Tak terasa sudah 3 x kemari khususnya gedung musium perjuangan TNI.. Pertama survei utk mngajak rombongan tk. Karunia Medan Johor... Kedua kunjungan bersama anak anak dan orangtua murid tk. Karunia tahun 2014.. Ketiga saat selesai car free day di lap merdeka melintas disini Juli 2025. Gedung terawat.. Momen merah putih di hari besar 17 an selalu ada. Diarama perjuangan juga ada. Persenjataan aneka jenis dr mulai perjuangan rakyat.. BKR hingga masa masa penjajahan.. Klu senjata modern yg sekarang tentunya sebatas m16 sj. Suasananya tentu tidak seperti mall yg penuh aneka lampu dan pencahayaan modern. Senjata dan teman temanya dalam lemari kaca lama. Atau bila besar distandingkan.. Jadi gagah bila kita berfoto. Saat saat kemerdekaan juga ada. Kalau kunjungan ada salam jumpa sambutan dari komandan disini dikumpulkan diruang terbuka sederhana hall sebelum keliling.. Juga disediakan tempat bila anak sekolah saatnya mau makan bekalnya. Para petugas sangat welcoming ramah..sekalipun tiket kunjungan per anak atau dewasa murah banget dibawah Rp. 10.000,-nggak ada biaya lainnya... Parkir bus wisata ditempat lain karena jalur lalulintas utama. Terakhir foto bareng dengan latar dalam atau diluar seperti meriam.. Senjata dan aneka tank. Kalau dibandingkan dengan musium perjuangan Bukit Tinggi tentu beda di Medan Gedung besar Gedung cagar budaya... Memang di Bukit Tinggi ramai karena lintas jalan kelas dua.. Dilewati wisatawan yg mau ke goa Jepang... Beli souvenir... Dan ada daftar wisata yg dibuat oleh Dinas pariwisatanya... Kalau Di Medan bukan lintas wisata jalan kaki.. Tapi daerah perkantoran bank. Bahkan pekerja bank mungkin belum pernah berkunjung kesini.. Selain warung nasi masakan rumahan dibelakang Gedung.. Masakannya enak.. Bisa request yg panas seperti telur goreng.. Pernah ke warung itu tahun 1990 an. Nggak tahu masih ada tidak sekarang?.. Masa covid berubah semua mnjadi tidak dikunjungi anak anak apalagi ada test periksa antigen si... C19. Semoga bangkit lagi kunjungan ke Musium kita ini. Saatnya Pak Gubernur Sumut Pak Bobby dan Pak Walikota Medan Pak Rico membuat Edaran Musium menjadi tujuan Wisata Edukasi Wajib kepada Dinas pendidikan Medan dan Sumut perlu untuk menggerakkan sekolah.. Yuk Ke Musium.. Slogan . . Yg populer masa Menteri Pariwisata Mr. Sandiaga Uno.. Yuk jangan lupa ya...Rekan Kepsek dan Guru...
Read moreDatang pagi sesaat setelah buka. Walaupun solo, tetap ditemani berkeliling. Bapak perwira di museum sangat ramah, berpengetahuan luas atas koleksi nya. Bisa menjawab setiap rasa penasaran kit terhadap barang militer masa lalu, bahkan bercerita mengenai pengalaman pribadinya sebagai perwira modern. Menghabiskan waktu 3 jam di sana penuh dengan pengetahuan baru. Sesekali ada rombongan anak2 dan bbrp orang dewasa datang. Lebih berminat berdoto dan bercanda, sekitar lihat dan keliling seadanya, sungguh sayang tidak menggunakan kesempatan ini utk belajar. Ada perpustakaan kecil di kantor, buku berdebu tak pernah tersentuh, ada buku almanak kuno ternyata isinya ilmu pengetahuan campur2. Ada buku isi lembaran surat2 resmi di masa lalu
Saran saya, saudara ku orang Indonesia, gunakanlah waktu utk menambah pengetahuan, belajar alih-alih berfoto. Jika suatu saat bertemu turis asing, kita bisa tunjukkan kita setidaknya tahu sedikit mengenai Indonesia kita.
Saya mendapatkan pengalaman yang memuaskan tanpa mengeluarkan biaya. Terimakasih...
Read moreWe managed to do a short trip to each section in the museum. This museum is a reminder of how Indonesian army fought against imperialism and the journey to independence. There are lots of antique collections in this museum to commemorate the past. If you are a history enthusiast, visiting this...
Read more