Choosing Bumi Aki for our family iftar. I can say the restaurant is family friendly yet the parking lot is really limited. It is located at the main road so I suggest you to take public/online transportation to just drop you off here. They provide valet service but you have to be patient while they taking your car, especially at the dinner time while everyone's leaving almost in the same time. If you bring your kids, worry no more. They have a playground with slides for your children to play. It has a very homy ambience and very well decorated. They even use unique tablewares that matches their theme. Good points for the ambience. The service is excellent. The greeter is really sweet and friendly. The waiters/waitress also really helpful. After we eat, they show that they care about the guests' thoughts of their products and services by asking our feedback. Food? Hmm. As a local, I can say the food is just okay. Quite disappointed because the portion and the taste, for me, really doesn't worth the price. If you're looking for a restaurant to satisfy your hunger, I don't suggest you to go here. However, if you just want to have comfortable luncheon/dinner meeting with your colleague and big family and don't care about the price, it is a perfect place for you. Will I come back? Well, I guess not, if in my own will. But I might say yes if someone...
Ā Ā Ā Read moreRupanya Ada Pembeda Dari yang Lain
(Makan pada 2 April 2025)
Dari pertama buka di Bandung, Bumi Aki Heritage selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung dan turis asal luar kota. Jadi penasaran, sebab konsisten terlihat ramai setiap melewati Bumi Aki Heritage. Di tambah Bumi Aki merupakan restoran legendaris di Puncak. Meski harga menu tergolong mahal untuk standar Bandung, tidak menyurutkan minat untuk datang.
Dari konsep, tampaknya Bumi Aki Heritage mencoba tampil berbeda dari kebanyakan restoran masakan Sunda lainnya dengan mengusung konsep family-friendly. Berbagai menu diberi label kids friendly. Belum pernah ada yang melakukan hal tersebut di tempat lain. Terdapat area bermain untuk anak-anak. Sisi negatifnya, berimbas ke beberapa menu yang terkesan bermain aman.
Nasi Liwet (5/10) Tidak terasa seperti makan nasi liwet. Nyaris seperti tak ada bedanya dengan nasi putih biasa. Bumbunya sangat minim. Tak terlihat ada teri. Ketika ditanya alasan ke pelayan mengapa tidak ada teri pada nasi liwet, alasannya karena menu didesain kids friendly. Apa? Alasan yang sangat tidak masuk akal.
Karedok (7/10) Untuk ukuran restoran masakan Sunda, karedok versi Bumi Aki Heritage termasuk tidak autentik. Bumbunya agak melenceng dari kodratnya. Salah satu komponen adalah wortel. Jelas bukan bahan karedok.
Bebek Goreng (8/10) Bebek gorengnya sendiri memiliki tekstur daging yang sangat empuk. Potongannya cukup besar. Hanya saja, bumbunya terasa datar rasanya. Kekurangan yang patut disayangkan, karena menu ini cukup potensial.
Iga Bakar Madu (8.5/10) Iga sudah dikupasi dari tulang. Jadi tidak perlu susah payah memisahkan daging iga dari tulang. Porsi daging terlalu sedikit. Tidak berbanding lurus dengan harga jual yang berada di atas 100 ribu Rupiah. Bumbu iga rupanya tak hanya madu saja, tetapi juga ada rasa sedikit pedas dari cabai. Menu disajikan bersama sambal, emping, dan kuah berisi sayuran.
Sate Ayam (8.5/10) Dagingnya sangat empuk. Hanya saja bumbu bakaran tidak terlalu kuat rasanya. Butuh saus kacang agar sate tidak terasa hambar. Untungnya rasa kacangnya medok. Saus kacang yang diberikan tidak terlalu banyak. Agak pas-pasan untuk dilumuri ke semua sate.
Sate Maranggi (8.5/10) Rasa bumbu cenderung manis. Daging tidak keras. Dan minim minyak, hanya satu buah per tusuk.
Sop Buntut Special Bumi Aki (8.5/10) Bukan yang paling enak sih. Bumbu kuahnya lumayan.
Gurame Makcombrang (8.5/10) Jarang ditemui di tempat lain ada gurame goreng disiram dengan saus menggunakan bahan dasar kecombrang. Tak hanya rasa dan wangi kecombrang yang hadir, ada potongan kecombrang pula. Memang terlihat serupa dengan gurame saus asam manis, namun saat dimakan akan terasa berbeda. Ada rasa kecombrang plus asam manis sebagai pelengkap. Lebih dominan rasa kecombrang. Gorengan terasa empuk saat digigit. Dalam potongan bite size. Hati-hati saat makan karena pada beberapa potongan gorengan ada tulang yang tertinggal. Bukan tipe menu yang bisa cocok untuk semua orang, mengingat kuatnya aroma kecombrang pada menu ini.
Secara umum, lumayan enak. Beberapa menu perlu ditingkatkan lagi.
Tersedia tempat duduk lesehan dan meja. Banyak meja yang kapasitasnya besar. Sangat cocok untuk makan dengan banyak orang.
Berhubung restoran sangat ramai, maka ada menu yang lama keluarnya. Jika tidak terlalu mendesak, hindari makan pada saat weekend atau hari liburan karena sering ada...
Ā Ā Ā Read moreYou should never eat here during peak hour. Why?
13.30 WIB chicken, fish, soups are all sold out (even mineral water was sold out and I have to beg them to check again at the kitchen) I need to ask 4 times for the complimentary tea some of the foods are not came out, but still charged (need to wait for more than 5 minutes to clarify the order) waiting time was horrible. I spent 30 mins on waiting list and 1 hour on foods. Some of the other guests that came after me got their food earlier than us I was literally chasing the waiter and BEG them to serve us (more than one time) its pricey, but compared to talaga sampireun that on the similar price range and the same Lebaran/peak period? Iād prefer talaga sampireun 100% quality of foods are mediocre parking are limited, causing traffic jam ac are not cold at all, even though its behind our table somebody was locked in the bathroom
thereās a...
Ā Ā Ā Read more