Warung Tekko — Restaurant in Jakarta

we chanced upon this place while passing by. the food at this restaurant is awesome.

the deep fried nila fish is so crispy on the outside and tender and moist on the inside. very flavorful.

the beef with kangkung is tender and delicious. kangkung is cooked yet crunchy. the sauce is lovely.

the traditional chicken rice wrap is interesting. a great blend of flavors. rice is cooked just right.

the hot teh tarik with cincau is fantastic. didn't know cincau can be paired this way. the cincau gives this drink the texture. the teh tarik is creamy and good.

the staff are polite and helpful.

we got to seat at the chairs with cushions. quite comfy.

the restaurant is packed with guests. go early if you want to...

Makan siang yang sangat mengecewakan.

Saya berkunjung ke sini bersama kolega saya setelah meeting. Rasa lapar menggoda. Kami memesan sop iga, lalapan, sate maranggi, dan jamur crispy penyet. Saat jamur crispy datang, masih dalam keadaan baik.

Namun, kami harus bersabar lebih lama untuk menunggu tiga menu lainnya. Kemudian, 5 menit kemudian, sate datang. Masih dalam keadaan baik meski disajikan dalam keadaan tidak begitu hangat. Tidak seperti saat saya makan di tempat lain.

Harus menunggu lebih lama lagi untuk sop iga datang. Saat datang, kekecewaan memuncak saat teman saya melihat ada daging yang masih berwarna merah. Saya panggil pelayan dan memberitahukan daging yang merah itu. Mbak berseragam putih menarik kembali sop daging itu. Beberapa saat kemudian dia kembali dan mengatakan dagingnya memang merah karena baru matang. Kami bingung karena daging itu masih benar-benar terlihat mentah. (Mungkin dia tidak tahu kalau saya penggila steak berbagai level kematangan, maka akan sangat mudah menebak ini daging matang atau tidak). Teman saya pun sampai bilang "ini daging lama semua dong?" saat pelayan berkata karena yang daging merah itu daging baru.

Tidak puas, saya kembalikan lagi ke pelayan lain. Mas berseragam putih datang menjemput. Alih-alih diganti, sop malah dikembalikan ke meja saya dengan alasan yang sama: daging baru matang. Aduh, seakan saya sangat bodoh yang tidak tahu daging matang atau mentah.

Mulai kesal, saya panggil pelayan lain yang kebetulan dialah tadi yang terakhir kali mengantarkan sop iga itu. Kekesalan saya sudah di ubun-ubun, akhirnya saya bilang ganti saja dagingnya dan semua masalah akan beres. Akhirnya daging kembali dengan diganti. Tanpa ada permintaan maaf, karena memang pada dasarnya mereka tidak mengakui itu benar-benar mentah.

Kekesalan bertambah ketika seorang pelayan datang ke meja, hanya berkata permisi. Kemudian menarik menu yang kebetulan ada di bawah piring saya. Saya yang sedang makan setelah drama daging merah itu kaget karena Mbak yang pertana kali mengantarkan sop iga langsung menarik menu begitu saja. Tanpa permisi, tanpa terima kasih.

Paripurna sudah kekesalan kami. Lebih kenyang makan hati...

The dim sum quality was not fresh and smelled bad from 3 out of 9 dim sum varieties I’ve ordered such as chicken legs and dumpling. Better only to focus in selling ribs as core business and not selling the dim sum because it has strong dim sum competitor beside the restaurant. The orange coconut was not fresh either as it was used almost-rotten orange. The management should control the quality of the food to avoid the customer getting stomachache. Disappointed for the quality of the food from this branch. Will not buy the dim sum again from this restaurant. I’ve reported it to the staff and their response was good. Hope this will give input to the restaurant to increase...