KELEBIHAN:
🍜 Rasa Ramen enak, kuah kaldu cukup berasa, enak namun tidak yang terlalu enak, cukuplah, dengan porsi yang termasuk banyak.
🥚 Ajitsuke Tamago disajikan dalam keadaan setengah matang.
🍵 Rasa Ocha sangat kuat terasa di lidah.
🇯🇵 Desain dan tata ruangan memberi kesan dan suasana layaknya di Rumah Makan Jepang.
📶 Free Wi-Fi.
🔌 Terdapat colokan pada setiap sofa.
🚾 Toilet di lantai 2 cukup luas, tersedia tisu dan sabun cuci tangan.
🍺 Dijual minuman keras yang telah memiliki izin jual.
•••
KEKURANGAN;
🥚 Marinasi Ajitsuke Tamago menyebabkan telur terasa terlalu asin.
🥢 Disediakan sumpit kayu kemasan murahan, yang sangat tidak nyaman digunakan.
🥄 Seporsi Ramen disajikan bersama dengan sendok makan yang tidak lazim, sendok yang ukurannya sedikit lebih kecil dari sendok sayur atau sendok kuah. Di mana pada umumnya Ramen disajikan dengan menggunakan sendok bebek.
💲 Harga tidak sebanding dengan peralatan makan yang disediakan.
💲 Harga jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan Rumah Makan Ramen yang berlokasi di Mall.
💲 Memberikan promo yang tidak masuk akal. Tertulis 4 Oatmeal Takoyaki seharga Rp. 25.000, namun 6 Oatmeal Takoyaki dijual seharga Rp. 50.000.
🧠 Di saat biasanya dan seharusnya promo diberikan ketika pembeli membeli dalam jumlah banyak! Namun promo tersebut justru diberikan ketika pembeli hanya membeli sejumlah 4, sementara harga normal berlaku ketika pembeli membeli sejumlah 6.
🧠 Secara logika, jika 4 Oatmeal Takoyaki seharga Rp 25.000, maka pada harga Rp. 50.000, seharusnya pembeli mendapatkan 8 Oatmeal Takoyaki dan bukannya sejumlah 6!
🪑 Sofa sangat tidak nyaman diduduki, terlalu empuk di bagian tengah, menyebabkan pantat orang yang duduk terlalu tenggelam. Sangat tidak cocok dipadukan dengan meja makan.
🧺 Terlalu banyak barang yang ditumpuk dan disimpan secara berantakan di dalam lemari yang terletak di ruang makan yang menyebabkan ruangan tampak seperti gudang.
🥶 Terdapat 2 AC yang dinyalakan dengan suhu 16°C, itu adalah suhu yang terlalu dingin untuk ruangan yang sangat kecil dan sempit! Hembusan AC tepat mengenai kepala pembeli ketika sedang duduk, di manapun posisi tempat duduk yang dipilih oleh pembeli.
🪑 Ruangan terlalu sempit. Terdapat kursi untuk makan menghadap dapur, di jalan masuk ke arah ruang makan, yang menyebabkan jalan yang memang sudah sempit menjadi lebih sempit.
👥 Gerak gerik pelayan membuat pembeli merasa tidak nyaman, bolak balik melihat dan mengawasi pembeli yang sedang makan, memberi kesan tidak suka ketika pembeli duduk terlalu lama di sana, tidak sabar menunggu pembeli selesai makan, berkali-kali memastikan apakah pembeli sudah selesai makan atau belum serta tidak sabar menunggu pembeli membayar tagihan.
⁉️ Ada pelayan yang mengarahkan kami untuk duduk di meja yang sudah di-reserved, dengan mengatakan pembeli yang telah mereservasi akan datang jam 22:30. Saat itu, kami tolak, karena memang khawatir orang yang telah mereservasi akan datang sebelum kami selesai makan. Ternyata benar, pembeli tersebut datang jam 21:50, di saat pada jam tersebut kami belum selesai makan. Untung saja kami tolak, bagaimana jika saat itu kami terima? Tentu akan menjadi masalah dan kami akan dipandang sebagai orang yang tidak tau diri oleh pembeli yang telah mereservasi. Entah apa maksud dari pelayan yang sempat mengarahkan kami untuk duduk di meja yang sudah di-reserved tersebut. Sangat tidak sopan!
👵🏻 Nada bicara sang ibu, yang adalah pemilik Rumah Makan tersebut sangat tidak sopan, ketus dan tidak enak didengar. Namun, dia berusaha untuk ramah dengan menawarkan brosur promo pada pembeli yang hendak pulang.
🪪 Tiap pelayan tidak memiliki tanda pengenal, di saat seharusnya tanda pengenal menjadi hal yang wajib dimiliki dan dipakai oleh setiap orang yang bekerja di lapangan atau yang berinteraksi langsung dengan pembeli.
🅿️ Tertulis area parkir khusus pembeli Tokyo Kitchen, namun sangat mengecewakan karena menggunakan jasa tukang parkir liar.
🧠 Janganlah ditulis area parkir khusus pembeli Tokyo Kitchen, jika masih menggunakan jasa tukang...
Read moreEverything is perfect just except the owner. While I was paying with ovo, 5g data is slow and connected wifi at the hall. Finally well cleared but the card machine hasn't recognised it is cleared. The manager called at the owner so as to report. The owner asked me to pay duplicately first and later the first payment is valid, she would refund me. Oops!!!! Application ovo has no problem and I guess the processing is delayed due to interaction in between BCA and OVO not me. She said I need to pay again and later come back to the restaurant. Is it fair? Her voice is so aggressive. I have never experienced such a rude owner in this country. Finally after 5 minutes from the bad happening, the transaction is well terminated. For 23 year visit Indonesia, this is the first bad memory as ever.
The hall manager is very good. I think she'd better open her own restaurant as soon as possible.
Anyway so...
Read moreThis place has a huge potential. But actually, i think you can rebranding your name as a Ramen (something) if ramen is your main dish so people can remember you. Take reference as a Magal, korean BBQ but they also serve so many korean food buy people still remembet them as a korean BBQ place. So a name is really important.
And also, please try to make some soup based ramen sample to find out what kind of soup do the people like the most and ask them for the feedback, you can give them discount for this. Yes your soup taste is really different with others well known ramen in malls. But being idealist than realist sometimes not gonna take you anywhere.
And please provide the option to choose a curly ramen too, you can remove the big/small ramen option (this is not common in indonesia)
Please do improve cause you guys have the...
Read more