HTML SitemapExplore
logo
Find Things to DoFind The Best Restaurants

Museum Kailasa — Attraction in Central Java

Name
Museum Kailasa
Description
Nearby attractions
Gatotkaca Temple
QWR4+G99, Karangsari, Dieng Kulon, Banjarnegara, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Arjuna Temple
Karangsari, Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Central Java 53456, Indonesia
Candi Setyaki
QWW4+346, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Candi Sembadra
QWV4+RQ6, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Candi Puntadewa
QWV4+VQ2, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Semar Temple
QWV4+XPW, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Dieng Plateau
Bakal Buntu, Bakal, Batur, Banjarnegara, Central Java, Indonesia
Bima Temple
Jl. Dieng No.37, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Nearby restaurants
KEDAI ONGKLOK DIENG 2
Jl. Dieng Km 0 RT 01 RW 02 , Ruko No. 02, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Surya Yudha Rest Area (SYRA)
QWP5+VM6, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Rumah Makan Boemi Dieng
QWQ6+VQ8, Jl. Telaga Warna, Dieng, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354, Indonesia
Rumah Makan Forever 2 Dieng
QWP5+WP3, Jl. Arjuna Selatan, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Warung Mbok Suli Dieng
QWQ6+PXP, Jl. Telaga Warna, Dieng, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354, Indonesia
Syailendra Resto & Coffee
QWP7+PCV, Dieng, Kec. Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah 56354, Indonesia
Nearby hotels
Awana Farmhouse Dieng
Jl. Arjuna Barat, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Sunflower Vila Private Pool
QWR3+XXX, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
kizuna villa dieng
RW02, Jl Candi Arjuna Barat, RT.01/RW.02, Dieng Kulon, Banjarnegara, Central Java 53456, Indonesia
Tani Jiwo Hostel
Jl. Dieng No.31, RT.03/RW.03, Pauan, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Calla Homestay Dieng
Karangsari RT 002 RW 004, Dieng Kulon, Kabupaten, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Bosco Dieng Villa
Lantana Homestay Grup, RT.01/RW.04, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Charaka Residence Dieng
Jl. Dieng No.13, Krajan, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Godieng Cabin
Jl. Arjuna Barat, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Sunflower Cabin Dieng
QWQ5+HRJ, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Green Savanah
Jl. Dieng, Krajan, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
Related posts
Keywords
Museum Kailasa tourism.Museum Kailasa hotels.Museum Kailasa bed and breakfast. flights to Museum Kailasa.Museum Kailasa attractions.Museum Kailasa restaurants.Museum Kailasa travel.Museum Kailasa travel guide.Museum Kailasa travel blog.Museum Kailasa pictures.Museum Kailasa photos.Museum Kailasa travel tips.Museum Kailasa maps.Museum Kailasa things to do.
Museum Kailasa things to do, attractions, restaurants, events info and trip planning
Museum Kailasa
IndonesiaCentral JavaMuseum Kailasa

Basic Info

Museum Kailasa

QWR4+J4H, Karangsari, Dieng Kulon, Kec. Batur, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah 53456, Indonesia
4.5(1.0K)
Open until 4:00 PM
Save
spot

Ratings & Description

Info

Cultural
Accessibility
attractions: Gatotkaca Temple, Arjuna Temple, Candi Setyaki, Candi Sembadra, Candi Puntadewa, Semar Temple, Dieng Plateau, Bima Temple, restaurants: KEDAI ONGKLOK DIENG 2, Surya Yudha Rest Area (SYRA), Rumah Makan Boemi Dieng, Rumah Makan Forever 2 Dieng, Warung Mbok Suli Dieng, Syailendra Resto & Coffee
logoLearn more insights from Wanderboat AI.
Open hoursSee all hours
Sat4:30 AM - 4 PMOpen

Plan your stay

hotel
Pet-friendly Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Affordable Hotels in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.
hotel
Trending Stays Worth the Hype in Central Java
Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Reviews

Nearby attractions of Museum Kailasa

Gatotkaca Temple

Arjuna Temple

Candi Setyaki

Candi Sembadra

Candi Puntadewa

Semar Temple

Dieng Plateau

Bima Temple

Gatotkaca Temple

Gatotkaca Temple

4.5

(527)

Open until 12:00 AM
Click for details
Arjuna Temple

Arjuna Temple

4.6

(6.4K)

Open 24 hours
Click for details
Candi Setyaki

Candi Setyaki

4.6

(58)

