Yogyakarta, kota yang telah berdiri sejak ratusan tahun silam ini, tentunya memiliki beragam bangunan klasik, khususnya di sekitar Keraton. Komplek bangunan sakral yang telah mengalami banyak perubahan sejak awal didirikan ini dikelilingi oleh banyak bangunan yang tak kalah kunonya. Salah satu bangunan bersejarah yang masih terjaga arsitekturnya hingga sekarang adalah Plengkung Gading, pintu gerbang menuju Keraton dari sisi selatan.Plengkung Gading sebenarnya merupakan bangunan yang masih menjadi bagian dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Plengkung berarti gapura pintu, dan biasanya berbentuk melengkung pada bagian atap. Pada masa Kesultanan, plengkung menjadi gerbang utama akses keluar masuk Keraton. Selain Plengkung Gading, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat juga memiliki empat gerbang lain, yaitu Plengkung Taruno Siro atau Wijilan di utara, Plengkung Madyasuro di timur, Plengkung Jaga Suro di barat, dan Plengkung Jagabaya di sisi barat daya.
Plengkung Gading, yang awalnya bernama Plengkung Nirbaya, berada di sisi selatan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Hingga kini, tinggal Plengkung Wijilan dan Plengkung Gading yang masih terjaga dalam bentuk awalnya meskipun telah mengalami renovasi. Bentuk Plengkung Gading secara umum seperti benteng memanjang, dengan dua tangga untuk mencapai bagian atas plengkung yang bisa diakses dari sisi utara bangunan. Dibanding plengkung-plengkung yang lain, Plengkung Gading memiliki ukuran yang paling besar. Tak hanya ukurannya, hiasan lima lengkungan di atasnya dan satu lengkung lagi di puncak menjadikan Plengkung Gading pintu gerbang Keraton dengan arsitektur...
Read moreKetika siang hari pada terowongan Plengkung Gading ini cukup padat dengan lalu lalang kendaraan karena kedua sisinya perempatan dan lampu merah. Jadi jika ingin ke sini saran saya datang saat pagi hari.
Plengkung Gading sendiri memiliki nama lain Gerbang Nirbaya. Plengkung Gading merupakan satu dari 5 total Gerbang jalan masuk menuju kraton. Kelima Gerbang tersebut adalah Gerbang Nirbaya, Gerbang Jagabaya, Gerbang Jagasura, Gerbang Tarunasura dan Gerbang Madyasura. Selama seorang sultan masih hidup, ia tidak diperkenankan melewati terowongan Plengkung Gading sebab terowongan tersebut hanya boleh dilaluinya bila sang sultan wafat, yang kemudian jenazahnya akan dibawa menuju Makam Imogiri.
Raja yang sudah wafat melewati Gerbang Nirbaya menuju Makam Imogiri mempunyai Filosofi bawasannya Raja telah melepas segala urusan duniawi dan kemegahan, dan kembali pada kesederhanaan dan kebersihan. Sehingga perjalanan di alam kubur hingga perjalanan menuju surga tidak terhalangi marabahaya apapun yang berasal dari dunia dan hanya Tuhan yang menjadi satu-satunya tujuan. Sebaliknya, rakyat jelata selama hidup diharapkan selamat dari segala marabahaya. Harapan itu dilambangkan dengan rakyat yang bebas melewati Plengkung Gading ketika masih hidup. Namun, hal ini berbeda ketika mereka telah meninggal. Jenazah rakyat biasa tidak boleh melewati terowongan Plengkung Gading ketika hendak dimakamkan. Hal ini karena kurang etis rasanya bila rakyat biasa ada di jalur yang sama dengan jalur pemakaman raja.
(Disadur dari tulisan Han Prasetya Adhi & berbagai sumber...
Read morePlengkung atau gapura pintu merupakan satu bagian dari istana Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Pada zaman dahulu, plengkung merupakan gerbang utama sebelum memasuki dan keluar dari keraton. Bangunan ini memiliki lima gerbang utama, yakni : Plengkung Taruno siro di sisi utara, plengkung Madyasuro di sisi timur, plengkung Jagabaya di sisi barat daya, plengkung Jaga suro di sisi barat kesultanan kraton Yogya, dan plengkung Nirbaya/ Gading terletak di sisi selatan.
Plengkung Nirbaya atau plengkung Gading ini terletak di sebelah selatan. Terletak sekitar 300 meter dari alun-alun kidul/ selatan Kota Yogyakarta. Plengkung Gading ini merupakan satu-satunya pintu keluar raja yang mangkat atau wafat untuk selanjutnya disemayamkan di Makam Raja-Raja Imogiri. Konon, selama Sultan masih gersang di dunia, beliau tidak diperkenankan melewati plengkung Nirbaya/ Gading ini.
Plengkung Gading merupakan gerbang masuk menuju area keraton Yogyakarta dari sebelah selatan dan dibuka untuk umum. Bangunannya sarat akan nilai sejarah. Bagi kalian yang sedang berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mampir ke Plekung Gading.
Di sebelah utara, kita bisa menikmati arsitektur plengkung yang penuh pesona. Apalagi bagi mereka yang gemar berfoto ria, cocok banget dijadikan referensi tempat untuk mengambil foto. Terutama pada malam hari, kita akan dibawa ke suasana...
Read more