Masjid yang besar, terletak di sekitar pusat pemerintahan. Masjid yang menjadi ikon. Masjid yang menjadi kebanggaan. Masjid yang didatangi para aparat pemerintahan. Masjid yang mudah disinggahi pejabat pemerintahan. Inilah masjid Agung Batam. Satu dari sepersekian masjid yang ada di indonesia yang berdekatan dengan pusat pemerintahan dan keramaian.
Karena masjid menjadi icon, menjadi sudut-pandang, menjadi tajuk utama, menjadi kebanggaan: sudah jelas bahwa masjid ini akan besar, disertai estetika, dan interior yang mewah.
Sebab menjadi tersebut, saya, ketika sampai di batam, berkunjung ke sana. Berfoto lalu menunaikan salat di sana. Beribadah yang berpariwisata. Berkunjung untuk foto sekaligus ibadah. Niatnya pasti baik dan niatnya sejenis ngibadah. Bagaimana tidak? Mengunjungi masjid, pasti pikiran dibayangi hal2 ibadah, walaupun ibadah dibayangi wisata, ibadah dibayangi foto-foto atau sejenak melihat bangunan yang megah dan mewah.
Tidak tanggung, saya foto di berbagai sudut masjid, bahkan mencari sela-sela dan perspektif yang tepat untuk berfoto, ala-ala fotografer itu, yang hasil fotonya bakal bernilai kenangan yang bakal dikenal, tidak hangus diguyur masa. Sayangnya, foto2 hilang, usang, bersamaan dengan rusaknya handphone. (Saya perlu foto lagi, untuk membuktikan pada dunia --haha dunia-- bahwa saya pernah singgah di Masjid Agung Batam center).
Tapi saya masih ingat, bahwa saya kerap berkunjung ke masjid, yang niatnya kadang masih sama: ya ibadah, ya wisata. Atau ya wisata, ya ibadah. Sebab memang pola bangunan dan hamparan taman atau pemandangan mengajak pikiran saya untuk membayangkan hal ini: ibadah sambil wisata, atau, wisata sambil ibadah. Karena saking kerapnya --tentu lebih dari 10 kali -- wal hasil mulai jarang berfoto, kecuali saat menemani orang berkunjung ke masjid. Itulah masa bergaya, berfotografer, menjelma fotografer beraksi.
Sebab begini, jika kita terbiasa hadir di tempat itu, maka besar mungkinnya bakal bergaya atau bereksis, karena itu telah menjadi kebiasaan. Biasanya yang bergaya atau berfoto, atau foto-foto, itu ialah pengunjung (visitor), bukan orang yang asli. Dan apabila kamu ingin berfoto-foto, jangan lupa, sikapmu mestinya layaknya fotografer itu. Hehe dari berbagai arah, sudut pandang, dan yang menyenangkan itu, sempatkanlah dicetak. Hehe dan jangan lupa niatnya: ibadah sambil wisata. Semoga kebaikan kita bertambah. Amin.
** Ketika saya berkunjung lagi, saya melihat masjid agung dengan prespektif berbeda, yakni sedikit perhatian. Hehe memperhatikan seakan saya menjadi bagian darinya yang perduli soal masjid agung, nah sikap perduliku dengan mengamati (bermakna, sejenak memikirkan) beberapa yang saya...
Read moreMesjid Raya or Great Mosque is still one of the biggest mosque in Batam and many Islamic activity are held here. Located in the city center, this mosque surely has given a big impact in life activity in Batam. Thismosque is big enough to accomodate more than 1000 person in one time. This mosque used to be a lavish building, but now as the years passed by, this great mosque is no longer hold that beauty. I come a couple days ago and their wudhu room, it's so sad, only have one water faucet and so many people queueing there. The ceiling is also need to be repaired. I hope that this mosque will do some...
Read moreIt is the biggest mosque in Batam city so you can easily notice it from the main road. I think it is one of the landmarks in Batam. From this mosque you can see Welcome To Batam statue clearly. It is also famous landmarks in Batam. Inside this mosque is very comfortable. Thick carpets are installed, air conditioners, and beautiful interior design. The ablution rooms are wide enough and clean. Near the mosque you can find souvenir shops and restaurants. The parking area is not big enough for cars and...
Read more