Open until 5:00 PM
Click for details
Candi Sembadra

Candi Sembadra

4.6

(25)

Open until 5:00 AM
Click for details

Nearby restaurants of Museum Kailasa

KEDAI ONGKLOK DIENG 2

Surya Yudha Rest Area (SYRA)

Rumah Makan Boemi Dieng

Rumah Makan Forever 2 Dieng

Warung Mbok Suli Dieng

Syailendra Resto & Coffee

KEDAI ONGKLOK DIENG 2

KEDAI ONGKLOK DIENG 2

4.3

(842)

Click for details
Surya Yudha Rest Area (SYRA)

Surya Yudha Rest Area (SYRA)

4.4

(140)

Click for details
Rumah Makan Boemi Dieng

Rumah Makan Boemi Dieng

4.1

(537)

Click for details
Rumah Makan Forever 2 Dieng

Rumah Makan Forever 2 Dieng

4.2

(34)

Click for details
Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Wanderboat LogoWanderboat

Your everyday Al companion for getaway ideas

CompanyAbout Us
InformationAI Trip PlannerSitemap
SocialXInstagramTiktokLinkedin
LegalTerms of ServicePrivacy Policy

Get the app

© 2025 Wanderboat. All rights reserved.
logo

Reviews of Museum Kailasa

4.5
(1,032)
avatar
5.0
1y

Oke masih dalam rangka paket Private Tour Joglowisata trip to Dieng (2 hari 1 malam) pada tanggal 5-6 November 2023, dengan berjalan kaki tidak jauh dari Kompleks Candi Arjuna maka kami bertiga tiba pada destinasi kedua yakni Museum Kailasa. Saya beberapa hari sebelum menuju destinasi ini telah menggali informasi terlebih dahulu dari beberapa literatur dan video YouTube Asisi Channel agar lebih mendalami sejarah dari objek yang akan kami kunjungi ini. Sebenarnya kata "Dieng" merupakan gubahan dari bahasa sanskerta yang merujuk pada wilayah suci "Pegunungan Dahiyang". Mengenai penamaan museum apabila dihubungkan dengan pemaknaan secara terminilogis, maka kata "Kailasa" yang berarti tempat tinggal dari Dewa Syiwa, dalam berbagai wiracarita purana dan kepercayaan Hindu, Dewa Syiwa dipercaya tinggal di puncak gunung tersuci, wilayah tempat tinggalnya inilah yang dinamakan sebagai "Kailas". Apabila mengacu pada penuturan Asisi Channel penamaan Kailasa didasari dengan banyaknya penemuan arca dan peninggalan sejarah lainnya di sekitar wilayah Dieng yang memang bercorak Hindu Syiwa, salah satu aliran Hindu yang membaktikan diri secara penuh pada Dewa Syiwa beserta Shakti dan Murid²nya. Saya sendiri menyaksikan koleksi dalam museum ini memang benar-benar bercorak Hindu Syiwa, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya patung² Syiwa Mahaguru, Syiwa Tandava, Syiwa Nataraja. Beberapa dokumentasi yang saya sertakan juga terlihat ada patung Lembu Nandini, juga arca "Durga Mahisasuramardhini" yang menggambarkan Dewi Durga sebagai shakti dari Dewa Syiwa yang sedang mencabut Asyura yang menyamar sebagai Lembu. Museum Kailasa ini akan terasa sangat menarik, terutama bagi para pengunjung yang memiliki minat terhadap sejarah, seni, dan budaya Hindu kuno di Nusantara. Museum ini menghadirkan puluhan bahkan ratusan koleksi yang kaya akan artefak bersejarah, termasuk ukiran batu yang indah, arca-arca Kasyaiwan yang mengesankan, dan artefak lainnya yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Hindu di Dieng pada masa lampau. Pengunjung juga dapat mengeksplorasi koleksi museum ini sembari mendalami perkembangan kebudayaan dan peradaban Hindu di wilayah Dieng. Akhir kata Museum Kailasa tidak hanya merupakan tempat untuk belajar, tetapi juga untuk menghargai kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan memahami pentingnya pelestarian warisan sejarah untuk generasi mendatang. Dengan panduan yang informatif dan suasana yang tenang, Museum Kailasa membuktikan diri mampu menjadi destinasi yang sangat saya rekomendasikan sebagai wisata edukasi sejarah bagi para pelajar, sejarawan, dan wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah panjang peradaban Nusantara. Singkatnya anda semua wajib mengunjungi museum ini jika ke Dieng, jangan hanya wisata tok!!! (Lihatlah dokumentasi yang saya sertakan, sangat menarik lhoo). For all penilaian 9.5/10 utnuk keseluruhan aspek Museum...

