Warung Nasi Pecel Bu Tinuk, a popular establishment known for its extensive variety of dishes, offers a mixed dining experience that caters to budget-conscious diners. During my recent visit, I found both pros and cons to consider.
One of the standout features of this eatery is the sheer diversity of dishes available. The menu boasts an impressive range of options, making it an ideal place for those seeking variety in their meals. Whether you're a fan of traditional Indonesian fare or prefer more contemporary choices, there's likely something to suit your palate.
The affordability of the dishes is a significant advantage at Warung Nasi Pecel Bu Tinuk. The prices are quite reasonable, making it an attractive option for budget-conscious diners. You can enjoy a satisfying meal without straining your wallet.
On the downside, the taste of the dishes was, in my experience, rather ordinary. While the food was decent and well-prepared, it didn't leave a lasting impression in terms of flavor or uniqueness. It's a place where you can get a good meal at a low cost, but don't expect any culinary revelations.
The staff and owner were notably kind and attentive, enhancing the overall dining experience. Their friendly service and quick turnaround time ensure that you won't have to wait long to satisfy your hunger, even during peak hours.
One potential downside is that the popularity of Warung Nasi Pecel Bu Tinuk means it's often crowded. Finding a table might require some patience, and the noise level can be a bit high.
In conclusion, Warung Nasi Pecel Bu Tinuk is a budget-friendly option with a vast selection of dishes. While the taste may not be extraordinary, the variety, affordability, and quick service make it a convenient choice for a satisfying meal. Just be prepared for crowds and consider it more for a practical dining experience rather than a...
Β Β Β Read morePada suatu hari, kami terjebak di daerah Kuta dengan perut keroncongan, tepat pada saat jam makan siang.
Ada yang mengusulkan untuk mampir ke rumah makan ini.
Brand yang dibangun adalah Warung Pecel Bu Tinuk. Mungkin karena pecel menjadi sajian andalan di sini.
Petualangan perut diawali dengan perjuangan mencari lokasi. π
Lokasi Warung Pecel Bu Tinuk sangat strategis & tepat di tepi Jl Raya Tuban Kuta Bali.
Petunjuk papan namanya agak tinggi, tapi cukup mencolok sehingga mudah ditemukan.
Dari arah Jl Imam Bonjol, lurus sampai melewati Joger. Maju terus beberapa ratus meter.
Lokasi Warung Pecel Bu Tinuk ada di sebelah kiri jalan.
Perjuangan mencari lokasi sudah selesai. Eits... Belum bisa langsung senang. π
Perjuangan selanjutnya adalah mencari tempat parkir.
Sepeda motor mungkin masih bisa parkir di dekat Warung Pecel Bu Tinuk. Mobil agak sulit.
Warung Pecel Bu Tinuk sepertinya memang tidak mempunyai lahan khusus untuk parkir para pengunjungnya. Jadi pengunjung hanya pasrah menunggu diarahkan petugas parkir yang ada.
Sebenarnya di sekitar Warung Pecel Bu Tinuk ada komplek pertokoan, sayangnya lahan parkirnya sangat terbatas. Apalagi jika datang saat jam makan siang. Deretan mobil tampak antri menunggu dicarikan tempat parkir.
Perjuangan selanjutnya...
Penumpang mobil bisa turun di jalan di depan Warung Pecel Bu Tinuk. Jalan ini adalah jalan tembusan yang ramai dengan lalu lalang kendaraan. Diingatkan agar semua harus berhati-hati saat berjalan menuju ke warungnya.
Intinya, sabaaar ππ
Akhirnya bisa masuk ke warungnya juga...
Di dalam Warung Pecel Bu Tinuk terlihat ada beberapa pramusaji yang ramah & bersiaga membantu.
Meskipun sajian utamanya pecel, sangat mudah menemukan aneka masakan tradisional yang lain.
Silahkan mencari menu yang disukai. Mulai dari pecel, ayam kampung, ayam goreng, ayam bumbu, daging sapi, ikan goreng, tahu, tempe, sampai bothok dan aneka sayur sudah siap tersedia. Sambal jangan lupa. All ready to serve.
Nasi sudah diambilkan oleh pramusaji. Pengunjung tinggal menunjuk lauk & sayur apa yang diinginkan.
Setelah itu langsung ke kasir untuk pembayaran. Bayar dulu, baru boleh makan yaa... π
Di sekitar meja kasir tampak beberapa oleh-oleh khas Bali yang dijual.
Ada Pia Legong seharga 145 ribu. Di counter resmi harganya 100 ribu. Ada Pie Susu Asli Enaak harga 45 ribu. Di counter resmi harganya 30 ribu.
Buat yang malas antri panjang di counter resmi, harga yang lebih mahal tersebut pasti bisa dimaklumi. Daripada kaki pegel ngantri... π
Dari meja kasir, kami belok ke kanan mencari tempat duduk. Ruangan di dalam sangat luas.
Tinggal masuk terus. Bisa memilih mau duduk dengan meja kursi atau mau lesehan juga ada.
Suasana makan cukup nyaman. Meskipun tidak pakai AC, tapi cukup teduh dan tidak akan panas karena ada banyak tanaman.
Secara keseluruhan, ruangan di dalam Warung Pecel Bu Tinuk terlihat sangat bersih dan sederhana. Sangat serasi dengan konsep makanannya.
Jika Anda hendak memesan minuman, ada pramusaji yang akan siap melayani.
OK. Inilah saatnya sekarang kami makan dan membuktikan cita rasa masakan Warung Pecel Bu Tinuk yang terkenal.
Sebelum makan,minum sedikit dulu. Tanpa memperhatikan kami langsung minum es teh yang disajikan. Ternyata semua tawar. Padahal kami semua pesan es teh manis. π±
Ternyata, gulanya belum ada dan belum diantar. Ketika kemudian datang, dari 5 gelas es teh yang dipesan, disediakan hanya 1 gelas gula cair, yang cair banget. Hehe... π π
Begitu dituang ke 5 gelas es teh tawar sampai habis, lalu diminum, rasanya masih jauh dari manis. Wkwkwk π π
Memang nanti akan ditawarkan lagi bagi yang ingin menambah gula cair. Tapi datangnya lama dan tetap tidak manis. Menunggu lagi, tehnya sudah terlanjur habis. Wkwkwk π π
Yo wis lah Intinya, sabaaar...
Demikian juga dengan cita rasa masakannya. Biasa buanget... π π
Aniway, apa yang menjadi kebutuhan perut sudah terpenuhi. Soal lidah yang komplain, ya sudahlah... π
Intinya...
Β Β Β Read moreHands down, one of the BEST βnasi pecelβ I have had in my life. Far better than any of those βnasi pecelβ in Jakarta. The cooked vegetables were fresh, the peanut dressing sauce was thick and tantalising. You can buy extra peanut sauce if you want. Many places have this particular sauce which is the crucial ingredient in the dish, runny and bland.
Came here for take-away and I also bought some other side dishes including jackfruit curry which is known as βlodehβ in Indonesian. I noticed that the portion of jackfruit curry is a lot more than the other side dishes I got. I saw and heard another staff whispered to the staff that was packing the jackfruit curry to give me everything of what was left of the curry by the window display. I remembered thinking it was weird but thought nothing of it. That is, till I got home. Turned out, the jackfruit curry was off. It was completely inedible and I threw it in the bin. Shouldnβt have been served to customers in the first place. This is just terrible practise on the locals to sell their spolied food to customers instead of discarding them. The staff that did the whispering clearly knew what...
Β Β Β Read more