Came here because we saw Ahmad Dhani endorsing Nasi Bakul from this place. The cafe has modern minimalist design with indoor and outdoor area. Large variety of menu. Friendly staffs.
We couldn’t order the Nasi Bakul because it has to be for minimum 5 portions so we ordered Mie Ayam Hainan and Nasi Dory. The Mie Ayam Hainan was nothing special - I was expecting the noodles cooked in Hainan flavor but turned out it’s just ordinary noodles similar to instant noodle with steamed chicken as topping.
The Nasi with Fried Dory was also just like the ones sold in many restaurants. The Dory was cut in pieces, covered in flour and fried (dory goreng tepung) and put on top of rice.
Affordable price with average menu priced between Rp. 49k -63k. Only the steaks and Oxtail are priced at almost Rp. 200k. Will give it another visit to try other menu to see whether other menu will be just as ordinary or there’s something...
   Read moreTerakhir ke Kafe Gamat bulan Februari dan itu untuk yang ketiga kalinya. Tahu kafe ini karena lihat pas lewat.
Atmosfernya enak banget, kafenya luas, bersih dengan pembagian non-smoking (indoor) dan smoking (outdoor) yang jelas sehingga nyaman banget buat kami sekeluarga yang bukan perokok. Makanannya oke aja, ga ada keluhan, hanya bisa lebih ditingkatkan misalnya gimana caranya agar gorengannya gak terlalu berminyak saat disajikan. Minuman standar kafe, juga oke, tidak ada yang dikeluhkan. Toilet terang, bersih, & kering. Area wudhu oke. Musollanya bersih, manis, & nyaman. Bukan musolla yang sekadar ada aja di pojokan, tetapi menjadi bagian integral dari desain kafenya. Ini nilai plus banget buat kami.
Namun, saya kasih hanya 3 bintang karena kasir, barista, dan para waiter-nya gak ramah sama sekali. Kami masuk, berdiri di depan counter mau pesan, gak pernah disapa dan gak ditanya mau pesan apa. Interaksinya 1 arah, kayak kita aja yang kebutuhan banget mau pesan. Padahal kami ke sana sudah 3 kali, tiap datang selalu begitu. Saat ngasih makanan pun datar aja, gak pakai permisi, gak senyum. Kitanya jadi gak nyaman sendiri, sampai sempet kepikir ini kita datang ke sana kayaknya ngerepotin mereka, deh. Mereka jadi harus repot ngelayanin kami. Gak nyamanlah pokoknya. Itu, sih yang terasa buat kami dan ini asli, bikin gak betah. Padahal tiap Sabtu kami pasti butuh tempat ngopi & makan siang sekitar Brawijaya karena kegiatan reguler kami di hari Sabtu memang di daerah itu. Sayang banget karena gak homey, kami jadi malas datang ke sana. Takut ngerepotin para pekerja kafenya. Bahkan petugas keamanan & parkir kafenya hanya pernah ada sekali, itu pun dia kayak gak gercep melayani parkir. Lucunya, ada 1 waitress cewek, masih magang kayaknya karena bajunya beda sendiri, dia aja yang masih agak ramah dan lebih melayani customer. Cuma gerak-geriknya kayak orang takut salah. Naro gelas kopi aja pelan-pelaaaaaan banget. Semoga ke depannya ada perbaikan dari segi service dan keramahan dalam melayani pelanggan. Soalnya sayang, tempat dan kopinya...
   Read moreWe used to come here in its early days - the churros was excellent, but sadly it’s not on the menu anymore.
Decided to come again for breakfast. I ordered the breakfast menu and was extremely disappointed - along with two sad looking dried sunny side up, two pieces of shriveled sausage, I was given half a cold toast, and, one piece of hashbrown that was fried in old oil.
The sad sunny side up and cold half piece of toast I could accept, but the stale hashbrown was unacceptable. You can taste the old oil it was fried in.
Overpriced food for that taste and ambience. Without the churros in the menu, I am definitely not...
   Read more