Catatan: Tiket masuk museum ini sangat murah meriah, kalau tidak salah hanya 5ribuan saja, dengan tiket yang murah anda akan mendapatkan pembelajaran yang sangat mahal...

   Read more
avatar
5.0
3y

Nama Kailasa berasal dari nama salah satu gunung tempat tinggal Dewa Syiwa. Nama ini disandangkan pada bangunan museum ini karena kepurbakalaan Dieng sangat identik dengan pemujaan terhadap Dewa Syiwa yang dapat diketahui dari peninggalan percandian maupun prasasti. Bangunan museum yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, mushola, café, gazebo, dan tempat parkir. Museum Kailasa diresmikan pada tanggal 28 Juli 2008 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Ir Jero Wacik.

Lokasi bangunan museum Kailasa terletak dibawah bukit pangonan yang menurut penuturan warga sering ditemukan berbagai peninggalan sejarah atau tepatnya di seberang Candi GATOTKACA ,  secara administratif masuk wilayah desa DIENG KULON, Kecamatan BATUR KAB . BANJARNEGARA .

Bangunan museum kailasa terdiri dari 4 bangunan utama yaitu tempat untuk menyimpan benda-benda cagar budaya, tempat untuk ruang informasi /artefak tentang Dieng dan pemutaran film tentang Dieng, bangunan toilet dan  mushola dan bangunan untuk tempat pertunjukan dan pertemuan besar, sedangkan bangunan lain berupa gazebo – gazebo kecil di bagian atas yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat dan menyaksikan pemandangan desa Dieng dan komplek candi arjuna.

Museum ini dijaga cukup ketat oleh petugas yang selalu berganti-ganti shif mengingat didalam museum ini terdapat benda-benda yang tak ternilai harganya, benda-benda peninggalan sejarah hindu jawa kuno dari abad ke 7- 8 Masehi, bahkan ada ruang khusus untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah yang tidak sembarang orang dapat mengunjunginya, salah satu benda yang paling unik dan tidak ditemukan dibagian Indonesia manapun adalah ARCA KUDU , arca ini berbentuk kepala manusia dengan ornament sederhana dan ditemukan dibeberapa candi di India. CATATAN Pengelola musiaum harus lebih kreatif untuk menarik pengunjung dari...

   Read more
avatar
5.0
6y

Selain Dieng Plateau Theater, inilah tempat yang harus dikunjungi sebelum mengeksplorasi kawasan Dataran Tinggi Dieng. Museum Kailasa yang terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, menyimpan berbagai hal yang berkaitan dengan Dieng. Mulai dari sejarah, catatan kehidupan masyarakat, kebudayaan, sistem kepercayaan, flora dan fauna.

Museum Kailasa yang berdiri di atas lahan seluas 560 meter persegi terdiri dari dua bangunan. Bangunan yang ada di sisi depan merupakan bangunan yang pertama dibuat. Bangunan ini didirikan pada tahun 1984. Di dalam bangunan ini, disimpan berbagai benda yang berhubungan dengan candi yang ada di Dataran Tinggi Dieng.

Masuk ke dalam bangunan ini, pengunjung akan menemukan berbagai arca, mala, makara, kemuncak atau atap candi, lingga dan yoning, tungku untuk menaruh sesaji, nandi atau tunggangan Dewa Syiwa dan Dewi Durga yang bertubuh singa dan berkepala sapi, mahakala, batu penutup, kinara kinari (mahluk khayangan), dan siva trisirah atau Dewa Syiwa yang memiliki tiga wajah.

Semua benda yang disimpan di bangunan pertama merupakan bagian dari candi-candi yang ada di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Benda-benda tersebut disimpan di museum ini demi alasan keamanan atau tidak ditemukan posisinya dalam sebuah bangunan candi.

Sementara, bangunan kedua diresmikan pada tanggal 28 Juli 2008 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu, Jero Wacik. Di ruangan ini, tersimpan koleksi yang lebih beragam.

Pengunjung dapat mengetahui sejarah terbentuknya Dataran Tinggi Dieng setelah letusan Gunung Prahu Tua, sumber batu andesit (batu yang digunakan dalam pembuatan candi) yang ada di Dataran Tinggi Dieng, serta sistem kepercayaan masyarakat Dieng.

