Saya sudah lama tidak makan di Sukiya sejak dlu baru buka. Saya ingat dlu makanannya cukup enak dan kesannya baik bagi saya. Jadi saya coba lagi untuk makan disini saat jam makan siang. Berikut review saya :
Service : pelayanan sangat lambat, dengan ukuran restoran yg cukup besar, hanya satu orang yg standby untuk kasir, food prep dan waiter saat jam makan siang(sekitar jam 12). Pegawai nya juga kelihatan tidak fokus, kelihatannya karena terlalu banyak yg dikerjakan. Saya berkali2 menekan bel untuk memesan, tapi orangnya tidak datang, sepertinya karena sibuk melayani satu Customer yang pesan dibawa pulang. Saya menunggu sekitar 15-20 menit sebelum bisa memesan. Sangat lama untuk restoran yang cukup kosong dan sedang jam makan siang.
Food quality : lumayan, tapi dibandingkan kompetitor-nya, Yoshinoya, rasanya biasa saja. Beef nya juicy tapi nasi nya agak kering. Saya pesan half boiled egg gyudon dengan paket gorengan premium yang seharusnya ada 3 jenis item didalamnya. Saat pesanan tiba, telur nya terlalu matang dan gorengan hanya ada dua jenis. Saat saya tanyakan, ternyata habis dan diganti dengan satu jenis item yg ada (chikuwa). Proses penggantian ini juga lama sekali, 10-15 menit(lumayan lama jika melihat bahwa itu hanya mengganti barang saja). Saya orangnya tidak bisa makan tanpa side dish itu, jadi makanan saya makin dingin karena menunggu datangnya makanan tersebut.
Cleanliness : lumayan bersih, lebih bersih dari saat dlu saya pernah kesini. Mungkin karena tidak terlalu banyak pelanggan. Saat saya datang hanya ada 1-2 orang saja. Saat ramai saya perhatikan agak berantakan, jadi saat saya akhirnya makan disini dan terlihat bersih, saya sedikit lega.
Overall saya merasa kualitas makanan maupun Service makin menurun. Saya hanya dapat berbicara tentang cabang yang ini, dan jujur saya kecewa sekali. Saya harap kedepannya Sukiya dapat meningkatkan kualitas servis dan makanannya, supaya tidak kalah dengan saingan mereka yg makin marak di Indonesia.
Poin yg dapat ditingkatkan : -service time : kalau mau meminimalkan pegawai, ubah saja sistem pemesanan dan pembayaran jadi seperti Yoshinoya atau restoran fast food lain yg pesan dan bayar dimuka. Jangan dipaksakan sistem pesan dimeja, karena kalau lama bisa membuat Customer tidak mau kesini lagi.
-food quality : Mohon kualitas makanan terus ditingkatkan, karena makanan yg sekarang tidak sesuai dgn harga. Makanan sampai ke Customer dengan kondisi sudah tidak panas dan kadang tidak lengkap tanpa penjelasan dari pegawai(saya tadi harus tanya soal item kurang itu sndiri).
Mungkin saya akan coba lagi dimasa depan, tapi mungkin tidak dalam...
Read moreSuper Bad Attitude karyawan dan pelayanan- penyajian makanan tidak sesuai urutan order konsumen.
Di pintu utama, si waiter wanita pegang buku mengabaikan kita seolah kita hantu tak kasat mata. Yauda kita jalan ke kasir, si kasir hitam gede blg ini bagian utk take away, dy tdk mau nerima order kita, yauda duduklah di meja ujung. Pencet bell tak ada yg gubris, yauda manggil si waiter pemegang buku di dpn utk meja, ga datang2 yauda samperin dia di dpn minta tulis orderan kita. Sampai di meja liat bubuk cabe merah bertebaran, daun bawang nyempil di botol2 cabe, meja agak basah bekas minuman sblmnya, kebersihan meja siap pakai buruk. Manggil lg sd 2 kali nyamperin baru dibersihkan mejanya, waiter wanitanya tipikal org yg ga suka diperintah, jd kl diminta dy tdk langsung mengerjakan sampai disamperin dan ditempelin utk dipaksa sgra kerjakan.
Nunggu hampir 30 mnt, org samping kita dan yg take away yg order setelah kita uda jadi pesanannya kita belom. Datang koki di belakang bw karage dingin sambil tny pesanannya td apa ya bowlnya? Apakah ini? Yauda kita ulangi lg. Dlm hati yg nulis kan waiter teman anda, tgl nulis kode, apa tdk jelas? Jd pesanan sy tdk dibuat krn kokinya bingung apa pesanannya? Kok bs koki ga ngerti apa yg diorder via hp sama tmn waitressnya.
Makin lama, kyknya argo pesanan kita antri lg saat koki nyamperin tny ulang pesanan, jln lah kita dr meja ujung nyamperin waiter wanita “mba kok pesanan sy lbh lambat dr pesanan meja2 yg order sblm sy?”. Waiter wanita abai sambil blg “ditunggu aja”, dy tdk sergep cek pesanan kita / melakukan tindakan percepatan di dapur, dy tdk cek apa2 cuma suru kita nunggu sambil buang muka, dy tipe yg tdk suka diperintah/ditegur tp kerja seenaknya. Papasan sama kasir hitam gede yg nolak nerima order kita tadi, dia liat kita tp buang muka, boro2 ada hospitality nawarin bantuan atau apa, muka masem melengos pdhl ga ada kerjaan, ga ada kons, meja depan kosong. Ya sudah, sy uda kyk pengemis di sini, uda sabar banget dr tadi, sy tidak mau byr mahal ratusan ribu, minta2 makan kyk pengemis berhadapan dgn waiter yg hospitality nya minus dan makan dgn topping emosi.
Ini gila sih semua karyawannya kompak bekerja tdk sesuai standar dibiarkan sj kyk ga ada manajer. Beda sekali sama Sukiya cabang lain yg makanan cepat keluar dlm keadaan panas dan waiter / kasir siap sedia membantu kita. Yg ini laknak bgt, kons adalah pengemis peminta2 makanan di sukiya aeon.
Kl ga niat jualan, knp ga tutup aja ini cabang? Merusak brand Sukiya. Atau hire nya seorang Manajer resto utk ngajarin attitude dan manajemen ke pelayan-kasir di sana atau mrk itu tdk digaji shg bekerja...
Read moreMy favorite go-to restaurant in AEON Mall BSD City. The waiter and waitresses are quick and observant. Food is relatively worthy of its price. The place is spacious and less crowded at times.
I have tried variety of menus, though I mostly stick to Toji Katsu Gyu because it tastes wonderful to me. The half-boiled egg rice bowl is a good one as well. Curry isn't so tasty and a bit too salty when I tried it. Side dishes like gyoza and karaage are great, but maybe a bit too costly if you order the smaller dish (3 pcs) instead of a bigger one (5 pcs).
Service is rather friendly and quick, though may be improved in some aspects; in fact, just ask them if you need more info on the dishes and to repeat your order to confirm. Cashier time is also relatively swift.
A good place to try for a rice bowl and side dishes, though there are rooms for...
Read more