Warung minuman hangat yang sudah sangat tua dan terkenal di Kota Bandung. Lokasinya tersembunyi di dalam gang sempit di Jalan Alketeri, Bandung. Sebagian lebar gang di bagian mulut gangnya malah habis untuk bangunan pos ronda. Letak gangnya persis di belakang hotel Golden Flower. Untungnya di depan gang ada tulisan petunjuk/plang nama warung Ronde Alketeri. Minuman hangat wedang ronde memang paling enak dikonsumsi saat malam hari, dengan situasi hujan gerimis rintik-rintik. Apalagi udara kota Bandung saat malam hari memang terasa sejuk dan dingin. Jadi makin cocok minum wedang ronde ini. Lokasi warungnya ada di paling ujung gangnya. Gangnya memang gang buntu, sehingga mentok gang langsung berada di dalam warung wedang rondenya. Warungnya bersih, tenang, dan nyaman. Saya mengunjungi warung ini malam hari, sekitar jam 20:30. Jadi situasi di sekitar gang dan dalam gangnya memang benar-benar sepi. Kehidupan hanya tampak di dalam warung ini. Malam itu warungnya hanya dioperasikan oleh dua orang ibu-ibu. Mereka tampak ramah menyambut dan melayani para tamunya. Kebetulan saat saya datang hanya ada 3 meja yang terisi tamu. Itu pun yang satu meja sudah selesai minum wedang ronde, dan siap-siap hendak pergi. Saya tidak menunggu lama sampai wedang ronde pesanan saya dihidangkan di meja depan saya. Asap uap hangat mengepul dari semangkok wedang ronde yang sudah tersaji. Aroma jahe yang kuat berpadu dengan wanginya gula aren dalam kuah rondenya. Ada tiga pilihan wedang ronde di warung ini. Ronde kecil yang isinya hanya butiran bulat tepung beras warna warni ukuran kecil. Ronde besar, isinya butiran bulat tepung beras berukuran besar. Mungkin ukurannya sedikit lebih besar dari telor burung puyuh. Dan pilihan ketiga adalah ronde campur besar dan kecil. Bagian paling enak adalah menyeruput wedang rondenya sambil menggigit butiran ronde besarnya. Di dalam ronde besar itu, ada isian kacang tanah yang sudah digerus kasar dengan campuran gula aren. Jadi rasanya manis bercampur gurih saat digigit dan dikunyah. Kuah wedang rondenya yang hangat sedikit panas terasa kuat air jahenya. Tapi menurut saya rasanya jadi semakin enak, kuat dan hangat saat saya tambahi air jahe. Di meja memang disediakan tambahan air jahe dalam botol yang bisa ditambahkan sesuai selera. Mengimbangi hangatnya dan tajamnya rasa jahe, dalam semangkok wedang ronde itu juga ditambahkan air gula aren yang manis dan legit. Wedang ronde Alketeri ini agak berbeda dengan wedang ronde yang biasa saya minum di Jawa Timur. Di Jatim dalam kuah wedangnya juga ditaburi butiran kacang tanah sangrai yang sudah dikupas kulit arinya. Sedangkan wedang ronde Alketeri ini tidak ada taburan kacang tanahnya. Saat saya selesai menikmati semangkok wedang ronde, tetiba datang serombongan tamu yang langsung memenuhi tiga meja yang ada di bagian luar warung. Tampaknya warung ini makan malam justru...
Read moreRonde jahe may describe as peanut ball in sweet ginger soup. It's one of favorite snack in many countries include but not limited in Indonesia. Some people in central java, like in Yogyakarta or Solo say wedang ronde.
Ronde Alkateri consider as one of earliest ronde seller in Bandung. They serve in two kinds of sweets, cane sugar in white and brown coconut sweet. The ronde come with two size .. ronde besar (big ball) that filled with peanuts and ronde kecil (small ball) without any filled. Both size are made into 3 colors, red, green, and white.
Don't forget to ask for extra ginger for who love to enjoy...
Read moreOne of the legendaris ronde to try in bandung. Had to give it a try. It was raining when we came here. Shop is located in a small alley along a road, quite quiet area. Most people came to takeaway. Menu is either brown sugar or white sugar soup. And the glutinous rice balls is small/big or mixed. True to its fame, it was legendaris in taste. The ginger soup was super strong. Great on a cold rainy day. Warmed the body immediately. Place was very homey with lots of family photos around. A must...
Read more