Di bangunan ini juga disajikan informasi mengenai keragaman kesenian dan kebudayaan yang tumbuh di masyarakat Dieng, dan perihal anak...

   Read more
Page 1 of 7
Previous
Next

Posts

Owner Pustaka DruzhbaOwner Pustaka Druzhba
Oke masih dalam rangka paket Private Tour Joglowisata trip to Dieng (2 hari 1 malam) pada tanggal 5-6 November 2023, dengan berjalan kaki tidak jauh dari Kompleks Candi Arjuna maka kami bertiga tiba pada destinasi kedua yakni Museum Kailasa. Saya beberapa hari sebelum menuju destinasi ini telah menggali informasi terlebih dahulu dari beberapa literatur dan video YouTube Asisi Channel agar lebih mendalami sejarah dari objek yang akan kami kunjungi ini. Sebenarnya kata "Dieng" merupakan gubahan dari bahasa sanskerta yang merujuk pada wilayah suci "Pegunungan Dahiyang". Mengenai penamaan museum apabila dihubungkan dengan pemaknaan secara terminilogis, maka kata "Kailasa" yang berarti tempat tinggal dari Dewa Syiwa, dalam berbagai wiracarita purana dan kepercayaan Hindu, Dewa Syiwa dipercaya tinggal di puncak gunung tersuci, wilayah tempat tinggalnya inilah yang dinamakan sebagai "Kailas". Apabila mengacu pada penuturan Asisi Channel penamaan Kailasa didasari dengan banyaknya penemuan arca dan peninggalan sejarah lainnya di sekitar wilayah Dieng yang memang bercorak Hindu Syiwa, salah satu aliran Hindu yang membaktikan diri secara penuh pada Dewa Syiwa beserta Shakti dan Murid²nya. Saya sendiri menyaksikan koleksi dalam museum ini memang benar-benar bercorak Hindu Syiwa, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya patung² Syiwa Mahaguru, Syiwa Tandava, Syiwa Nataraja. Beberapa dokumentasi yang saya sertakan juga terlihat ada patung Lembu Nandini, juga arca "Durga Mahisasuramardhini" yang menggambarkan Dewi Durga sebagai shakti dari Dewa Syiwa yang sedang mencabut Asyura yang menyamar sebagai Lembu. Museum Kailasa ini akan terasa sangat menarik, terutama bagi para pengunjung yang memiliki minat terhadap sejarah, seni, dan budaya Hindu kuno di Nusantara. Museum ini menghadirkan puluhan bahkan ratusan koleksi yang kaya akan artefak bersejarah, termasuk ukiran batu yang indah, arca-arca Kasyaiwan yang mengesankan, dan artefak lainnya yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Hindu di Dieng pada masa lampau. Pengunjung juga dapat mengeksplorasi koleksi museum ini sembari mendalami perkembangan kebudayaan dan peradaban Hindu di wilayah Dieng. Akhir kata Museum Kailasa tidak hanya merupakan tempat untuk belajar, tetapi juga untuk menghargai kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan memahami pentingnya pelestarian warisan sejarah untuk generasi mendatang. Dengan panduan yang informatif dan suasana yang tenang, Museum Kailasa membuktikan diri mampu menjadi destinasi yang sangat saya rekomendasikan sebagai wisata edukasi sejarah bagi para pelajar, sejarawan, dan wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah panjang peradaban Nusantara. Singkatnya anda semua wajib mengunjungi museum ini jika ke Dieng, jangan hanya wisata tok!!! (Lihatlah dokumentasi yang saya sertakan, sangat menarik lhoo). For all penilaian 9.5/10 utnuk keseluruhan aspek Museum... Catatan: Tiket masuk museum ini sangat murah meriah, kalau tidak salah hanya 5ribuan saja, dengan tiket yang murah anda akan mendapatkan pembelajaran yang sangat mahal harganya 🤝🏻
soe lasnosoe lasno
Nama Kailasa berasal dari nama salah satu gunung tempat tinggal Dewa Syiwa. Nama ini disandangkan pada bangunan museum ini karena kepurbakalaan Dieng sangat identik dengan pemujaan terhadap Dewa Syiwa yang dapat diketahui dari peninggalan percandian maupun prasasti. Bangunan museum yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, mushola, café, gazebo, dan tempat parkir. Museum Kailasa diresmikan pada tanggal 28 Juli 2008 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Ir Jero Wacik. Lokasi bangunan museum Kailasa terletak dibawah bukit pangonan yang menurut penuturan warga sering ditemukan berbagai peninggalan sejarah atau tepatnya di seberang Candi GATOTKACA ,  secara administratif masuk wilayah desa DIENG KULON, Kecamatan BATUR KAB . BANJARNEGARA . Bangunan museum kailasa terdiri dari 4 bangunan utama yaitu tempat untuk menyimpan benda-benda cagar budaya, tempat untuk ruang informasi /artefak tentang Dieng dan pemutaran film tentang Dieng, bangunan toilet dan  mushola dan bangunan untuk tempat pertunjukan dan pertemuan besar, sedangkan bangunan lain berupa gazebo – gazebo kecil di bagian atas yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat dan menyaksikan pemandangan desa Dieng dan komplek candi arjuna. Museum ini dijaga cukup ketat oleh petugas yang selalu berganti-ganti shif mengingat didalam museum ini terdapat benda-benda yang tak ternilai harganya, benda-benda peninggalan sejarah hindu jawa kuno dari abad ke 7- 8 Masehi, bahkan ada ruang khusus untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah yang tidak sembarang orang dapat mengunjunginya, salah satu benda yang paling unik dan tidak ditemukan dibagian Indonesia manapun adalah ARCA KUDU , arca ini berbentuk kepala manusia dengan ornament sederhana dan ditemukan dibeberapa candi di India. CATATAN Pengelola musiaum harus lebih kreatif untuk menarik pengunjung dari kalangan milenial..
Tharanga NanayakkaraTharanga Nanayakkara
Small scale museum. Has to buy a Ticket for IDR 5000 per person. Has two halls to visit. All information shared only in local language. Has to put an effort to translate and understand. If you don’t translate and read the information boards can cover the entire museum within 30 minutes. Very pathetic washroom facilities for a very famous tourist attraction (please see the picture of the male toilet- no seat for the commode, no bidet shower, cistern not working, no soap, no hand wash place).
See more posts
See more posts
hotel
Find your stay

