1960, Imam Besar Al-Azhar Syekh Mahmud Syaltut, dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, mengusulkan agar masjid ini dinamai dengan Masjid Al-Azhar sebagai pengakuan atas peran dan ketokohan Buya Hamka Setelah membangun Masjid di tahun 1967, sebuah taman kanak-kanak didirikan di dekat area kompleks masjid ini. Dan Universitas Al-Azhar didirikan di tahun 2000. Masjid Al Azhar selalu ramai dengan umat...
Read morePada tahun ’50-an, mantan presiden Soekarno menjadikan beberapa kawasan elit di Jakarta sebagai kompleks pemukiman dengan konsep satelit, yakni perumahan dengan fasilitas lengkap di dalamnya. Salah satunya adalah kawasan Kebayoran Baru.
Pada perkembangannya, kebutuhan akan tempat peribadahan umat muslim mulai menyeruak di wilayah tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan itu, di atas tanah kosong penuh ilalang dibangun Masjid Agung Kebayoran.
Masjid yang didirikan atas usaha empat belas tokoh Partai Masyumi ini kemudian berubah nama menjadi Masjid Agung Al Azhar. Perubahan nama ini terjadi pada era 1960-an saat Rektor Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Mahmut Shaltut berkunjung ke masjid ini dan sangat terkesan dengan kemegahan bangunannya.
Tokoh nasional yang menjadi ikon masjid ini adalah Prof. DR. Haji Muhammad Abdul Karim, lebih dikenal sebagai Buya Hamka, yang merupakan imam besar pertama masjid ini. Masjid dengan catatan sejarah panjang tersebut dikukuhkan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta sebagai salah satu dari 18 situs tapak sejarah perkembangan Kota Jakarta. Tak hanya itu, pada tanggai 19 Agustus 1993 masjid ini dijadikan cagar budaya nasional.
Masjid yang kini berada satu kompleks dengan sarana pendidikan- mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga universitas yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al Azhar- tersebut masih mempertahankan bentuk bangunan yang lama.
Uniknya, bentuk bangunan dan ornamen yang ada sama sekali tidak terlihat usang atau kuno. Di samping karena perawatan yang intensif, hal ini memperlihatkan betapa visionernya para perancang bangunan masjid ini di awal pendiriannya.
Secara keseluruhan, bangunan masjid terdiri dari dua lantai. Lantai bawah adalah ruang serbaguna yang dapat dijadikan sebagai tempat pertemuan atau resepsi pernikahan. Ruang utama masjid terdapat di lantai dua.
Keseluruhan masjid disapu dengan warna putih bersih yang menyimbolkan kesucian. Tidak banyak detail ornamen terlihat di sekeliling bangunan. Meskipun demikian, tangga di empat penjuru masjid menjadikannya...
Read moreI give it a five because there are many kajian here (discussion with ustadz), there are several dispensers for public to get free water when you thirsty, the security men and woman for woman shaf always ready every praying time to make sure jamaah are neat and filled out the blank shaf. There is WiFi connection too and power plug which you can use for charge your phone. My review of the mosque and the place to take wudhu are different though. When it comes to the place to take wudhu, especially in woman area, you must be really aware of your bringing. Rumour has it that there's a wanted thief who often target random people who don't know or familiar...
Read more