This church can be regarded as the Capital of The Archdiocese of Semarang. The cathedral is look stunning and beautiful. This church is also one of the church that maintain much of the Liturgy regulation. You can find a digital pipe organ in this place, quite rare to be used in Indonesia. Have a mass here is cozy because there are Air Conditioners inside this place. Beside this church you can see and pray at a small park with quite huge Holy Cross and Pieta Sculpture. Behind the seats, you can find also place to pray to the Sacred Heart of Jesus and to Mother Mary. This cathedral is easily accessible since located adjacent to several well-known place at the heart of Semarang, such as Tugu Muda and Jalan Pandanaran, etc. Many public transportation pass in front of the complex. I am surprised that I can also find several ATM here.
Update in 2025: I visited this cathedral recently. In front of the main door, there is a booth to provide informations for the pilgrims. The informations are clearly given. You can pray inside the church, and continue to pray at the park. Unfortunately, the digital pipe organ was broken and...
Read moreEstablished on January 1927, this place of worship is located in the heart of Semarang. Originally used as a building of health, the church was blessed after completely renovated on October 1927. About 10 years later, the church became Cathedral because there was a special place for the bishop (Albertus Soegijapranata who was appointed as the first Apostolic Vicar in Semarang). .
Just like the atmosphere of the Cathedral Church in Jakarta, the Semarang Cathedral Church is also Dutch-style architecture, dim and solemn. And the most interesting part for me is the word written near the altar "EGO QUASI ROSA PLANTATA SUPER RIVOS AQUARIUM ERUCTIFICAVI", which means "We are like Rose bud where the water source is emanating." . . . . . #gerejakatedralsemarang #katedralsemarang #church #cathedral #cathedralchurch #semarang #centraljava #java #jawa #explorejateng #wisatajateng #dolansemarang #visitsemarang #exploresemarang #indotraveller #travel #travelphotography #travelblogger #travelling #travelgram #traveling #trip #backpacker #exploreindonesia #pesonaindonesia...
Read moreGereja Katedral Semarang adalah salah satu bangunan cagar budaya yang berlokasi di bilangan Tugu Muda, Semarang. Bangunan ini dilestarikan dengan sangat baik dan masih terlihat kemegahan arsitektur kunonya hingga saat ini. Gereja ini merupakan gereja induk bagi seluruh gereja Katolik yang terdapat di Keuskupan Agung Semarang, meliputi wilayah Jawa Tengah sisi timur (kecuali Kab. Rembang dan Kab. Blora) serta seluruh DIY.
Di dalam komplek Gereja Katedral Semarang, terdapat beberapa gedung utama, yakni gereja itu sendiri, pastoran, taman doa (Gua Maria), dan bangunan serbaguna (Gedung Sukasari). Komplek Gereja Katedral Semarang berbatasan dengan komplek kantor Keuskupan Agung Semarang dan bangunan sekolah Katolik asuhan bruder-bruder FIC. Bangunan gereja sendiri sudah berdiri sejak tahun 1927 dan ditetapkan sebagai katedral pada tahun 1940, saat Keuskupan Agung Semarang dipisahkan dari Keuskupan Agung Jakarta.
Bangunan gereja mengambil bentuk dasar persegi (bukan bentuk dasar salib seperti biasa dijumpai di beberapa gereja-gereja tua di Indonesia) dan dibangun tanpa kolom/pilar tengah. Bentuk ini membuat bagian dalam gereja terlihat megah dan luas jika dilihat dari pintu utama. Poros utama bangunan gereja ini adalah timur-barat, dengan altar terdapat di sisi timur gereja dan pintu utama terdapat di sisi barat gereja. Terdapat juga dua pintu samping, masing-masing di sisi utara dan selatan gereja serta dua pintu kecil di sisi barat laut dan barat daya (yang posisinya mengapit pintu utama gereja). "Cathedra" atau takhta uskup yang menjadi identitas utama gereja ini sebagai katedral, diletakkan di sisi utara altar.
Di sisi luar, terdapat menara salib dengan model atap meru yang menjulang di pucuk bubungan gereja. Lantas di atas pintu utama gereja, terpacak tulisan "SUB TUTELA MATRIS". Masuk ke sisi dalam, terdapat plengkung besar bertuliskan "EGO QUASI ROSA PLANTATA SUPER RIVOS AQUARUM FRUCTIVICAVI" sebagai penghias utama altar. Selain itu, tergantung pula empat chandelier klasik yang menjuntai dari langit-langit gereja, yang berfungsi ganda sebagai kipas angin sekaligus tempat lilin. Saat ini, tempat lilin di chandelier tersebut telah dimodifikasi untuk menjadi tempat lampu, mengikuti perkembangan zaman. Ornamen-ornamen tersebut menjadi ciri khas yang dimiliki gereja ini.
Dalam renovasi besar-besaran yang terakhir dilakukan, lantai gereja ini sudah diganti dengan bahan keramik. Lantas, juga sudah ada penambahan lampu penerangan, pemasangan pendingin ruangan, pengeras suara, serta piranti audio-visual yang modern. Namun, penambahan elemen-elemen tersebut dilakukan tanpa merusak keaslian bangunan Gereja Katedral Semarang sebagai...
Read more