🍜🍽 Traditional Vibes Mie and Bakso Restaurant
If you're searching for a dining experience rich in heritage and charm, this place is a gem worth exploring. From the moment you step inside, you're greeted by the refined elegance of high-class (kromo) Javanese service, paired with the soothing backdrop of traditional music that sets the tone for a serene meal.
The highlight of the menu for me was their mie and bakso, both of which are masterfully crafted. The bumbu (seasoning) is a standout—deep, flavorful, and comforting. The real surprise came when I tried their mie kriuk, adding it to the broth was a revelation. It introduced a unique texture and flavor combination that felt like a brand-new culinary language.
I also tried their signature ice drink (I forgot its name, something along the lines of "harus dipesan" (a must-order)). While it’s an interesting addition to the menu, as someone who doesn’t enjoy overly sweet treats, it leaned too far into the sugary side...
Read moreYang perlu dicatat dari tempat makan ini ada 3 hal: pertama, Mie Ayam dan Bakso So'unnya. Yang kedua, tempatnya. Dan yang ketiga adalah para pegawainya.
Yang nomor satu tentu saja adalah Mie Ayam dan Bakso So'unnya (keduanya nomor satu!). Tapi karena saya penggemar mie, pada kesempatan ini saya akan ulas Mie Ayamnya dulu ya....
Ada 3 komponen utama pada hidangan ini yang patut jadi perhatian.
Yang pertama adalah mienya. Kelebihannya adalah teksturnya yang lembut, potongannya yang tipis panjang, rasa asli mienya yang bisa dikecap lidah, dan balutan tipis minyak sayur dan kaldu ayamnya yang tasty tapi ringan. Perpaduan keempat hal tersebut membuat mienya terasa mulus saat dikunyah, memanjakan bibir dan telinga ketika kita men-sluuuurpppp mienya dengan sumpit, dan mendarat di lidah pengecap dengan rasa mie yang gurih ringan tapi jelas ada (tidak seperti cinta gebetan kamu yang antara ada dan tiada, wkwkwk). Eh.
Yang kedua adalah toppingnya: Ayam berbumbu dan sawi rebus. Saat mengunyah dan mengecap ayam berbumbunya, lidah kita akan merasakan rempah-rempah yang cukup kuat tapi tidak over. Rasa jahe dan mericanya yang lumayan berani (dibanding topping mie ayam pada umumnya), bakal menyebarkan rasa hangat di mulut sekaligus tubuh. JIka memakannya saat udara dingin, akan membuat tubuh jadi hangat. Jika menikmatinya saat cuaca lumayan gerah, keringat bakal menyeruak dari pori-pori.
Kecap yang dipakaipun sangat oke rasanya: tidak terlalu manis, tidak terasa pahit (seperti kecap berharga murah), dan memberi warna cokelat terang yang menggiurkan. Sayur sawi rebusnya juga istimewa: tingkat kematangannya pas sehingga warnanya masih hijau segar tapi matang plus tidak pahit. Angkat jempol buat yang belanja ya... Jika memadukan ayam berbumbu dan sawi rebus dalam satu suapan, rasanya bener-bener wuihhhh.... Ini sawi rebus yang lezat tak terduga!!!
Yang ketiga adalah kuahnya. Rasanya begitu ringan dengan irisan daun bawang. Jika dicampurkan ke dalam mie, kuah yang ringan ini akan memberikan sensasi suara sluurrrppp di telinga dan memberi sensasi kepuasan tersendiri di lidah. Jika kita pesan di mangkuk terpisah, dan kita seruput setelah dua tiga suapan mie, kuah ini akan membilas setengah dari rasa gurih yang tertinggal di mulut. Dampaknya, kita jadi mau mienya lagi dan lagi dan lagi dan ...... aahhhh.
Mau lebih nendang lagi? Tambahkan sambal pedasnya. Jika kamu tidak begitu tahan pedas, hati-hati. Karena terbuat dari cabe segar pilihan yang sudah tua, pedasnya akan terasa sangat membakar. Seperti membakar hatimu karena ditolak oleh si dia. Wkwkwkwk. Peace, peace.....
Nah, perpaduan mie berbalut minyak sayur dan kaldu ayam, topping ayam berbumbu rempah plus sawi rebus, dan kuah ringan yang menyegarkan, membuat Mie Ayam yang satu ini sangat layak kamu coba. Cobalah untuk tidak menghabiskannya kalau bisa. Wkwkwk.
Salam...
Read moreGreat experience.
This Bakso place has high standar of cleanliness. All of their staff wears rope, hair net, gloves and mask, which is essential in this pandemic era.
Their main product, bakso (meatball) and mie ayam (chicken noodle) is excellent. Taste delicious and meaty. The portion looks small but amazingly I feel full after I finished my meal. Maybe because of their high quality food?
If you look for a Javanese cultural experience, you have to visit this place. By default, their staff will talk to you in Javanese languange, not the daily Javanese, but in Kromo Inggil (used for formal occasion, used to talk to elder.)
Bathroom exceptionaly clean, very rare in Surabaya. Parking spot is quite hard to get, especially in lunch hour.
Will I come back, for sure. Will I recommend this place, of...
Read more