It is a heritage site of the Yogyakarta Palace in the form of an old building located behind the former Ngasem Market and in the middle of a densely populated residential local area.
Pulo Cemeti is also still an area with the Tamansari tourist park. Pulo Cemeti used to function as a resting place as well as a reconnaissance place. This heritage site is very unique because it has architecture that is still quite well maintained even though it is hundreds of years old.
From Pulo Cemeti, we also You can walk down the halls of the building that used to be under the pond or the freshener that leads to the...
Read morePulo Kenanga adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di kompleks Taman Sari, Yogyakarta. Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I sekitar tahun 1758 M, Pulo Kenanga merupakan bagian integral dari pesanggrahan kerajaan yang digunakan untuk rekreasi, meditasi, dan pertahanan.
Arsitektur dan Fungsi
Pulo Kenanga dikenal sebagai bangunan tertinggi di kompleks Taman Sari. Bangunan ini memiliki tiga tingkat dan dikenal juga dengan nama Gedhong Kenanga. Dulunya, bangunan ini dikelilingi oleh danau buatan yang luas, memberikan kesan seolah-olah bangunan tersebut mengapung di atas air. Nama "Kenanga" berasal dari pohon kenanga (Cananga odorata) yang dahulu tumbuh di sekitarnya.
Di bawah Pulo Kenanga terdapat Gedhong Panembung, sebuah bangunan yang dahulu digunakan sebagai dermaga atau pelabuhan. Bangunan ini memiliki lorong bawah tanah yang mengarah ke dermaga, memudahkan akses ke danau buatan di sekitarnya.
Kondisi Saat Ini
Seiring berjalannya waktu, Pulo Kenanga mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada tahun 1867 dan 2006. Meskipun demikian, struktur bangunan masih berdiri dan menjadi daya tarik wisatawan yang ingin menyaksikan kemegahan arsitektur masa lalu. Dari puncak bangunan, pengunjung dapat menikmati panorama kompleks Taman Sari dan sekitarnya.
Nilai Historis dan Budaya
Pulo Kenanga tidak hanya memiliki nilai arsitektural, tetapi juga mencerminkan kejayaan dan kebudayaan Kesultanan Yogyakarta pada abad ke-18. Sebagai bagian dari Taman Sari, situs ini menjadi saksi bisu kehidupan kerajaan dan strategi pertahanan pada masa lalu. Upaya pelestarian dan pemugaran terus dilakukan untuk menjaga warisan budaya ini agar dapat dinikmati oleh...
Read more"Pulo Kenanga: Tempat Santai dengan Sentuhan Sejarah!"
Pernah dengar Pulo Kenanga? Kalau belum, kamu harus banget nih coba mampir saat jalan-jalan di Jogja! Letaknya di balik Taman Sari, tempat yang udah nggak asing lagi di kalangan para traveler. Tapi, Pulo Kenanga ini agak beda dari tempat wisata Jogja lainnya, lho.
Bayangin aja, dulu tempat ini merupakan taman kerajaan yang super keren. Sultan Hamengku Buwana I yang bikin taman ini buat tempat santai dan meditasi. Di tengah-tengahnya ada danau buatan yang luas banget, dan dulu kamu bisa naik perahu keliling danau buat nikmatin pemandangannya. Udah deh, beneran kerasa banget vibe kerajaan jaman dulu!
Sayangnya, karena letusan Gunung Merapi, danau itu hampir tenggelam, dan kawasan sekitarnya berubah jadi pemukiman. Tapi, meski udah banyak yang berubah, tetap ada sisa-sisa keindahan bangunan yang bikin kamu merasa kayak lagi jalan di masa lalu. Gedhong Panggung, bangunan utama di Pulo Kenanga, masih berdiri kokoh, dengan desain yang khas banget—nyambung banget sama vibe klasik Yogyakarta.
Pulo Kenanga itu nggak cuma buat foto-foto keren, tapi juga punya nilai sejarah yang penting buat dilestarikan. Jadi, sambil jalan-jalan dan foto-foto, kamu bisa sekalian nyelami sejarah yang bikin tempat ini beda dari yang lain.
Lokasinya gampang banget diakses kok, di Jalan Polowijan, deket sama Pasar Ngasem. Jadi, kalau lagi main di sekitar situ, coba deh melipir ke Pulo Kenanga, nikmatin suasana tenang, sambil ngeliat keindahan yang tetep ada meski waktu udah berlalu.
Jadi, kalau kamu lagi nyari tempat yang nggak terlalu mainstream di Jogja, tapi tetap ada cerita sejarahnya, Pulo Kenanga bisa jadi pilihan kece...
Read more