Stasiun subway terdekat adalah Stasiun Morishita. Ada 2 line, yaitu Oedo Line (E13) dan Shinjuku Line (S11). Strategis banget mau ke mana-mana. Di Exit A6 Stasiun Morishita, ada lift, tapi lokasinya agak tersembunyi (ikuti saja petunjuk gambar lift). Jadi,tidak repot kalau bawa koper besar. Dari Exit A6, tinggal jalan sekitar kurang dari 100 meter. Pokoknya dekat.|.|Waktu check-in mulai 15:00, check-out maksimal 10:00. Ketika sampai dari Osaka jam 09:00, kami diperbolehkan pakai kamar mandi dan toilet serta istirahat di lounge lantai 3 sampai menunggu waktu check-in.|.||Di sekitar hotel banyak minimarket 24 jam seperti Familymart, 7Eleven, dan Lawson. Kurang dari 100 meter, juga ada restoran muslim friendly namanya Edo-men Kumahachi, sederetan dengan OAK HOTEL EDO. Tapi, rasanya kurang cocok di lidah kami. Kuahnya terlalu berbumbu dan terlalu kental. Silakan coba sendiri, mana tahu cocok.|.|OAK HOTEL EDO adalah hostel tapi hotel. Hanya ada satu kamar asrama campur atau mix dormitory berisi 5 bunkbeds untuk 10 orang. Sisanya, semua kamar private dari lantai 1 hingga lantai 10 (tentu ada liftnya). Kalau lebih cocok kamar private dan ada budgetnya, silakan cek sendiri di web sejenis Agoda. Kamar privatenya macam-macam. Kami berdelapan (6 dewasa, 1 remaja 16 tahun, 1 anak 9 tahun) menempati mix dorm di lantai 2 (kamar 205). Waktu itu, ada 2 tamu lain yang bergabung. Ya, mereka mengizinkan anak-anak menginap, asalkan di bawah pengawasan orang tua sehingga tidak mengganggu tamu lain dan harus bayar tarif normal.|.|Kasur dan bantalnya bersih dan empuk. Seprei dan selimutnya bersih. Bisa diganti tiap hari, tapi mesti bongkar pasang sendiri. Di dalam bilik, ada lampu tempel, satu colokan listrik, dan dua USB port. Di kamar mix dorm terdapat jendela yang menghadap ke jalan. Jadi, ada sirkulasi udara dan masuk sinar matahari. Fasilitas di kamar: loker, powder room alias ruang dandan, lengkap dengan hairdryer bahkan catokan (harus pinjam ke resepsionis), hanger, slipper, dan kulkas. Ada AC dan heater juga. Oh ya, Wi-fi-nya lancar jaya. Lampu kamar dimatikan pukul 23:00.|.|Jarak antar bunkbed ngepas banget sih kalau mau bongkar koper gede. Tapi, kita bisa memanfaatkan sudut-sudut lorong kamar yang ada. Lorong itu juga bisa dimanfaatkan untuk spot gelar sajadah untuk sholat. Shower room ada 3, lengkap dengan sabun, sampo, dan conditioner. Handuk disewakan. WC ada 2, bersih.|.|Di lantai 3 ada dapur, lounge, dan teras. Peralatan masaknya lengkap. Ada 3 microwave, kompor listrik 2 tungku, lengkap dengan wajan, panci berbagai ukuran, sodet, dkk. Kami masak telur dadar dan indomie rebus di situ. Ada ricecooker (kami sempat masak nasi), ada 2 water heater lengkap dengan kopi, bermacam teh, dan gula. Ada piring, mangkuk, sendok garpu, dan cangkir. Pokoknya lengkap, kap, kap. Berasa rumah sendiri deh. Karena berasa rumah sendiri, sudah pasti cuci piring sendiri setelah pakai peralatan yaaa.|.|Saat cuaca cerah dan angin gak terlalu kencang dan udara gak terlalu dingin, kami bisa makan di teras outdoor. Ohiya, di lantai 10 kami bisa ke balkon atau ke rooftop (kemarin sih ditutup). Dari situ bisa lihat Tokyo Skytree. Cantik!|.|Selain catokan, kita bisa juga pinjam barang-barang seperti adaptor, charger, timbangan koper, alarm, penyumpal kuping, guntingkuku, dan lain-lain. Tinggal deposit uang sekitar 100 - 1.000 yen tergantung nilai barang yang dipinjam. Mungkin untuk jaga-jaga kalau barang itu rusak atau hilang. Selain handuk, mereka juga menyewakan sepeda. Kita bebas bersepeda seharian hanya dengan bayar 500yen (plus deposit 2.000 yen). Ada juga sewa mesin cuci dan mesin pengering alias jasa laundry.|.