Pet-friendly Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Oke masih dalam rangka paket Private Tour Joglowisata trip to Dieng (2 hari 1 malam) pada tanggal 5-6 November 2023, dengan berjalan kaki tidak jauh dari Kompleks Candi Arjuna maka kami bertiga tiba pada destinasi kedua yakni Museum Kailasa. Saya beberapa hari sebelum menuju destinasi ini telah menggali informasi terlebih dahulu dari beberapa literatur dan video YouTube Asisi Channel agar lebih mendalami sejarah dari objek yang akan kami kunjungi ini. Sebenarnya kata "Dieng" merupakan gubahan dari bahasa sanskerta yang merujuk pada wilayah suci "Pegunungan Dahiyang". Mengenai penamaan museum apabila dihubungkan dengan pemaknaan secara terminilogis, maka kata "Kailasa" yang berarti tempat tinggal dari Dewa Syiwa, dalam berbagai wiracarita purana dan kepercayaan Hindu, Dewa Syiwa dipercaya tinggal di puncak gunung tersuci, wilayah tempat tinggalnya inilah yang dinamakan sebagai "Kailas". Apabila mengacu pada penuturan Asisi Channel penamaan Kailasa didasari dengan banyaknya penemuan arca dan peninggalan sejarah lainnya di sekitar wilayah Dieng yang memang bercorak Hindu Syiwa, salah satu aliran Hindu yang membaktikan diri secara penuh pada Dewa Syiwa beserta Shakti dan Murid²nya. Saya sendiri menyaksikan koleksi dalam museum ini memang benar-benar bercorak Hindu Syiwa, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya patung² Syiwa Mahaguru, Syiwa Tandava, Syiwa Nataraja. Beberapa dokumentasi yang saya sertakan juga terlihat ada patung Lembu Nandini, juga arca "Durga Mahisasuramardhini" yang menggambarkan Dewi Durga sebagai shakti dari Dewa Syiwa yang sedang mencabut Asyura yang menyamar sebagai Lembu. Museum Kailasa ini akan terasa sangat menarik, terutama bagi para pengunjung yang memiliki minat terhadap sejarah, seni, dan budaya Hindu kuno di Nusantara. Museum ini menghadirkan puluhan bahkan ratusan koleksi yang kaya akan artefak bersejarah, termasuk ukiran batu yang indah, arca-arca Kasyaiwan yang mengesankan, dan artefak lainnya yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Hindu di Dieng pada masa lampau. Pengunjung juga dapat mengeksplorasi koleksi museum ini sembari mendalami perkembangan kebudayaan dan peradaban Hindu di wilayah Dieng. Akhir kata Museum Kailasa tidak hanya merupakan tempat untuk belajar, tetapi juga untuk menghargai kekayaan budaya Indonesia yang beragam dan memahami pentingnya pelestarian warisan sejarah untuk generasi mendatang. Dengan panduan yang informatif dan suasana yang tenang, Museum Kailasa membuktikan diri mampu menjadi destinasi yang sangat saya rekomendasikan sebagai wisata edukasi sejarah bagi para pelajar, sejarawan, dan wisatawan yang ingin menjelajahi sejarah panjang peradaban Nusantara. Singkatnya anda semua wajib mengunjungi museum ini jika ke Dieng, jangan hanya wisata tok!!! (Lihatlah dokumentasi yang saya sertakan, sangat menarik lhoo). For all penilaian 9.5/10 utnuk keseluruhan aspek Museum... Catatan: Tiket masuk museum ini sangat murah meriah, kalau tidak salah hanya 5ribuan saja, dengan tiket yang murah anda akan mendapatkan pembelajaran yang sangat mahal harganya 🤝🏻
Owner Pustaka Druzhba

