Sejarah dan Daya Tarik Wisata Taman Lansia Dua Danau Cantik dan Pasar Kaget di Akhir Pekan Lokasi Wisata Taman Lansia Harga Tiket dan Jam Buka Taman Lansia Ada banyak sekali destinasi wisata di Bandung. Jika ingin piknik bersama keluarga, Moms bisa mengunjungi Taman Lansia.
Taman ini menjadi tempat favorit warga sekitar untuk sekadar menghirup udara segar.
Bagi Moms yang bosan dengan hingar-bingar Kota Bandung berkunjung ke taman ini bisa jadi solusi.
Meski namanya Taman Lansia, bukan berarti tempat ini khusus untuk lansia atau orang lanjut usia ya.
Nama ini dipilih lantaran Taman Lansia termasuk destinasi wisata paling tua di Kota Bandung, dan sudah ada sejak tahun 1885.
Banyak pengunjung dari berbagai kalangan usia suka datang ke sini. Baik bersama keluarga, teman, atau pasangan.
Ada juga yang datang ke sini untuk berolahraga, seperti jogging atau bersepeda di sekitar taman.
Salah satu hal yang jadi daya tarik dari Taman Lansia adalah suasananya yang asri dan sejuk. Terlihat dari banyaknya pepohonan hijau yang rindang.
Beberapa di antaranya sudah berusia puluhan tahun, tapi masih berdiri kokoh melindungi kawasan sekitarnya dari polusi udara.
Selain itu, ada juga banyak tanaman hias yang dibentuk sedemikian rupa.
Hal ini menambah kesan cantik, terlebih ketika bunganya berjatuhan ke tanah.
Baca Juga: Taman Potret, Taman Tematik di Kota Tangerang yang Instagramable
Secara keseluruhan, desain Taman Lansia Bandung tidak jauh berbeda dengan taman pada umumnya.
Di sekitar pepohonan yang rindang, ada jalan setapak dari paving block untuk pengunjung berjalan-jalan santai.
Di beberapa titik juga terdapat bangku untuk pengunjung duduk bersantai.
Selain suasana asri dari pepohonan, di sini juga ada wahana playground lho. Cocok untuk dikunjungi bersama anak dan keluarga.
Ada aneka permainan untuk anak-anak, seperti ayunan dan perosotan.
Selain itu, ada juga patung dinosaurus raksasa di salah satu sudut, yang sering dijadikan sebagai spot berfoto oleh pengunjung.
Meski namanya “taman”, di Taman Lansia bukan hanya ada pepohonan saja kok, Moms.
Moms juga bisa menjumpai dua danau yang menyuguhkan pemandangan cantik dan memesona.
Walaupun konsep atau bentuknya dibuat serupa, ukuran dan kedalaman kedua danau ini berbeda, lho.
Melansir dari Tour Bandung danau yang pertama memiliki luas sekitar 1.300 meter persegi dengan kedalaman mencapai 4 meter.
Sementara danau yang kedua lebih kecil, yaitu hanya 700 meter persegi dengan kedalaman sekitar 3 meter.
Bagi pengunjung Taman Lansia yang ingin menikmati keindahan dua danau ini, pengelola menyediakan jembatan yang menghubungkan keduanya.
Dengan begitu, pengunjung dapat berpindah dari satu danau ke danau lainnya dengan mudah.
Taman Lansia terletak di lokasi yang cukup strategis, yaitu di dekat pusat Kota Bandung.
Alamat tepatnya berada di Jalan Cisangkuy, Citarum, Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat.
Bahkan, jarak dari pusat Bandung hanya 2 kilometer yang dapat ditempuh hanya dalam waktu 5 menit saja.
Jika Moms berasal dari luar Kota Bandung, patokannya adalah Gedung Sate. Taman ini berlokasi tak jauh dari situ.
Patokan lainnya selain Gedung Sate adalah Museum Geologi Bandung.
Jika membawa kendaraan sendiri, Moms bisa memanfaatkan aplikasi Google Maps supaya lebih mudah.
Moms hanya perlu mengetik “Taman Lansia”, lalu mengikuti rute yang diarahkan oleh aplikasi.
