Bingung, mau menyebut ini sebagai restoran atau warung kaki lima, karena meski suasana warung seperti kedai makan selumrahnya dan tidak begitu luas apalagi dihiasi ornamen cantik.
Tetapi tempat ini punya suasana ikonik dari para seniman jalanan yg sengaja dipanggil dan disediakan tempat khusus untuk menghibur pelanggan yg datang.
Genre lagu yg dimainkan, itu keroncong klasik. Teman-teman yg suka dan mau mengapresiasi bisa memberikan sedikit uang receh untuk para seniman ini.
Anggota dari seniman ini terlihat sudah sepuh. Ada bapak-bapak dan ibu-ibu, tapi untuk lagu yg dinyanyikan sangat mengikuti zaman. Jadi bukan lagu lawas era 1940-an yg mungkin bagi sebagian org punya kesan suran dan mistis (katanya).
Tempatnya memang tidak terlalu luas, tetapi terbilang luas untuk ukuran kedai makan. Ada 2 bagian yg terpisah, mungkin gabungan dari 2 toko yg dijadikan satu. Salah satunya jadi satu dg tempat pemesanan/meja kasir.
Meja yg disediakan meja panjang yang cukup untuk 4-8 orang dalam satu meja. Luas, besar, dan memanjang. Di setiap sisi temboknya juga terdapat kipas angin, jadi jangan takut gerah kalau duduk di mana pun.
Kalau mau tau menu yg disediakan bisa dilihat di dinding-dinding temboknya, atau di meja kasir yg bisa langsung tau harga per menu-nya, seringnya sih, air minum botolnya abis. Tapi buat menu lainnya pasti ada.
Untuk kamar mandi (KM) ada 2, campur tidak terpisah antara kamar mandi laki-laki dan perempuan. Kalau dilihat sepintas dari luar sempit sih ya. Mungkin, di dalamnya cuma ada WC jongkok, ember portable, dan gayung(?) Kurang tau juga karena tidak ke KM-nya.
Pelayanannya cepat. Meski tidak pakai sistem antrian. Tapi kalau pesan minuman langsung diantarkan 3 menit setelah dipesan. Lalu, makanan maksimal 10 menit setelah dipesan, sekalipun itu ramai, mereka tetap konsisten buat pelayanan ini.
Untuk teh hangat, masih dalam kondisi hangat, tidak terlalu panas tetapi cukup menghangatkan. Untuk es teh juga terbilang manis, meski dg gelas jumbo dan es batu yang cukup besar. Harga per gelasnya 7-8ribu tergantung yg es/hangat. Murah.
Sementara, untuk satu porsi Mie Ayam/Baksonya di harga 18-20ribu. Baksonya bukan yg terlalu kenyal dan alot digigit, dagingnya terasa. Untuk varian pentil keju juga, isian kejunya banyak, bukan yg seuplik.
Sementara, mie ayamnya tipe mie yg tebal, tidak terlalu pipih, tapi cukup tebal (ketebalannya sama spt mie udon). Toping ayamnya banyak. Untuk rasa semua...
Read moreIt is one of the most famous meatball in Surabaya. This is my first time eating here. The place was clean and spacy with many benches. Fast service and the staff was helpful. You may come before evening to avoid queue. The taste was good enough, you can choose many various of meatball. We ordered bakso halus, bakso kasar and bakso puyuh. It consists of 6 meatball mix variant. The texture of the meatball was chewy. Honestly I more prefer meatball with soft texture. The price was reasonable. We paid 40k for two bowls include two ice tea. If you are bakso-lover it's recommended to...
Read moreMakanan 3/5 Service 0/5 Suasana 5/5
Rangkuman: Tempatnya asik dan terkenal, sayangnya qc nya ga kejaga, apakah bisa diperbaiki? Bisa sekali, mulai dari makanan + harga yang bisa diatur ulang biar customer ngerasa "worth it" sampai evaluasi cara pelayan menghadapi customer, saya khawatir kalau seperti ini terus bisa jadi kemunduran, semoga bisa lebih baik ke depannya
Makanan: Bakso kasar (4 pcs + 1 gorengan + bihun/soun) Baksonya berasa, kuahnya bersih (ga yang asin doang), cuman ga yang "wah" banget gitu, sambelnya enak, problemnya di harga aja, perlu diingat, ga ada sama sekali harga makanan minuman atau pelengkap yang kita bisa liat, jadinya ya kejutan di akhir pas bayar, 18k buat bakso? Kalau baksonya gede dan full daging atau lebih banyak, saya fine, tapi kenyataannya enggak, es teh tawar 7k? Kerupuk 5k? Markupnya kurang justifikasi dengan kualiatas makanannya, atau kasarnya, jadi sekadar "jual nama", dan ini bisa fatal kalau ga dievaluasi
Service: Nol besar, dilayanin pelayan yang ga friendly sama sekali, bukan ke saya aja, ada customer lansia yang dilayanin pas ditanya ngejawab sambil buang muka (ini bikin ilfeel banget), nambah pesanan ga diterusin alhasil ga jadi nambah, pelayan itu customer facing, kalau memang capek/ga mood/ ada masalah pribadi, minta istirahat aja dulu, atau lebih baik bantu kitchen, ga perlu ketemu customer, malah ngejatuhin nama restoran jadinya
Atmosphere: Tempatnya keren, walau keliatan tua, tetap bersih dan terawat, ada live music juga, jawa tengah banget, 11/12 sama pengalaman makan di yogya,...
Read more