Sebagai penikmat pecel, saya datang ke sini karena kangen rasa pecel jatim. Pertama kali datang kesini saya berharap tinggi dengan pecelnya. Gambar di dindingnya menunjukkan adanya peyek sebagai salah satu condiment di dalam pecel. Begitu pecelnya datang, ... Lah kok krupuk. Saya gatau ya, pecel madiun itu pakai krupuk atau peyek. Tapi kalau di daerah saya, yg namanya pecel itu pakai peyek. Mungkin bisa request ke mba mba nya, soalnya di menu "nasi pecelnya" juga include peyek. Langsung saja saya kasih rating ya, nasinya ok, pulen, dan pas. Kematangan dan tekstur sayurnya oke juga. Bumbu kacang ok ga masalah (NAMUN CENDERUNG KE MANIS) mungkin bisa request pedes, mungkin bagi sebagian orang akan komplain kalau terlalu encer dsb, tergantung masing-masing. Tempe orek, b aja. Untuk kualitas harga 12 ribu, mungkin value yang dikasih sama tempat makan ini kurang ya, namun sekali lagi ini bukan jatim. Dengan harga yang sama, saya bisa beli pecel dengan condiment tambahan di daerah asal. Namun, ini jogja. Kalau untuk sekadar kangen rasa pecel, silakan dicoba. Kesan saya setelah mencoba pecel di tempat makan ini, saya malahan ingin ke sini lagi untuk mencoba rawonnya. Untuk pecelnya mungkin akan saya coba lagi kalau bener-bener kangen rasa pecel lagi. Next time saya mau pulang ke jatim untuk makan pecel lagi karena sebegitu ngangeninnya pecel buat perut saya. Hehe..
Nb. -Tolong ganti krupuknya dengan peyek -Kalau misalnya pecelnya menggunakan krupuk, tolong mba mba nya nanyain ke customernya, mau pakai krupuk atau peyek. -Kalau misalnya mba nya baca ini terus komplain, "loh mas kan sudah disediain peyek di raknya, mas tinggal beli lagi". Mendingan tulisan di menu yang include peyek dihapus saja. Soalnya saya masih kaget dengan kedatangan krupuk di piring...
Read moreBumbu pecelnya pas, nggak terlalu pedas atau manis buat lidah saya. Tapi akan terasa pedas bagi anak kecil atau yang tidak suka pedas sama sekali. Selain nasi pecel, tersedia juga nasi rawon, nasi rames aneka lauk. Posisi strategis di pinggir jalan gajah mada. Parkiran mobil cukup luas untuk beberapa mobil. Tempat makan juga luas ada di area terbuka dan di ruangan tertutup.
Nasi pecelnya enak, terdiri dari banyak sekali sayuran yang direbus seperti taoge, kacang panjang, daun bayam, sawi putih, mentimun, daun kemangi. Taburan serundengnya menambah legit nasi pecel. Paket nasi pecel ditambahkan juga kerupuk puli/kerupuk dari nasi (sepertinya gitu).
Hal yang saya kurang suka adalah tempe orek yang agak alot. Selebihnya enak. Selain lauk yang sudah masuk paketan, kita juga bisa beli lauk tambahan seperti rolade, tempe mendoan, tahu, telur ceplok, telur dadar. Kalau suka, tersedia bumbu pecel kemasan yang bisa dibawa pulang.
Tersedia aneka minuman seperti es teh manis, lemon dan lain-lain. Tersedia juga erupuk, peyek. Ada toilet dan westafel juga untuk cuci tangan.
Warung pecel madiun Bu Dwi ini asli katanya, sejak 1962. Sudah Cukup lama berdiri dan bisa disebut kuliner legendaris di Jogja. Pecel madiun di jalan Gajah Mada ini adalah kedai pusatnya. Untuk kedai cabang ada di 4 outlet yaitu di Ambarukmo, Wirobrajan, Magetan (Jatim), dan Gor Klebengan. Cocok buat sarapan karena sudah buka dari pagi jam setengah 6. Bagi yang suka pedas, sepertinya harus minta extra pedas.
1 porsi nasi pecel dihargai Rp12.000, nasi rawon Rp20.000, nasi rames Rp10.000. Es...
Read moreSekedar cerita pengalaman makan di sini, tempatnya cukup mudah di cari berada di jl. gajah mada, atau tepatnya barat puro Pakualaman. Parkiran cukup untuk beberapa mobil di halaman depan, soal rasa karena ini pecel kelas menengah ya pasti enak, hanya saja bagi warga jawa timur asli, pasti rata-rata akan mengatakan klo sambel pecel ya manis bahkan terkesan tidak ada rasa pedasnya. Menunya selain pecel, rames ada juga rawon. Minuman juga pada umumnya ada esteh es jeruk, mineral. Untuk harga, jelas ini bukan untuk kaum mendang-mending ya. Misal pecel plus lauk telor tambah tempe 1, plus minuman sudh di atas 20 rb. Tidak rekomended juga buat yg sudah merasa kelaparan, karena porsi nasi pecelnya cukup imut alias sedikit, jadi yg perbiasa makan porsi sedang aru jumbo, pas merasa kelaparan, mungkin akan terasa sebagai pengganjal saja. Ada hal yg sebaiknya di perbaiki yaitu terkait layanan, sedikit rame saja pelayanan akan lama sekali, kita akan mudah mentoleransi waktu apabila jenis makanan yg di masak dadakan, tapi untuk nasi pecel yg siap saji maka konsumen akan sulit untuk mentoleransi waktu tunggu. Selain itu, piring atau gelas bekas konsumen yg sudah pergi tidak segera di surut atau di beresi, sehingga klo ad pelanggan bu dateng akan merasa risih melihat meja banyak yg kosong tapi masih penuh berserakan. Sekian terimakasih, semoga di jadikan evalusi dan...
Read more