Harga Tiket dan Jam Buka Taman Lansia taman lansia
Berbeda dengan tempat wisata kebanyakan, Moms tidak perlu bayar untuk masuk ke Taman Lansia.
Hal ini karena Taman Lansia termasuk fasilitas publik yang terbuka bagi warga sekitar atau wisatawan yang ingin berkunjung.
Semua wisatawan bisa langsung masuk ke taman melalui jalan masuk yang...
Read moreNamanya memang Taman Lansia. Tapi tidak terlalu jelas apa yang dimaksud dengan kata "lansia" itu sendiri. Apakah memang akronim dari "Lanjut Usia"? Atau memang hanya sekedar kata "lansia" yang tanpa kandungan makna khusus?
Karena itu, taman ini jadinya tidak jelas konsepnya. Bila merujuk pada akronim dari frasa "lanjut usia", maka seharusnya taman ini sengaja didedikasikan sebagai fasilitas sekaligus penghargaan kepada para warga yang telah berusia tua alias lanjut usia.
Tetapi kenyataannya, Taman Lansia ini tampak tidak bersahabat dengan para warga lanjut usia itu. Dari desainnya, pemilihan berbagai material bangunan taman, dan fasilitas yang ada di dalamnya banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan para lansia.
Pemilihan material untuk perkerasan jalan setapak di dalam tamannya, misalnya. Material berupa beton sikat dan keramik, pada berbagai titik terasa licin. Apalagi dalam kondisi basah karena embun pagi hari atau karena air hujan, beton sikat dan keramiknya terasa licin sekali.
Saya sendiri sempat dua kali terpeleset saat berjalan di atas beton sikat itu. Ini tentu sangat berbahaya bagi para lansia yang melaluinya. Terlebih para lansia pada umumnya sudah menurun kemampuan menjaga keseimbangan tubuhnya.
Saya juga sempat tersandung saat melintasi jalan setapak yang berlapis keramik. Selain keramiknya licin, pada beberapa titik kondisinya sudah pecah atau retak. Pecahan dan retakan keramik itu tentu menghasilkan sisi yang tajam dan mencuat ke permukaan. Ini sangat rawan bagi para lansia yang sedang melintasinya, karena bisa jatuh gara-gara tersandung keramik yang pecah, atau terpeleset.
Taman ini sendiri memiliki kontur yang naik turun, karena memanfaatkan sempadan sungai. Celakanya di bagian kontur yang naik atau turun itu malah dibuat jalan setapak yang berundak-undak dengan tangga beton. Di manapun, dan bisa dipastikan para lansia sudah lemah kemampuan sendi lututnya.
Tentu para lansia akan sangat kesulitan bila harus melalui jalanan setapak yang berundak-undak dengan tangga beton itu. Sialnya, dibagian jalan setapak yang berundak dan bertangga beton itu, malah sama sekali tidak tersedia railing besi untuk pegangan para lansia saat menaiki atau menuruninya.
Di sisi lain kebersihan taman ini juga kurang terjaga. Banyak daun kering berserakan. Di beberapa titik tertentu baunya pesing sekali. Jadi sangat tidak nyaman bagi semua pengunjung taman ini.
Bayangkan saja, saat jalan-jalan santai dipagi hari. Tujuannya hendak menikmati sejuknya pagi. Bukannya menghirup segarnya udara pagi, eh kok malah tercium bau pesing.
Singkat kata, meskipun gratis, taman ini tidak recomended untuk dikunjungi terutama oleh...
Read moreLocated nearby Gedung Sate and right in front of Museum Geologi this park is so strategic. Walking around inside you will find a nice track to jog and lots of seating places to accomodate elderly people.
Little bit crowded in weekend bit still can enjoy the greenery and fresh air in the morning. You can find lots of hawker food outside the fence.
About 9 AM there are unique colorful buses lined up in front of the park. These buses are tour buses called Bandros (Bandung Tour on Bus). The bus goes around historical places in Bandung city with the price of 20k idr per person. You won't get bored during the tour because the guide was so funny and bubbly. Kids will love it.
Can't get enough of visiting Bandung, hope to...
Read more