|Nilai plus lainnya adalah, kami boleh menitipkan koper secara cuma-cuma alias gratis atau free of charge, selama kami ke Osaka 5 malam. Saya nego langsung dengan pihak hotel lewat fitur chat di Agoda, karena sepulang dari Osaka kami akan menginap di situ lagi (malam pertama kami menginap di situ, 5 malam selanjutnya kami di Osaka, dan kembali menginap di situ 3 malam).|.|Minusnya, dapur dan lounge hanya buka dari pukul 06:00 - 22:00. Padahal kami kadang pengin ngeteh ngopi atau seduh popmie malam-malam lebih dari jam 22:00. Selain itu, resepsionisnya cuma standby pukul 07:00 - 01:00. Di luar waktu tersebut, di lobi hotel gak ada siapa-siapa. Saat checkout pukul 05:30, kami gak bisa ambil uang deposit peminjaman timbangan koper. Melayang deh 1.000 yen. Memang sih, itu kesalahan kami sendiri. Seharusnya timbangan itu kami kembalikan sebelum resepsionisnya pulang jam 1 pagi.|.|Kami menginap di OAK HOTEL EDO tanggal 27 - 28 Maret 2019, dan 2 - 5 April 2019. Rate di malam pertama 360rb/orang. Rate malam berikutnya naik jadi 420rb-an/orang. Mungkin karena di pekan itu sedang cherry fullblooming, sudah mulai high season. Waktu browsing, tarif sewa penginapan yang lain juga mahal-mahal sih. Kami pesan dari Agoda pakai fitur pay later. Pesannya dari November 2018. Karena kalau mepet-mepet, kami khawatir hostel yang...
Read moreEveryday before we leave the hotel for our day activity we would pack all our stuff into our luggages and the desk, before the room service staff comes to clean our room. One of the days my youngest left his favourite teddy bear which he hugs to sleep every night on the bed. We came back in the evening and found it to be gone. The hotel counter staff told us she will help us check with the room service cleaner. After 2 failed attempts to recover the lost teddy, the hotel counter staff decided that they were done dealing with us and simply told us they are not responsible for any lost items in the room. I read their terms and conditions. They would expect us to pay for damages if we spoil any of their items but they will not make any attempt to compensate our loss for losing our things. Yes I can understand if it is valuables such as money that we left loosely laying around in the room. It was not an expensive teddy bear but it was precious to our 5-year old boy. He patiently waited for them to try to recover over 5 days as their communication with the room service staff was that slow and everyday he was disappointed. ||||On another note, the room service was okay. Didn’t vacuum the floor well. Location is great. ||||I won’t go back again as I don’t think I want to be told again that if they carelessly dump my things away from my room, that...
Read moreGreat place: Regarding the room, it was fairly sized. We could keep our suitcases open without much problem. There was a TV, an air conditioner, a small fridge and a desk with a chair. We had a small balcony too. We could enjoy a room with private shower (but I think not all the rooms have it; there are shared showers at some floor). The shower worked like a charm and gel, shampoo and conditioner were provided as well as toothbrushes, toothpaste and a razor. The bathroom was not big but neither small. One thing we missed after having already been in Japan for more than a week was one of these modern toilets you can find all over the country. There is a lounge for eating with indoor and outdoor tables/seats. There are bowls, glasses, cups, dishes and a couple of chopsticks, spoons, forks and knives you can use for free (and have to clean afterwards). There is a couple of microwaves and a water heater as well. Yukatas and towels are provided. There is elevator (also stairs). There is room service if you mark the room correspondignly. There is a WiFi available in the room and other in the lounge. We saw that there were bikes to rent, although we didn't try them. Good placement. 150m to an underground station. 100m to a karaoke. Many convenience...
Read more