Bubur Ayam H. Jewo — Restaurant in Jakarta

Salah satu bubur ayam favorite di jakarta pusat. Dulu dikenal dengan nama 'Bubur Tanjung' karena mangkalnya di jalan tanjung, menteng. Sekarang lokasinya pindah ke halaman masjid cut meutia, kebon sirih, menteng.

Secara harga dia memang premium. Seporsi 18.000 rupiah (des 2018). Tapi cukup worth the taste.

Buburnya gak encer, kental. Dan beneran berasa ada bumbunya gak sekedar beras yg dimasak pakai air. Toppingnya ayam kampung yg bisa kita pilih, mau bagian dada atau paha. Gak banyak tempat bubur ayam lain yg bisa kasih kita option seperti ini.

Selain itu, kita bisa minta pakai ati-ampela selama persediaan masih ada. Cepet banget habisnya ati-ampelanya. Dia gak bawa banyak. Ada charge tambahan tentunya untuk ini.

Nah enaknya adalah, kita bisa minta tambahan kulit untuk topping dan ini free of charge! 😍😍😍😍 Pluuuuus, kita bisa minta tulang2 ayam yg habis disuwir2in daging ayamnya itu sebagai teman makan bubur. (Seperti foto).

Buat apaan tulang ayam? Tulang2 ayam itu masih menyisakan daging2 ayam gurih yg suka sekali saya makanin sambil disesap. Enaaak deh.. Ini juga gratis! 😍😍😍😍

Satu lagi yg beda, sambelnya! Kata pak haji jewo si pemilik lapak bubur ini, sambalnya ada campuran oncomnya lho! Tapi gak berasa oncom deh. Sambelnya kental berwarna agak orens dengan rasa yg khas. Beda lah pokoknya dari tempat lain.

Pesanan favorite tiap kesini-- Bubur ayam, minta bagian dada plus pakai kulit, seledri banyak. Lalu minta semangkok tulang ayam. Kasih sambel, kecap dan merica. Ah heaven!

Ingat, buburnya...

One of the best classic porridge in Jakarta!

The porridge itself is already delicious and the portion is not too big (just enough for breakfast). I think the best taste comes from their chicken meat. The meat tastes delicious and moist. Plus, it's cheap!

Their location is located in the parking space of Cut Meutia mosque. They previously open their stall on Jalan Tanjung. Glad to know that there are some loyal customers as they spoke to me...

Legenday jakarta style chicken porridge.

This stall moved from Jalan Tandjung to the grand old mosque in Menteng. The seating is basic but plentiful. People eat fast and are courteous when others are waiting. Patrons come in mercedes or ojeks, united by the food.

The porridge taste has been consistent. What makes the taste special is the savory chicken slices and hot sauce, which is plentiful and...