Owner Pustaka Druzhba

hotel
Find your stay

Affordable Hotels in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Get the Appoverlay
Get the AppOne tap to find yournext favorite spots!
Nama Kailasa berasal dari nama salah satu gunung tempat tinggal Dewa Syiwa. Nama ini disandangkan pada bangunan museum ini karena kepurbakalaan Dieng sangat identik dengan pemujaan terhadap Dewa Syiwa yang dapat diketahui dari peninggalan percandian maupun prasasti. Bangunan museum yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti toilet, mushola, café, gazebo, dan tempat parkir. Museum Kailasa diresmikan pada tanggal 28 Juli 2008 oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Ir Jero Wacik. Lokasi bangunan museum Kailasa terletak dibawah bukit pangonan yang menurut penuturan warga sering ditemukan berbagai peninggalan sejarah atau tepatnya di seberang Candi GATOTKACA ,  secara administratif masuk wilayah desa DIENG KULON, Kecamatan BATUR KAB . BANJARNEGARA . Bangunan museum kailasa terdiri dari 4 bangunan utama yaitu tempat untuk menyimpan benda-benda cagar budaya, tempat untuk ruang informasi /artefak tentang Dieng dan pemutaran film tentang Dieng, bangunan toilet dan  mushola dan bangunan untuk tempat pertunjukan dan pertemuan besar, sedangkan bangunan lain berupa gazebo – gazebo kecil di bagian atas yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat dan menyaksikan pemandangan desa Dieng dan komplek candi arjuna. Museum ini dijaga cukup ketat oleh petugas yang selalu berganti-ganti shif mengingat didalam museum ini terdapat benda-benda yang tak ternilai harganya, benda-benda peninggalan sejarah hindu jawa kuno dari abad ke 7- 8 Masehi, bahkan ada ruang khusus untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah yang tidak sembarang orang dapat mengunjunginya, salah satu benda yang paling unik dan tidak ditemukan dibagian Indonesia manapun adalah ARCA KUDU , arca ini berbentuk kepala manusia dengan ornament sederhana dan ditemukan dibeberapa candi di India. CATATAN Pengelola musiaum harus lebih kreatif untuk menarik pengunjung dari kalangan milenial..
soe lasno

soe lasno

hotel
Find your stay

The Coolest Hotels You Haven't Heard Of (Yet)

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

hotel
Find your stay

Trending Stays Worth the Hype in Central Java

Find a cozy hotel nearby and make it a full experience.

Small scale museum. Has to buy a Ticket for IDR 5000 per person. Has two halls to visit. All information shared only in local language. Has to put an effort to translate and understand. If you don’t translate and read the information boards can cover the entire museum within 30 minutes. Very pathetic washroom facilities for a very famous tourist attraction (please see the picture of the male toilet- no seat for the commode, no bidet shower, cistern not working, no soap, no hand wash place).
Tharanga Nanayakkara

Tharanga Nanayakkara

See more posts
See more posts