Lumpang Emas ini adalah restoran Indonesia yang berlokasi di daerah Wijaya, Jakarta Selatan. Letaknya persis di sebelah Klinik Wijaya dan titik di mapsnya juga sesuai. Bentuk bangunannya mirip rumah, jadi suasana nyamannya pun terasa. Di bagian belakang ada teras atau outdoor space yang sekaligus berfungsi sebagai smoking area. Pelayanan di sini juga bagus banget, mulai dari security di bagian depan sampai staff di bagian dalam semuanya ramah, murah senyum dan helpful.
Di sini aku coba beberapa menu makanan dan minuman : Rambak asam manis (28.000) : Snack yang satu ini recommended banget untuk dicoba, porsinya lumayan banyak dan rambaknya juga besar-besar. Teksturnya crunchy dan saus asam manisnya enak banget! Ada sedikit rasa pedasnya juga jadi semakin kaya akan rasa.
Kulit ayam goreng (42.000) : Ini enak, kulit ayamnya renyah dan gurih. Tapi sayang pairing dengan mayo nya kurang cocok.
Nasi campur umara (82.000) : Nasi campur khas Lumpang Emas yang dilengkapi dengan beberapa macam lauk. Ada lidah cabe ijo, paru asam manis, ayam singgang, telur balado, sayur daun singkong dan sambal bawang. Untuk nasinya mereka pakai nasi jeruk tapi menurutku aroma daun jeruknya kurang terasa. Lidah cabe ijonya enak tapi potongan lidahnya terlalu kecil, ayam singgang enak dengan rasa manis yang agak dominan, telur baladonya oke dan parunya juga enak, sambal bawangnya pedes banget jadi harus hati-hati dan sayur daun singkong di sini pakai pete jadi kalau yang nggak makan pete kayak aku mungkin bisa dihindari aja sayur singkongnya.
Nasi burung punai tangkap (82.000) : Unik nih karena aku baru pertama kali coba burung punai. Katanya sih rasanya agak-agak mirip burung dara gitu, menurutku ini enak karena dagingnya gak keras dan bumbunya meresap sampai ke dalam.
Nasi goreng cumi : Favoritku! Porsinya banyak banget bisa untuk 2 orang. Beras yang dipakai adalah campuran antara beras biasa dan basmati rice, tampilannya sendiri nggak terlalu hitam pekat jadi nggak menyeramkan untuk dimakan HEHE, dan rasanya juga gak amis sama sekali. Cuminya juga nggak alot dan rasanya gurih, enaaak dimakan sama emping dan acarnya.
Soto Batavia : Isi di dalam soto ini nggak cuma daging aja tapi juga ada paru. Menurut temanku yang makan parunya sih masih ada sedikit aroma paru yang agak mengganggu tapi kalau untuk dagingnya sendiri sih oke banget karena empuk dan aku juga ambil yang ada bagian sumsumnya, ENAK! Sumsumnya lumer dan gurih banget. Tapi menurutku kuahnya agak asin jadi harus ditambah lagi dengan perasan jeruk nipis dan sambal.
Laksa : Sedikit berbeda karena mie yang digunakan adalah mie keriting yang biasa digunakan untuk mie ayam. Dilengkapi juga dengan topping otak-otak dan kuahnya dominan aroma dan rasa udang.
Es libo (35.000) : Ini enak banget dengan rasa asam yang menyegarkan, campuran timun serut dan jeruk nipis emang nggak pernah salah. Segaaar dan bikin adem di tenggorokan.
Colenak duren (35.000) : Isinya ada tape yang dibalut dengan adonan yang mirip kulit dadar gulung. Tapenya nggak terlalu banyak tapi menurutku tetap enak dan rasanya pas, kinca durennya enak banget dengan tekstur yang kental, aroma durian yang pas dan manis yang pas juga. Recommended!
Pandan brulee (35.000) : Ini favoritkuuu, walau rasanya cenderung manis banget tapi aku suka karena aroma dan rasa pandannya pas.
Puding tempo doeloe (28.000) : Cukup unik karen flanya ada di bagian dalam puding, dari luar nggak kelihatan kalau ada flanya tapi begitu kita belah pudingnya baru deeh flanya ikut keluar. Tekstur flanya agak kental dengan rasa gurih dan...
Read moreGood place for Indonesian food if you’re foreigner. The staff is very friendly and the food taste is not too strong in herbs and other Indonesian seasoning, but it is too mild for my taste (Indonesian native taste).
Location wise the place is quite hidden in the usually crowded street of South Jakarta office complex (between Kemang area and Blok M).
Many of my local friends said that the soup dish lacks the punch of usual Indonesian style cooking, but my foreigner friends love it. I ordered Nasi Umara, rice combo with many small beef style cooking with sambal and it was okay, the price is also directed toward fine dining experience as opposed of family style dining.
The other highlight in the menu is the ‘Ayam Goreng Bawang Putih’ dish. The taste of garlic is very tantalizing to my palette and the half chicken size portion is excellent for 3-4 people sharing if each person ordered another dish.
Might go back here with foreigner friends, but for myself I think there are many options available for the dishes offered in the menu nearby as well.
The place also has multiple VIP rooms with minimum charge of IDR250k - IDR350k...
Read moreThey've relocated to a new space, the current map pin is wrong but you can call them for directions to the new place (I have no idea why they don't fix this, it is something they should have done already).
The place is nice but empty. We came for a late lunch on Sunday. The prices are high, similar to other upper end Javanese restaurants in the area. However the food quality and especially the portion size is quite bad.
Some examples:
The only water they have is a large 730 ml bottle of Equil and they charge Rp 72,000 plus tip and tax for this. They have no other water options available so ee were shocked.
In ordered the grilled spicy chicken for Rp 72,000 but it was very small, came with white rice and a very side of veggies. The chicken was quite s and bony. I would have had to order 3 of those dishes...
Read more