I was first waiting at the shop today. There were 2 more people behind me, but I and they came at the same time. The lady server called the person behind me and handled her first to order. Then i was handled by a gentleman servant. Then i was about to pay after ordering, i haveto wait for the customer who by passed me who are about to pay at the same time with me. Although i was first , but had to wait for her. . She took a long time to pay. I was dissapointed with the lady servant. Because of her, i had to wait long.
I did complaint to the kind gentleman server and he immediately apoligize for his friend service.
The act of the lady servant to taje the 2nd customer maybe to avoid the que, but in fact because of her action, more que happens.. the customer took a...
Read moreI recently visited Paul Le Cafe with my family, where we indulged in a variety of dishes including Carbonara, Caesar Salad, Fish & Chips, and a delightful Green Tea Milkshake, among others. Overall, our experience was quite enjoyable. The service stood out for its excellence; the staff members were both humble and helpful, readily available to explain the menu and accommodate any special requests. Additionally, we were pleasantly surprised to receive a complimentary cake as a token of appreciation after meeting the minimum spend requirement. This gesture added a delightful touch to our...
Read moreHari Selasa, 18 Desember, sekitar jam 2 siang, saya dan teman memesan kopi di Paul Cilandak Town Square (CITOS). Namun, pengalaman saya kali ini cukup mengecewakan karena sikap dua karyawan yang melayani kami.
Saya memesan iced macchiato, dan sejak awal saya merasa ada yang aneh. Karyawan yang melayani saya (pria tinggi) tampak tertawa-tawa dengan temannya (pria pendek berkacamata) saat mendengar pesanan saya. Saya sempat bertanya, "Kalau mau manis gimana? Dikasih gula cair kan?" Tapi jawabannya tidak jelas dan terasa kurang sopan. Dia hanya bilang, “Gelasnya kecil, Bu,” sambil senyum-senyum ke temannya.
Tidak lama, pesanan saya diantar oleh karyawan yang pendek dan berkacamata. Dari caranya melayani, saya merasa mereka sengaja menunggu reaksi kaget saya saat melihat minuman yang dihidangkan adalah macchiato dalam cangkir kecil. Saya akui ini kesalahan saya yang tidak tahu kalau macchiato di Paul memang disajikan seperti itu. Tapi yang bikin tidak nyaman adalah sikap mereka yang seperti menjadikan kesalahan saya bahan candaan.
Karena merasa tidak nyaman, saya memanggil karyawan perempuan untuk memesan minuman lain sekaligus menceritakan kelakuan dua karyawan tadi. Namun, saat karyawan perempuan itu bertanya kepada mereka, jawaban yang diberikan terasa seperti mencoba menutupi atau berbohong.
Akhirnya, saya merekam situasi ini untuk dokumentasi kritik terhadap manajemen. Ketika kamera saya mengarah ke mereka, kedua karyawan tersebut langsung jongkok, entah apa alasannya.
Saya berharap manajemen Paul bisa lebih memperhatikan kualitas pelayanan. Sebagai pelanggan, saya hanya ingin dilayani dengan sopan dan profesional, tanpa merasa seperti bahan lelucon. Jika manajemen Paul ingin bukti terkait video oknum tersebut saya masih memilikinya,...
Read more