Lesehan Terang Bulan — Restaurant in Yogyakarta

Cerita kemarin, 9 April'24 Sedang cari makan di sekitaran hotel, jatuh pilihan ke lesehan ini, tadinya mau pesen burung dara, tapi pas di buka tirainya, saya tidak suka aroma dari dalam etalase ayam2 nya, terus milih ikan nila saja, pikir makan di tempat, jika cocok pesen lagi untuk take away, tapi badmood karena si pegawai senyum2 seperti meremehkan, karena saya fix pesen nila sama nasi 2 (saya memang tidak bisa makan banyak, jadi memesan sesuai porsi perut ), tadi nya mau makan di tempat, asli badmood apalagi pas di bilang itu cuma 32k kok, maybe di pikir saya tidak punya uang, tapi saya abaikan saja, karena saya terbiasa tidak bawa uang cash, saya bertanya bisa bayar pake qris, dengan ketusnya jawab gak bisa, harus cash, saya tanya, dimana ada ATM BCA, dijawab di Deket hotel Patra, saya memang di tawarkan menggunakan motornya, tapi saya tidak mau, datang ke ATM BCA nyatanya eror gak bisa ambil, mau tidak mau saya balik lagi ke resto, menanyakan bisa di TF? Karena memang tidak bisa ambil n tidak mungkin saya cancel pesenan saya, dengan muka cemberut, si pegawai mengeluarkan barcode qris, saya sampe tertawa lucu, kenapa gak dari tadi aja, saya sampe jalan sejauh itu, saya bilang kenapa gak daritadi, dia jawab barcode qris khusus pembayaran untuk malam, gagal paham. Maaf sebelumnya, saya juga punya usaha, yang mengutamakan pelayanan, karena jika customer happy belanja di kita, next pasti balik lagi, saya sampe bilang ke teman saya, saya tidak akan merekomendasikan tempat makan ini ke teman lain ataupun relasi saya, so bad, n makanan biasa saja.

Note tambahan : si pegawai dari awal sudah nampak ketus, pelayanan terburuk tuh ya di sini selama di Yogya, untuk si ibu yang berambut pendek, layani lah semua customer itu dengan tulus, saya tidak tau siapa anda, baik jadi pemilik apalagi jika anda pegawai, SOP n SDM nya kudu di ubah, untuk pihak management nya tolong di revisi, sudah banyak yang memberikan ulasan Bintang 1,...

Dekat dengan Jalan Malioboro. Menunya beragam ada nasi gudeg, bebek, puyuh, ikan lele dan ikan nila. Menu rata-rata belum termasuk nasi. Misal puyuh goreng atau ikan nila goreng dibandrol 20rb, ditambah nasi 6 ribu jadi keseluruhan 26 ribu. Harga lumayan mahal mengingat Yogya terkenal dengan makanan murah meskipun di restoran sekalipun. Walaupun tidak semua restoran di Yogya murah-murah. Mungkin karena dekat dengan Malioboro jadi harga disesuaikan. Harga yang lumayan mahal nyatanya tidak sebanding dengan rasa. Rasanya biasa saja, sambalnya kurang mantap. Lalapan yang diberikan sekedarnya saja. Untuk pelayanan kurang, kurang senyum kurang ramah. Satu hal yang jadi sorotan saya, makanan yang dipesan sebenarnya sudah ada di etalase dan tinggal dihangatkan saja. Digoreng lagi. Dan itu yang menurut saya tidak akan lagi-lagi ke sini. Sudah bayar cukup mahal, makanan matang digoreng lagi.... Untuk yang sedang liburan ke Yogya, cari saja restoran2 yang lumayan hits dan murah serta rasa yang enak. Untuk tempat makan ini, berpikirlah ulang untuk ke sini... kecuali semua restoran di Yogya tutup ha......

Turun dari kereta di stasiun Tugu, cari2 digugel dapet area makan daerah sini. Karena bawa rombongan 12 orang pas cari yg tempat nya nyaman dan agak luas ketemu lesehan ini karena waktu itu cukup lenggang. Kita pesan Nasi plus Ayam goreng, lele dan burung puyuh.. Karena saat itu nggak terlalu ramai, waktu penyajian tidak terlalu lama.. Tapi seperti ulasan-ulasan sebelumnya pelayannya perlu ditambah karena sepertinya akan memakan waktu cukup lama dalam penyajian. Untuk harga masih relatif terjangkau walaupun tidak murah. Rasa masih Ok lah. Wastafel dan kamar mandi tersedia. Hanya masalah kebersihan yang perlu...